Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggelar Operasi Tangkap Tangan (OTT) dengan menangkap Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Prof Nurdin Abdullah yang terciduk. Penangkapan digelar Jumat malam (26/2/2021) sekitar pukul 23.40 WIB. Informasi yang dihimpun, penangkapan itu melibatkan duit miliaran.
semarak.co-Saat ini tim KPK masih bekerja. Ada sejumlah orang lain yang ditangkap bersama gubernur yang diusung Partai PDI Perjuangan di Pilkada 2018. Hal ini dibenarkan juru bicara (Jubir) KPK Ali Fikri saat dikonfirmasi wartawan, salah satunya detik.com.
“Benar, Jumat (26/2/2021), tengah malam, KPK melakukan tangkap tangan terhadap kepala daerah di Sulawesi Selatan terkait dugaan tindak pidana korupsi,” kata Jubir KPK Ali Fikri saat ditanya soal benarkah KPK OTT Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah, Sabtu (27/2/2021).
KPK, lanjut Ali Fikri, meminta semua pihak tak berspekulasi soal penangkapan Gubernur Nurdin lewat OTT. KPK memastikan pihaknya bekerja sesuai dengan aturan. “Kami pastikan KPK bekerja sesuai dengan prosedur hukum yang berlaku,” ujar Ali Fikri dalam keterangannya, Sabtu (27/2/2021).
Ali menyatakan tim penindakan masih memeriksa intensif Nurdin di Gedung KPK. Ali menyebut pihak lembaga antirasuah akan segera mengumumkan status hukum terhadap Nurdin. “Dalam waktu 1×24 jam kami akan segera menentukan sikap dari kegiatan tangkap tangan ini,” kata Ali.
Prof Nurdin diseret ke Gedung Merah Putih KPK lantaran terjaring rangkaian operasi tangkap tangan (OTT) tim satgas KPK yang dilakukan di Provinsi Sulawesi Tengah sejak, Jumat, 26 Februari 2021 malam hingga, Sabtu (27/2/2021).
Ali berharap agar semua pihak tidak mengambil kesimpulan terlebih dahulu sebelum tim penindakan rampung memeriksa Nurdin dan lima orang lainnya yang terjaring operasi senyap. “KPK berharap pihak-pihak lain menunggu proses yang saat ini sedang kami lakukan,” kata Ali.
Sebelumnya sempat beredar pesan yang menyebut Gubernur Nurdin Abdullah akan kembali ke Makassar dan akan menggelar jumpa pers. Dalam pesan tersebut juga menyatakan bahwa Nurdin tidak tahu menahu soal penangkapannya.
Pesan itu juga menyebut hanya Sekretaris PU Edy Rahmat dan ajudan Nurdin yang disasar KPK. Edy Rahmat dan ajudan Nurdin saat itu tengah makan malam di RM Nelayan, Makassar. Diberitakan sebelumnya, Gubernur Nurdin Abdullah yang terjaring OTT tiba di Gedung KPK. Dia diseret ke markas antirasuah bersama lima orang lainnya.
Nurdin yang mengenakan topi biru, jaket hitam, berkacamata, dan masker putih ini mengaku sedang tidur saat ditangkap tim penindakan KPK. “Saya lagi tidur, dijemput,” ujar dia sebelum masuk lobi markas antirasuah, Sabtu (27/2/2021).
Plt Juru Bicara KPK Ali Fikri mengatakan, Nurdin bersama pihak lainnya yang ditangkap tim penindakan KPK sudah tiba sekitar pukul 09.45 WIB.
“Pihak-pihak yang diamankan telah sampai Jakarta, dan sekitar jam 09.45 WIB tiba di Gedung Merah Putih KPK. Ada 6 orang terdiri dari kepala daerah, pejabat di lingkungan Pemprov Sulsel dan pihak swasta,” kata Ali.
Mantan jubir KPK Febri Diansyah merespons OTT yang dilakukan lembaga antirasuah itu terhadap Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah. Febri mengingatkan soal OTT yang telah dilakukan KPK sebelumnya.
Mulanya, Febri mengapresiasi OTT KPK sebagai kerja keras tim. Namun dia juga menduga OTT terhadap Nurdin ini langsung diboncengi narasi KPK Tidak Dilemahkan.
“Namun, tampaknya ini langsung diboncengi untuk bangun narasi KPK tidak dilemahkan. Jangan buru-buru, ingat beberapa OTT kemarin yang menyisakan nama seperti Harun Masiku? Politisi-politisi dalam kasus Suap Bansos COVID-19?” cuit Febri dalam akun Twitter miliknya @febridiansyah, Sabtu (27/2/2021).
Febri mengizinkan cuitannya dikutip detikcom. Febri menyampaikan rentan terjadi intervensi dalam pengembangan suatu perkara. Dia meminta masyarakat turut mengawal kasus OTT terhadap Nurdin.
“Pengembangan perkara inilah tantangan konsistensi KPK menangani korupsi. Potensi intervensi rentan terjadi di sini. Itulah pentingnya publik harus mengawal dengan kuat. Mengawasi KPK agar bekerja secara benar. Hal ini penting sekaligus untuk menjaga teman-teman di KPK yang bekerja secara benar,” kata Febri.
Selanjutnya, dia meminta semua pihak menunggu hasil OTT. Namun dia mengingatkan agar semua pihak yang diduga terlibat turut diusut. “Kita tunggu hasil OTT ini. Semoga informasi perkembangannya disampaikan secara proporsional. Semua pihak yang terlibat harus diusut,” tulisnya.
Selanjutnya, sekilas soal OTT terhadap Nurdin Abdullah dan kasus Harun Masiku: Adapun Harun Masiku, yang menjadi tersangka dalam kasus suap PAW DPR, hingga kini tak kunjung tertangkap. Keberadaan Harun Masiku juga tak terdeteksi oleh KPK hingga saat ini. (net/smr)
sumber: detik.com/merdeka.com