Kota Mulia di Papua Terdingin di Indonesia, Begitu Jam 6 Sore Tak Ada Warga Keluar Rumah

Sebagian besar warga yang tinggal di Kota Mulia Papya masih menempati Hanoi, yaitu rumah adat Papua. Rumah Hanoi yang tanpa jendela bisa membuat udara dingin nggak mudah masuk ke rumah. Sedangkan rumah berdinding semen biasanya hanya digunakan untuk gedung perkantoran saja. Foto: internet

Nama Kota Mulia di Papua ini masih terdengar asing meski mendapat predikat sebagai kota terdingin di Indonesia. Bisakah kamu menebak mana kota di Indonesia yang memiliki suhu terdingin? Mungkin tebakan sebagian besar dari kamu salah, karena kota terdingin di Indonesia terletak di Kota Mulia, Puncak Jaya, Papua.

semarak.co-Nama Kota Mulia masih terdengar asing meski mendapat predikat sebagai kota terdingin di Indonesia. Lalu, apa saja keunikan Kota Mulia dan berapa suhu di wilayah ini hingga dinobatkan sebagai kota terdingin di Indonesia?

Bacaan Lainnya

Dikutip Grid.ID melalui TribunJateng, Selasa (3/1/2023), distrik Mulia atau Kota Mulia memiliki daratan seluas 883 km persegi dan berada pada ketinggian 2.448 mdpl. Inilah alasan wilayah ini memiliki udara yang cenderung dingin. Suhu udara di Distrik Mulia pada malam hari mencapai 9 derajat celcius.

Lokasinya yang tak jauh dari Pegunungan Jaya Wijaya membuat daerah ini terkadang memiliki suhu udara mencapai titik beku. Data dari Badan Metereologi dan Geofisika, curah hujan di kawasan Kabupaten Puncak Jaya terjadi hampir sepanjang tahun.

Untuk mencapai Distrik Mulia, demikian dilansir msn.com dari Grid.ID – January 3rd, 5:03 PM January 3rd, 5:03 PM, satu di antaranya menggunakan pesawat kecil jenis Caravan yang hanya dapat memuat sembilan penumpang. Pesawat ini mendarat di satu-satunya bandara di Mulia.

Perjalanan menuju Distrik Mulia dapat ditempuh selama satu jam dari Kota Jayapura. Karena Distrik Mulia berada di lembah gunung, maka pesawat harus melewati sela-sela gunung sesaat sebelum mendarat. Selain menggunakan pesawat, Distrik Mulia dapat ditempuh dengan menggunakan transportasi darat.

Selama 16 jam, perjalanan harus melewati jalan berupa tanah dan bebatuan. Selain itu harus melewati punggungan bukit dengan jurang yang dalam di sisi kanan dan kiri. Meskipun begitu, distrik ini sudah mulai terkena arus modernisasi yang ditunjukkan dengan adanya sejumlah kantor pemerintahan.

Selain itu, jalan raya di daerah inipun sudah dilapisi dengan aspal, sehingga menjadikannya jalanan yang cukup baik.Pemukiman penduduk pun tersebar di seluruh penjuru Distrik Mulia yang dilengkapi dengan berbagai fasilitas publik di antaranya rumah ibadah, rumah sakit, sekolah, dan tempat olahraga.

Sebagai sumber listrik, Distrik Mulia memiliki sebuah Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA).  Pada siang hari, suhu di sana sekitar 15 derajat Celcius. Sedangkan pada malam hari, suhunya bisa mencapai sembilan derajat Celcius. Curah hujan di sana juga terjadi hampir sepanjang tahun.

Brrr…Dingin sekali! Maka itu, sebagian besar warga yang tinggal di sana masih menempati Hanoi, yaitu rumah adat Papua. Rumah Hanoi yang tanpa jendela bisa membuat udara dingin nggak mudah masuk ke rumah. Sedangkan rumah berdinding semen biasanya hanya digunakan untuk gedung perkantoran saja.

Sayangnya, wilayah yang memiliki pemandangan indah ini termasuk salah satu daerah konflik. Di kota ini, sering terjadi bentrok antar warga dari daerah lain yang berdekatan.Maka itu, di sana diberlakukan jam malam. Setelah pukul 6 sore, tidak boleh ada kegiatan di luar rumah. (net/msn/gri/smr)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *