Keberadaan Koperasi Setia Budi Wanita (SBW) Malang yang mampu mensejahterakan anggotanya menjadi contoh bagi koperasi wanita di manapun. Konsep koperasi SBW telah menggunakan konsep Trisakti, yakni menjadikan bangsa yang mandiri, berdaulat, mandiri secara ekonomi dan berkepribadian. Koperasi SBW terbukti telah mengantarkan anggotanya menjadi sejahtera dari hulu hingga ke hilir.
Ibu Menteri Koperasi dan UKM I Gusti Ayu Bintang Dharmawati mengatakan, ide ini sangat menarik adanya perkumpulan anggota yang secara kongkrit, memberikan pelatihan, kemudian didukung dengan permodalan melalui koperasi, sekaligus dibantu untuk memasarkan, pada oulet-outlet milik SBW. Pihaknya optimis, kalau semua koperasi di Indonesia ini, bisa berkembang, seperti ini maka Koperasi sebagai sokoguru ekonomi itu tidak hanya sekedar wacana, tetapi menjadi bukti.
“Sejak bapak di percaya menjadi menteri, kami terus mendorong dan memberikan sumbangsih untuk perkembangan koperasi. Salah satu yang jadi angan-angan kami adalah menerapkan konsep Trisakti Bung Karno, dan SBW itu sudah melakukannya,” kata Ayu Bintang saat mengunjungi SBW, Kamis (5/10) lalu.
“Saya baru merencanakan di sini sudah dilakukan, dari hulu ke hilir dibina secara sitemik, mulai penyediaan bahan baku, penyediaan modal dan peberian untuk pasar. Saya yakin ini akan berkembang dengan pesat, apalagi tidak hanya anggotanya yang menjadi konsumennya, tetapi juga masyarakat luas,” terangnya.
Hasil produk Koperasi SBW tidak kalah dengan produk pabrikan, mulai dari sepatu, baju, dan kerajinan-kerajinan lainnya, layak dipakai dan dengan harga yang terjangkau. “Coba anda lihat ini, sepatu sangat bagus harganya murah, ini diluar dugaan saya, ternyata karya anggota Koperasi SBW inisangat bagus dan layak untuk dipakai,” tambahnya.
Ketua Koperasi SBW Sri Untari Bisowarno menambahkan, SBW dipilih Kementerian Koperasi sebagai salah satu koperasi yang memiliki kepedulian kepada wanita. Karena itu, kehadiran isteri Menkop jadi momentum penting bagi SBW untuk memberikan perhatian kepada anggotanya. Tidak hanya tingkat kesejahteraannya tetapi juga pada kesehatanya. “Anggota kami 9000 orang semunya wanita, mereka rentan terhadap dan kangker servik, yang merupakan pembunuh wanita kesehatan paska reproduksi harus makanya diperhatikan,” tuntasnya. (mpc/hbc/mtc)