Setiap daerah di Indonesia memiliki karakteristik dan juga keunikan. Mulai dari bahasa, budaya, hingga kuliner khas Nusantara. Keberagaman ini menjadi roda ekonomi tersendiri bagi setiap daerah. Seperti di Kota Cirebon, Jawa Barat, panganan lokal khas kota udang ini adalah makanan ringan sumpia.
semarak.co-Dan pastel udang yang menjadi buat tangan para wisatawan jika berkunjung ke kota udang ini. Salah satu pengusaha sukses pangan ini adalah Haji Ma’sum yang berhasil mengembangkan usahanya.
Itu semua berkat dukungan dana bergulir dari Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (LPDB-KUMKM) melalui Koperasi Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah (KSPPS) BMT Al-Bahjah.
Direktur Utama LPDB-KUMKM Supomo mengatakan, kisah sukses Haji Ma’sum ini menjadi bukti nyata bahwa dana bergulir yang disediakan pemerintah melalui LPDB-KUMKM mampu mendorong pertumbuhan UMKM di Indonesia melalui kelembagaan koperasi.
“Selain mendorong koperasi untuk berdaya saing melalui penyaluran dana bergulir, juga bermanfaat bagi UMKM untuk tumbuh dan berkembang,” kata Supomo dirilis humas LPDB-KUMKM melalui pesan elektronik redaksi semarak.co, Selasa (3/12/2024).
Berdiri sejak 2000, usaha sumpia dan pastel udang milik Haji Ma’sum telah menjadi primadona di pasaran. Produknya yang diminati pelanggan dan berkualitas tinggi berhasil menembus pasar nasional, mulai dari Pulau Jawa, Sumatera, hingga Jakarta.
Untuk memenuhi permintaan pasar yang terus meningkat, Ma’sum membutuhkan modal yang cukup besar. “Kami sangat bersyukur atas dukungan dari Koperasi BMT Al-Bahjah. Dana bergulir yang kami peroleh sangat membantu kami dalam meningkatkan produksi dan memperluas jaringan pemasaran.
Saat ini, pihaknya mampu menyerap tenaga kerja hingga 150 orang saat musim permintaan tinggi. Menurut Ma’sum, kebutuhan akan permodalan menjadi faktor penting dalam kelangsungan usahanya.
Sebab dalam produksi sumpia dan pastel udang, Ma’sum membutuhkan bahan baku mulai dari terigu, minyak goreng, abon udang, dan upah tenaga kerja yang tidak sedikit. “Kalau bisa dari koperasi ditambahkan lagi modalnya, karena kami untuk produksi ini perlu modal yang cukup besar untuk bahan baku,” katanya.
Ma’sum mengaku bersyukur dengan kehadiran koperasi dan dana bergulir dari LPDB-KUMKM, UMKM seperti usaha sumpia dan pastel udang miliknya dapat berkembang usahanya, menciptakan lapangan kerja, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Alhamdulillah perkembangannya sangat baik, dari tahun ke tahun meningkat, dan untuk momen seperti akhir tahun dan libur Idulfitri pesanan pasti melonjak, dan disinilah dana bergulir dari koperasi mendukung usaha kami,” terangnya.
Ma’sum berharap ke depannya dapat terus menjalin kerja sama yang baik dengan koperasi dan mendapatkan dukungan yang lebih besar lagi. Ia juga berencana untuk memperluas jaringan pemasaran produknya dan mengembangkan varian rasa baru. “Kami ingin produk sumpia dan pastel udang khas Cirebon semakin dikenal dan menjadi oleh-oleh favorit wisatawan,” ungkapnya.
Dana Bergulir Tumbuhkan Usaha Anggota Koperasi
Kembali Supomo mengatakan bahwa pihaknya memberikan apresiasi atas keberhasilan Ma’sum dalam mengembangkan usahanya berkat modal dari Koperasi. Kisah sukses Haji Ma’sum menunjukkan bahwa dengan dukungan permodalan yang tepat, UMKM Indonesia mampu bersaing di pasar yang semakin kompetitif.
“LPDB-KUMKM berkomitmen untuk terus menyalurkan dana bergulir kepada koperasi-koperasi di seluruh Indonesia, khususnya untuk sektor UMKM yang memiliki potensi besar. Kami di LPDB-KUMKM mengapresiasi atas keberhasilan koperasi-koperasi dalam menyalurkan dana bergulir kepada UMKM berkualitas dan sektor produktif.
Ini adalah bukti nyata bahwa koperasi mampu menjadi pilar penting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia. Dana bergulir yang disalurkan tidak hanya membantu meningkatkan kapasitas usaha anggota koperasinya, tetapi juga memberikan dampak positif bagi perekonomian lokal dan nasional.
“LPDB-KUMKM senantiasa hadir bersama-sama dengan koperasi dalam mendukung program-program prioritas pemerintah, seperti peningkatan kesejahteraan masyarakat, pemberdayaan ekonomi, dan penciptaan lapangan kerja,” imbuh Supomo dipenutup rilis humas LPDB-KUMKM. (smr)