Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar optimistis dana desa bakal mempercepat Kabupaten Merauke, Papua menjadi lumbung pangan Indonesia. Dari tujuh provinsi penghasil beras, Papua masih belum termasuk salah satu di antaranya.
semarak.co-Potensi Papua terutama Kabupaten Merauke, terang Mendes PDTT Halim, menjadi lumpung pangan nasional sangat besar. Merauke memiliki 2,5 juta lahan potensial yang bisa dikembangkan untuk lahan pertanian.
“Adanya dana desa bisa digunakan untuk melakukan intensifikasi pertanian yang bisa meningkatkan hasil panen,” ujar Mendes PDTT Halim saat menerima kunjungan kerja (kunker) Bupati Merauke Romanus Mbaraka di Kantor Kementerian Desa (Kemendes) PDTT, Kalibata, Jakarta Selatan, Selasa (14/12/2021).
Dana desa bisa digunakan untuk kepentingan warga desa berdasarkan data kebutuhan yang ada. Termasuk upaya meningkatkan produk unggulan desa. “Jika saat ini di Merauke memang dana desa dibutuhkan untuk meningkatkan produktivitas gabah, maka hal itu bisa saja dilakukan,” kata Gus Halim, sapaan akrab Mendes PDTT Halim.
Tahun ini Merauke bisa menghasilkan 141.764 ton beras dari lahan seluas 63.785 hektare. Padahal kebutuhan beras masyarakat Merauke hanya berkisar sekitar 25 ribu ton. Kelebihan produksi ini bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan daerah lain, terutama di wilayah-wilayah yang menggunakan beras sebagai makanan pokok utama.
Mantan Ketua DPRD Jawa Timur ini optimistis jika pembangunan kawasan perdesaan di Merauke akan bergerak cepat. Bahkan bisa jadi Merauke akan menjadi wilayah paling maju di kawasan Papua bagian selatan.
“Itu yang paling berjaya nanti di Papua Selatan ya desa di Merauke, karena jadi lumbung pangan,” tegas Gus Halim seperti dirilis humas melalui WAGroup Rilis Kemendes PDTT, Selasa petang (14/12/2021).
Bupati Merauke Romanus Mbaraka mengatakan pemanfaatan dana desa sangat membantu percepatan pembangunan desa di wilayahnya. Hanya saja memang selama ini dana desa yang ada masih digunakan untuk meningkatkan sumber daya manusia (SDM). Dana Desa berjalan dengan baik, kata Romanus, kendala kita ada di SDM.
Aparat kampung ini yang memang terbatas, terutama soal manajerial. Dalam kunjungannya, Romanus memaparkan perkembangan transmigrasi di daerah paling ujung timur Indonesia tersebut. Namun, Ia mengaku masih perlu perhatian khusus dari Kemendes PDTT terutama prihal infrastruktur sebagai akses warga. (bad/smr)