Kunker ke London, Menparekraf Sandi Uno Tekankan Pentingnya Kompetensi SDM Wujudkan Pariwisata Berkualitas dan Berkelanjutan

Menparekraf/Kabaparekraf Sandiaga Salahuddin Uno (kanan) saat bicara dalam The Ministers Summit di ajang World Travel Market (WTM) London di ExCel London Inggris, Senin (6/11/2023) waktu setempat. Foto: humas Kemenparekraf2

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno menekankan pentingnya kompetensi sumber daya manusia (SDM) yang memiliki standar nasional juga internasional dalam upaya menghadirkan pariwisata berkualitas dan berkelanjutan.

semarak.co-Sehingga, kata Menparekraf Sandi Uno, berdampak pada kebangkitan ekonomi dan terbukanya lapangan kerja. Dari target 15 juta tenaga kerja pariwisata Indonesia pada 2024 sebagian besar belum memiliki kompetensi yang sesuai dengan standar nasional maupun internasional.

Bacaan Lainnya

Untuk itu, lanjut Menparekraf Sandi Uno, salah satu program spesifik yang dijalankan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif adalah sertifikasi bagi pekerja pariwisata guna menghadirkan tenaga pariwisata yang kompeten dan berkualitas di bidang pariwisata.

“Dengan sertifikasi, tenaga pariwisata dapat meningkatkan keterampilan dan profesionalismenya dalam melayani pengunjung sesuai standar,” tutur Menparekraf Sandi Uno saat bicara dalam The Ministers Summit di ajang World Travel Market (WTM) London di ExCel London Inggris, Senin (6/11/2023) waktu setempat.

Sertifikasi bagi pekerja juga, sambung dia, mendorong dunia usaha dan industri pariwisata mematuhi peraturan dan standar yang ditetapkan atas layanan dan proses bisnis mereka yang berkelanjutan, sehingga menghasilkan pengalaman wisata yang lebih baik bagi wisatawan.

“Kemenparekraf menargetkan sebanyak 45 ribu pekerja pariwisata dapat tersertifikasi sebagai profesional di bidang pariwisata yang bersertifikat nasional dan internasional sesuai dengan bidang keahlian dan bidang pekerjaannya,” ujar Menparekraf Sandi Uno

Khususnya di 6 destinasi pariwisata prioritas Indonesia, rinci Menparekraf Sandi Uno, yakni Danau Toba (Sumut), Wakatobi (Sultra), Labuan Bajo (NTT), Lombok (NTB), Borobudur-Yogyakarta-Prambanan (Yogya dan Jateng), serta Bromo-Tengger-Semeru (Jawa Timur).

Dalam proses sertifikasi Kemenparekraf berkolaborasi dengan Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP). “Hal ini diharapkan mampu menciptakan kesempatan kerja dan peluang usaha bagi SDM pariwisata yang kompeten dan berkelanjutan,” kata Menparekraf Sandi.

Lebih lanjut dikatakannya, kesenjangan lain yang diidentifikasi dalam pengembangan SDM pariwisata tanah air adalah keterampilan yang diajarkan kepada siswa dan kebutuhan industri. Karena itu, Kemenparekraf menekankan pentingnya peran lembaga pendidikan dalam pengembangan sektor pariwisata di Indonesia, khususnya desa wisata.

Saat ini politeknik pariwisata di bawah naungan Kemenparekraf, kata dia, sudah menerapkan ASEAN Common Competency Standard for Tourism Profession (ACCSTP) dan Common ASEAN Tourism Curriculum (CATC) yang berbasis industri, fleksibel, dan terstruktur dengan baik untuk enam bidang pekerjaan (sektor perhotelan dan perjalanan) di sektor pariwisata.

Keenam politeknik pariwisata tersebut menjadi pilot project yang menjadi contoh bagi lembaga pendidikan vokasi lainnya di kawasan ASEAN,” ujar Menparekraf Sandi Uno dirilis humas Kemenparekaf usai acara melalui WAGroup SiaranPers Kemenparekraf, Selasa (7/11/2023).

Poltekpar di bawah naungan Kemenparekraf juga telah menjalin hubungan erat dengan masyarakat melalui program pengabdian masyarakat di desa wisata. Para dosen dan mahasiswa terlibat aktif dalam program pengembangan masyarakat yang memungkinkan mereka mendapatkan pengalaman langsung.

Sekaligus menyelesaikan permasalahan nyata di desa wisata dan memberdayakan masyarakat. “Kami juga menyadari masih banyak yang bisa dilakukan untuk menyelaraskan kebutuhan industri pariwisata dan perluasan ke bidang lain,” paparnya.

Oleh karena itu, kata Sandi Uno, salah satu inisiatif yang kami ambil adalah dengan menjadi negara terdepan dalam pembahasan Standar Kompetensi ASEAN untuk MICE dan Event Profesional. Indonesia menempatkan pendidikan bagi generasi muda sebagai salah satu prioritas nasional.

Hal ini tertuang dalam rencana pembangunan jangka panjang nasional tahun 2020-2045. Tahun 2045 menandai visi Indonesia Emas yang memiliki bonus demografi. Indonesia Emas ditandai jumlah penduduk produktif mencapai 70% (antara 15-64 tahun) dibanding kelompok umur lainnya.

“Oleh karena itu, Indonesia akan selalu berupaya mengembangkan kebijakan untuk mendukung pendidikan dalam berbagai cara karena kami percaya bahwa pendidikan adalah jenis investasi terbaik yang pernah ada,” tutup Menparekraf Sandi Uno dirilis humas Kemenparekraf. (smr)

Pos terkait