Laporan Intelejen Duga Rusia Berusaha Ikut Campur Tangan Pengaruhi Pilpres AS

Foto kombinasi Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang juga capres petahana dan kandidat presiden dari Partai Demokrat Joe Biden berbicara selama debat pertama mereka dalam rangka kampanye presiden 2020 di kampus Cleveland Clinic-Case Western Reserve University di Cleveland, Ohio, Amerika Serikat, 29/9/2020. Foto: internet

Intelijen Amerika Serikat (AS) menduga Rusia berusaha ikut campur dalam pemilu presiden (pilpres) 2020. Berdasar laporan baru yang dirilis Kantor Direktur Intelijen Nasional AS pada Selasa (16/3/2021), campur tangan dilakukan Rusia untuk mempengaruhi pemilu 2020.

semarak.co-Upaya itu ditampilkan secara menonjol dalam laporan tersebut. Campur tangan diungkap secara rinci dengan melakukan proxy untuk mendorong klaim yang tidak berdasar tentang Biden ke arus utama pemilih Amerika.

Bacaan Lainnya

Campur tangan dilakukan Rusia dengan melakukan operasi untuk merendahkan pencalonan Presiden Biden dan Partai Demokrat, mendukung mantan Presiden AS Donald Trump merusak kepercayaan publik dalam proses pemilu, dan memperburuk perpecahan sosiopolitik di AS.

Selain Rusia, laporan juga mengungkap ada beberapa musuh asing yang berusaha ikut mengintervensi pemilu AS. Selain Rusia, laporan juga secara spesifik mengungkap peran Iran dalam melemahkan posisi Donald Trump untuk bisa terpilih lagi menjadi presiden AS.

“Namun, tidak ada indikasi bahwa aktor asing itu berusaha mengubah aspek teknis apa pun dari proses pemungutan suara pada pemilu AS 2020, termasuk pendaftaran pemilih, pemberian suara, pemungutan suara, tabulasi, atau hasil pelaporan, ” kata laporan itu seperti dilansir cnnindonesia.com, Rabu (17/3/2021).

Laporan juga menyebut China. Tetapi, berkaitan dengan Negeri Tirai Bambu, campur tangan dilakukan dalam konteks yang sangat berbeda dari Rusia dan Iran. “Memang, kami menilai China tidak melakukan campur tangan banyak demi mempengaruhi atau mengubah hasil pemilihan Presiden AS,” kata laporan itu.

Temuan atas campur tangan China itu melemahkan tuduhan pemerintahan Trump yang sebelumnya menyebut Beijing ikut campur dalam pemilihan untuk membantu Biden menang.

Sementara itu dalam sebuah pernyataan, Direktur Intelijen Nasional AS Biden Avril Haines menyebut pengaruh jahat asing merupakan tantangan abadi yang dihadapi negara negaranya. “Upaya musuh AS ini berusaha untuk memperburuk perpecahan dan merusak kepercayaan pada lembaga demokrasi kita,” katanya. (cnnind.com/smr)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *