PT Bank Rakyat Indonesia atau BRI melakukan penyaluran Kredit Pemilikan Rumah (KPR) subsidi lewat skema Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP), yang menjadi bagian integral dari Program 3 Juta Rumah.
Semarak.co – Corporate Secretary BRI Agustya Hendy Bernadi menyatakan, program FLPP dirancang mengatasi tantangan backlog perumahan nasional yang masih tinggi. Menyasar kelompok masyarakat dengan penghasilan maksimal Rp14 juta per bulan.
“FLPP memberikan akses terhadap kepemilikan rumah pertama secara terjangkau, dengan suku bunga pembiayaan tetap maksimal sebesar 5% dan tenor kredit hingga 20 tahun,” ujar Hendy, dirilis humas melalui WAGroup BRI X Jurnalis, Kamis (26/6/2025).
BRI secara konsisten terus menyalurkan pembiayaan rumah subsidi. Tercatat, dalam 3 tahun terakhir, sejak 2022 hingga 2024, lebih dari 57 ribu unit rumah telah disalurkan dengan total plafon pembiayaan mendekati Rp9,1 triliun.
Rinciannya, pada 2022, BRI menyalurkan 19.637 unit dengan plafon pembiayaan sebesar Rp2,98 triliun. Pada 2023, jumlah penyaluran meningkat menjadi 22.076 unit, dengan plafon Rp3,45 triliun. Sementara pada 2024, BRI menyalurkan 16.196 unit dengan plafon sebesar Rp2,67 triliun.
Komitmen ini berlanjut pada 2025, di mana BRI menargetkan penyaluran 17.701 unit rumah subsidi, dengan plafon pembiayaan sebesar Rp2,92 triliun, meningkat dibandingkan realisasi tahun sebelumnya.
Agustya Hendy Bernadi menegaskan bahwa penyaluran KPR subsidi melalui FLPP merupakan bagian dari strategi jangka panjang BRI dalam memperluas akses pembiayaan perumahan yang inklusif.
“Harapannya, hal ini dapat membantu mengatasi backlog perumahan dan memberikan kesempatan lebih luas bagi masyarakat berpenghasilan rendah untuk memiliki rumah pertama,” ujar Hendy.
Lebih lanjut, guna memperluas jangkauan program, BRI juga menjalin kerja sama strategis dengan sejumlah pihak. kolaborasi ini dilakukan sebagai bagian dari komitmen BRI dalam memperluas akses pembiayaan FLPP secara merata ke berbagai lapisan masyarakat.
Di sektor Aparatur Sipil Negara (ASN), BRI bekerja sama dengan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB), Badan Kepegawaian Negara (BKN), Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI), serta Lembaga Administrasi Negara (LAN).
Melalui kerja sama ini, pegawai ASN mendapatkan kemudahan akses terhadap pembiayaan rumah subsidi yang sesuai dengan ketentuan program FLPP. Tak hanya itu, BRI juga memperluas inisiatif ke sektor informal. Diantaranya, PT Bluebird, yang memungkinkan pengemudi taksi memperoleh rumah pertama melalui skema FLPP.
“Melalui kolaborasi dengan berbagai mitra strategis, kami berharap lebih banyak masyarakat (termasuk ASN dan pekerja informal) dapat memperoleh akses yang setara terhadap hunian yang layak,” tutup Hendy. (hms/smr)