Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, (Mendikdasmen) Abdul Mut’i meninjau kegiatan belajar di Sekolah Luar Biasa Negeri (SLBN) Cilacap. Dia menyatakan, kehadirannya menegaskan perhatian pemerintah terhadap pendidikan bagi anak-anak berkebutuhan khusus.
Semarak.co – Mu’ti menyatakan, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah memberikan perhatian serius agar pendidikan bagi anak-anak berkebutuhan khusus mendapatkan layanan pendidikan bermutu.
“Anak-anak bisa belajar di sekolah luar biasa maupun di sekolah inklusi bersama anak-anak lain melalui jalur afirmasi yang tahun ini porsinya kita perbanyak,” ujar Mu’ti, dirilis humas usai acara melalui WAGroup Mitra BKHumas Fortadik, Rabu (10/9/2025).
Mendikdasmen menambahkan, untuk memberikan layanan pendidikan yang baik, pemerintah menargetkan pembangunan unit SLB baru di sejumlah daerah sebagai bagian dari program Revitalisasi Satuan Pendidikan 2025.
“Mudah-mudahan dengan layanan pendidikan ini, semua anak Indonesia, khususnya mereka yang berkebutuhan khusus, dapat memperoleh kesempatan belajar yang bermutu untuk membantu mereka tumbuh dan berkembang sesuai bakat, minat, dan kemampuan masing-masing,” lanjutnya.
Selain itu, Mu’ti mengatakan untuk mengakomodir guru pendamping khusus. Pemerintah tengah menyiapkan pelatihan tambahan dan berkoordinasi lintas kementerian untuk memenuhi kebutuhan tenaga pendidik tersebut.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Cilacap, Satrio, menyambut baik perhatian Mendikdasmen terhadap pendidikan anak berkebutuhan khusus. Ia menjelaskan bahwa pihaknya secara rutin melakukan sosialisasi kepada sekolah dan masyarakat.
“Di awal tahun pelajaran, Dinas melakukan sosialisasi, mendata sekolah-sekolah yang memiliki anak berkebutuhan khusus, serta memastikan sekolah menyediakan fasilitas yang sesuai. Tujuannya agar semua anak bisa belajar dengan nyaman tanpa diskriminasi,” terang Satrio.
Ia menambahkan bahwa kebutuhan SLB di Cilacap masih cukup mendesak, terutama di wilayah barat. “Kami masih membutuhkan tambahan SLB, khususnya di eks Distrik Majenang yang saat ini masih perlu dijangkau,” ujarnya.
Terkait tenaga pendidik, Satrio menyampaikan bahwa Dinas terus mendata guru yang memiliki keterampilan di bidang pendidikan khusus dan memfasilitasi pelatihan untuk meningkatkan kapasitas mereka.
“Saat ini layanan masih ditangani oleh bidang pendidikan dasar, namun ke depan akan dibentuk Unit Layanan Disabilitas (ULD) sebagai bukti kesungguhan pemerintah daerah dalam mendukung anak-anak berkebutuhan khusus,” tambahnya.
Mendikdasmen Tinjau Makan Bergizi Gratis dan Cek Kesehatan Gratis
Mendikdasmen Abdul Mu’ti juga meninjau berbagai implementasi program prioritas pemerintah di Cilacap. Di SMAN 2 Cilacap, dia mengikuti Senam Anak Indonesia Hebat sekaligus meninjau pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Usai dari sana, Mendikdasmen juga menyempatkan diri mengunjungi SMPN 5 Cilacap yang tengah melaksanakan Cek Kesehatan Gratis. Kehadiran Mendikdasmen jadi bentuk nyata komitmen menghadirkan layanan dasar yang merata bagi seluruh peserta didik.
Melalui program MBG dan Cek Kesehatan Gratis, pemerintah ingin memastikan setiap anak Indonesia dapat tumbuh sehat, kuat, dan siap mengikuti proses pembelajaran dengan optimal.
Di hadapan ribuan siswa SMAN 2 Cilacap, Mu’ti menyampaikan pesan motivasi agar generasi muda berani bermimpi besar dan menyiapkan diri menjadi pemimpin masa depan bangsa. Menurutnya, kualitas sumber daya manusia akan menentukan masa depan Indonesia.
“Indonesia bisa menjadi negara yang hebat kalau memiliki generasi yang hebat. Generasi yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tapi juga kuat secara emosional, spiritual, dan moral. Karena itu, bercita-citalah setinggi mungkin, jangan pernah takut bermimpi besar,” ujarnya.
Mendikdasmen menambahkan bahwa kebiasaan kecil dalam keseharian merupakan fondasi penting untuk meraih cita-cita. Mulai dari bangun pagi, rajin beribadah, berolahraga, menjaga pola makan sehat, hingga gemar belajar.
“Kebiasaan sederhana itu akan menjadi bekal kalian untuk masa depan. Kalau menghadapi kesulitan, jangan menyerah. Kalau sekeliling terasa gelap, jangan meratapinya, tetapi nyalakanlah lampu. Artinya, hadapi tantangan dengan solusi, bukan keluhan,” tambahnya.
Selain itu, ia menegaskan pentingnya program MBG sebagai bentuk perhatian pemerintah pada gizi dan kesehatan anak-anak Indonesia. “Kekuatan sebuah bangsa juga ditentukan oleh makanan yang dikonsumsi warganya. Dengan MBG, anak-anak bisa belajar lebih sehat, lebih fokus, dan tumbuh dengan gizi yang merata tanpa membeda-bedakan latar belakang ekonomi keluarga,” jelasnya. (hms/smr)