Lampard Kesal Chelsea tak Dapat Penalti Lawan Manchester United, De Gea Sindir Lini Depan MU

Gelandang MU mengalungi leher kapten Chelsea Cesar Azpilicueta saat duel bola udara dalam lanjutan Liga Inggris di Stadion Old Trafford, Manchester, Inggris, Sabtu (24/10/2020) waktu setempat. Insiden ini membuat manajer Chelsea Frank Lampard kesal lantaran timnya tak mendapat hadiah tendangan penalti. Foto: internet

Kiper Manchester United (MU) David de Gea melontarkan pernyataan yang cukup menyindir barisan lini depan Setan Merah, julukan MU, setelah hanya bermain imbang 0-0 melawan Chelsea di Old Trafford kendang MU, Sabtu waktu setempat (Minggu WIB).

semarak.co-Menurut kiper asal Spanyol itu, dirinya dan rekan-rekannya di lini belakang tampil begitu solid sehingga merasa pantas memperoleh lebih dari satu poin dari pertandingan tersebut.

Bacaan Lainnya

Setan Merah memang cukup tangguh di lini belakang, terbukti mampu meredam serangan tamunya bahkan Chelsea cuma punya satu peluang berbahaya lewat tendangan bebas Reece James saja sepanjang laga.

Sebaliknya, lini depan MU membuang sedikitnya empat peluang gemilang, tapi tiga di antaranya dihentikan kiper Chelsea Edouard Mendy dan satu lainnya menyamping dari sasaran. Skor nirgol itu sekaligus menjadi catatan nirbobol perdana MU di Liga Inggris dalam lima pertandingan yang sudah mereka jalani sejauh ini.

“Saya pikir penting bagi kami untuk mulai membukukan catatan nirbobol, terutama di laga-laga kandang,” kata De Gea selepas laga dilansir dari laman resmi MU, Minggu (25/10/2020).

Ditambahkan de Gea, “Hari ini kami bertahan sangat baik, tidak membiarkan mereka punya banyak kesempatan. Penting bisa nirbobol lawan tim top seperti yang kami hadapi hari ini. Itu cara untuk melangkah maju dan memenangi pertandingan.”

De Gea menutup, “Bagi saya, kami menciptakan cukup peluang untuk memenangkan pertandingan, walau ini laga ketat melawan tim bagus saya tetap berpikir kami pantas mendapatkan lebih dari satu poin.”

Striker MU Marcus Rashford membuang kesempatan bagus di babak pertama ketika menerima umpan terobosan dari Juan Mata dan Mendy terlihat cukup jauh dari garis gawang, tetapi pesepak bola yang baru mendapat gelar kebangsawanan itu memilih melepaskan tembakan rendah ketimbang mencungkil bola sehingga si kulit bundar dihalau kaki Mendy.

Lantas Mata melepaskan tembakan bagus dan terarah, tetapi Mendy bisa menepisnya. Penyerang gaek Edinson Cavani yang masuk melakoni debutnya pada babak kedua juga punya peluang bagus lain, sayang sundulannya hanya menghantam sisi luar jaring gawang.

Peluang pemungkas MU kembali lahir dari kaki Rashford, kali ini tembakannya cukup melengkung tapi Mendy bereaksi cermat melakukan tepisan demi memaksa skor nirgol bertahan sampai bubaran. MU mengalami hasil imbang perdana mereka musim ini dan tertahan di urutan ke-15 klasemen cuma punya tujuh poin.

Sebelum melakoni pertandingan berikutnya menjamu Arsenal Minggu besok (1/11/2020), MU harus terlebih dulu menyambut kedatangan pemuncak klasemen Liga Jerman RB Leipzig dalam kelanjutan Liga Champions pada Rabu (28/10/2020).

Sebelumnya Manajer Chelsea Frank Lampard meluapkan kekesalannya saat timnya tidak mendapat penalti lawan MU itu dalam lanjutan Liga Inggris yang berakhir imbang nirgol itu.

Lampard merujuk pada insiden ketika timnya memperoleh situasi tendangan bebas dan kapten MU Harry Maguire menggunakan kedua tangannya untuk mencegah kapten Chelsea Cesar Azpilicueta melompat di dalam kotak penalti guna memperebutkan bola udara. “Saya pikir itu jelas seharusnya penalti,” kata Lampard singkat dalam komentar pascalaga dilansir laman resmi Chelsea.

Mantan gelandang Chelsea menambahkan, “Saya tidak bisa melihatnya secara langsung dari tempat saya berada, dan saya pikir itu tergolong keputusan sulit untuk hanya diambil oleh wasit di lapangan semata. Itulah mengapa VAR dihadirkan, tetapi VAR segera mengabaikan insiden itu.”

Menurut Lampard, seharusnya baik wasit Martin Atkinson maupun petugas VAR tidak terburu-buru mengambil keputusan. Setidaknya VAR bisa menyarankan Atkinson untuk meninjau langsung tayangan ulang di monitor yang tersedia di tepi lapangan.

“Jika ia melihatnya, sudah pasti wasit akan memberi penalti, sehingga keputusan tadi sungguh membingungkan bagi saya. Itu cukup membuat frustrasi, karena aturan yang berlaku sepertinya bergerak ke arah yang lebih baik,” imbuhnya.

Wasit lebih banyak menyimak layar VAR langsung di awal musim ini, sindir dia, sebab yang bertugas di lapangan sudah sepantasnya memiliki tanggung jawab terbesar, itulah mengapa ada monitor.

Insiden itu boleh dibilang satu-satunya kesempatan Chelsea sepanjang laga, sebab mereka lebih banyak gagal menembus lini pertahanan MU yang tampil sangat solid di laga itu. Bahkan, Chelsea harus beberapa kali bergantung pada penyelamatan kiper Edouard Mendy yang menggagalkan setidaknya tiga peluang bagus dari tuan rumah.

“Saya sangat puas dengan penampilan Mendy. Sangat bagus. Anda bergantung kepada kiper dalam situasi semacam itu. Ini laga ketat yang tak banyak diwarnai peluang. Jadi Mendy memperlihatkan peran yang memang dibutuhkan,” pungkas Lampard.

Hasil itu membuat Chelsea untuk sementara naik ke urutan keenam klasemen dengan koleksi sembilan poin jelang lawatan ke markas Burnley dalam pertandingan berikutnya Sabtu (31/10/2020) pekan depan. Namun, tiga hari sebelumnya Lampard akan memimpin skuatnya bertolak ke Rusia meladeni Krasnodar dalam lanjutan Liga Champions. (net/smr)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *