PT PP (Persero) Tbk (PTPP) akan melanjutkan proses pembangunan proyek Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) setelah dilakukannya mediasi. Proyek SGAR Mempawah diharapkan dapat menjadi salah satu pendorong pertumbuhan perekonomian di Indonesia khususnya di Mempawah, Kalimantan Barat (Kalbar).
semarak.co-Proyek SGAR Mempawah dimiliki PT Borneo Alumina Indonesia (BAI) dibangun dengan tujuan agar Indonesia dapat melakukan sendiri proses pengolahan bauksit menjadi almunium sehingga ke depan Indonesia tidak akan bergantung lagi kepada negara lain.
Proyek smelter yang memiliki kapasitas 1 juta ton per tahun ini merupakan salah satu proyek strategis nasional yang dikerjakan Konsorsium China Almunium International Engineering Co. Ltd. (Chalieco) bersama PTPP.
Sekretaris Perusahaan PT PTPP Bakhtiyar Efendi mengatakan, adanya pelarangan ekspor bahan mentah dan konsentrat pada 2023, mendorong pemilik proyek untuk menyelesaikan proyek pembangunan SGAR Mempawah secepatnya.
Setelah sempat terjadi diskusi panjang terkait pengerjaan proyek tersebut, lanjut Efendi, baru saja terjalin kesepakatan bersama antara Konsorsium Chalieco untuk melanjutkan pekerjaan setelah ada beberapa kesepakatan mediasi.
“Pelaksanaan kembali pekerjaan proyek ini tentunya diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan perekonomian di daerah Mempawah, Kalimantan Barat,” ujar Efendi dikutip dari Keterbukaaan nformasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (25/10/2022) dilansir liputan6.com, 25 Okt 2022, 17:23 WIB.
Selain itu proyek diharapkan dapat menyerap tenaga kerja dari masyarakat lokal sehingga terjalin hubungan yang harmonis antara pelaksana dan masyarakat sekitar. Pembangunan proyek smelter tersebut juga turut menyukseskan dan mendukung program pemerintah Indonesia melalui pemilik proyek PT BAI untuk tidak melakukan ekspor bahan mentah dan konsentrat.
“Tidak hanya berdampak positif dalam penyerapan tenaga kerja lokal di daerah Mempawah, pembangunan proyek smelter tersebut juga turut menyukseskan dan mendukung program pemerintah Indonesia melalui pemilik proyek (PT BAI) untuk tidak melakukan ekspor bahan mentah dan konsentrat,” ungkapnya.
Dengan dilanjutkannya proyek tersebut, kata Efendi, PTPP berkomitmen untuk melanjutkan dan menyelesaikan proyek pembangunan SGAR Mempawah ini sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan bersama.
Sebelumnya, Direktur Keuangan Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PTPP Agus Purbianto mengungkapkan, langkah strategis Perseroan untuk mencapai target pertumbuhan 5% pada 2023. Hal ini didasarkan perseroan karena pada 2023 mulai memasuki tahun politik yang diakhiri pada 2024 pemilihan presiden (pilpres).
Selain itu pada 2023 disebut juga tahun gelap karena ancaman resesi di berbagai negara. Target tahun depan dengan memperhatikan track record biasanya menjelang election ada kontraksi. Selain itu pernyataan Kementerian PUPR yang menyebut hanya menyelesaikan proyek-proyek yang bisa selesai pada 2024 bisa mempengaruhi juga.
Dari segi sisi target kontrak baru untuk 2023, kontraktor pelat merah ini menargetkan untuk tetap datar seperti 2022. Pada 2022, PT PP menargetkan kontrak baru sebesar Rp 31 triliun. Per September 2022, perseroan telah mencatatkan kontrak baru sebesar Rp 16,58 triliun.
Perseroan juga menargetkan penggunaan capital expenditure (capex) atau belanja modal pada 2023 tidak akan lebih dari Rp2 triliun. Sedangkan untuk dana capex, Agus menyebut persentasenya kemungkinan akan 30% dari dana internal dan sisanya dari pihak eksternal.
“Capex kami sampaikan terkait investasi baru akan kita hold apalagi dengan adanya kenaikan suku bunga. Pada 2023 kemungkinan kita menggunakan capex tak lebih dari Rp2 triliun,” pungkas Agus Purbianto lagi.
PTPP Gandeng LG Kembangkan Smart City di IKN
Sebelumnya, PTPP menggandeng LG CNS Company Limited (LG CNS) kembangkan proyek Smart City di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Kalimantan Timur. Kerja sama keduanya ditandai penandatanganan MoU pengembangan Smart City oleh SVP Operasi Gedung PTPP Andek Prabowo dan VP LG CNS Smart City & Mobility Business Unit Benjamin Yoo, Jumat (7/10/2022) di Kantor Pusat PT PP, Jakarta Timur.
Berbekal pengalaman dan keahlian yang dimiliki oleh masing-masing perusahaan, PTPP bersama LG CNS yakin kolaborasi ini dapat memberikan implementasi terbaik dalam penerapan Smart City di IKN.
PT PP sendiri bergerak di bidang jasa konstruksi dan investasi yang terintegrasi dengan industri pendukung, serta memiliki keahlian dan pengalaman dalam bidang Konstruksi, Properti, EPC, Infrastruktur, dan Energi baik di dalam maupun di luar negeri.
“Kami berharap dengan ditandatanganinya Nota Kesepahaman ini merupakan langkah yang baik agar kolaborasi kerjasama ini kedepannya dapat diimplementasikan lebih matang lagi dan dapat dituangkan dalam bentuk Perjanjian Kerja Sama (PKS),” ujar Direktur Operasi Bidang Gedung PT PP, Anton Satyo Hendriatmo dalam keterangan resmi, Jumat, 7 Oktober 2022, ditulis Minggu (9/10/2022).
Pada kesempatan yang sama, Benyamin Yoo mengatakan, dengan pengalaman yang dimiliki oleh LG CNS Smart City di Korea Selatan, perusahaan yakin dapat menjadi tolak ukur yang sangat baik dalam memberikan kontribusi implementasi pengembangan Smart City di Indonesia. (smr)