Konsep Ekonomi Kerakyatan, Sandiaga Uno Kembali Kenalkan Program Unikop

Cawapres Sandiaga Uno memberi sambutan dengan menawarkan porgram Unikop di Cirebon. foto: dokpri

Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 02 Sandiaga Salahuddin Uno mengaku akan mengedepankan ekonomi kerakyatan berbasis koperasi. Cawapres pasangan capres Prabowo Subianto ini mengatakan, koperasi adalah soko guru ekonomi  Indonesia sebagaimana yang dicita-citakan -citakan Bung Hatta.

Pernyataan ini terlontar atas pertanyaan peserta diskusi yang mempertanyakan bentuk ekonomi kerakyatan apa yang akan diterapkan,  jika pasangan Prabowo Sandi menang di Pilpres 2019.

“Koperasi, paling tepat diterapkan sekarang. Koperasi pada dasarnya adalah ekonomi sharing,” ujar Sandiaga dalam dialog Silaturahmi dan Dialog Praktisi Hukum Pengacara, Notaris, & Intelektual se Cirebon, Jawa Barat, di Hotel Prima, Jumat (1/3).

Sandi bicara potensi koperasi saat mengunjungi koperasi Srinadi di klungkung Bali beberapa waktu lalu. Ini merupakan salah satu koperasi terbesar di Bali dengan aset mencapai ratusan miliar rupiah dan punya banyak unit usahaj.

“Unikop akan kita bentuk seperti unicorn, usaha rintisan dengan nilai lebih dari satu miliar dolar AS yang biasanya terkait dengan teknologi dan dunia maya. Kita akan bangun unikop dengan nilai lebib dari satu triliun rupiah,” terang Sandi, sapaan akrabnya.

Ekonomi Sharing dan Unikop ini, maksud Sandi, akan menjadi penggerak  ekonomi kerakyatan di Indonesia. Bukan ekonomi yang hanya mementingkan  kelompok dan  golongannya  saja.

Tapi,  ekonomi yang berdasarkan amanat Pasal 33 Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 pasal satu dan dua yang berbunyi,  perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan. Serta Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara.

Fokus Prabowo Sandi adalah ekonomi. “Ekonomi yang menggerakkan ekonomi rakyat. Ekonomi dengan harga-harga kebutuhan pokok yang terjangkau stabil,” papar mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta.

Kegiatan menyerap aspirasi di Cirebon dengan menggelarc Dialog bersama relawan, millenials, emak-emak, simpatisan parpol dan semua elemen masyarakat di Dusun 01, blok Pahing,  RT 01/03 desa Munjul Cirebon.

Sandi  menutup kegiatannya di Cirebon dengan ramah tamah serta bersilaturahmi ke Pondok Pesantren Nurul Huda di Pondok Pesantren Nurul Huda, Munjul, Astanajapura, Cirebon, Jawa Barat.

Curhat Pedagang Warteg

Di bagian cawapres muda nan ganteng ini menerima curhat dari pedagang warteg dan dia pun bernostalgia makan di Warteg (warung tegal) di Tegal, Jawa Tengah, Jumat (1/3).

Pengusaha warteg H Mulyadi meminta agar harga kebutuhan pokok dibuat stabil dan tidak turun naik. Sehingga para pengusaha rumah makan yang terkenal murah ini bisa menjual dengan harga yang stabil, murah dan terjangkau.

Ketua Komunitas Warteg Nasional itu mengemukakan, bagaimana warteg bisa dikelola secara modern dan profesional. Dari kecil menjadi besar dan tidak kalah dengan restoran padang yang sudah  go internasional.

“Kami berharap jika bapak menjadi wakil presiden, tolong pak harga-harga dibuat stabil. Sehingga harga makan di warteg bisa tetap stabil juga. Dan bagaimana solusi Bapak,  agar warteg juga bisa besar seperti  restoran Padang yang go internasional, istilahnya naik kelas pak,” harap Mulyadi di Desa Sidakaton Kecamatan Dukuh Turi..

Sandi, sapaan akrabnya pun punya nostalgia makan di warteg. Memorinya kembali saat masa pacaran dengan istri tercinta, Nur Asia Uno atau yang biasa disapa Mpok Nur. “Waktu Masih SMP ada warteg di dekat rumah mantan pacar saya, Mpok Nur. Di sana saya sering makan sambil menunggu Mpok Nur keluar rumah, biar nggak  laper. Saya  minum  teh poci juga,” kenangnya.

Pelayannya, lanjut Sandi, masih diingatnya bernama Pak Jaelani. “Warteg adalah solusi anak-anak sekolahan karena harganya stabil . Tapi saya tidak Darmaji ya? Tahu nggak apa Darmaji? Dahar lima ngaku hiji,” canda Sandi.

Menurut Sandi apa yang diinginkan Mulyadi adalah bukan hal yang mustahil. Ini bisa dilakukan dengan pelatihan, pendampingan, dan pelatihan keuangan. Sehingga manajemen warteg dikelola secara profesional, tidak lagi hanya dengan tradisional.

“Saya yakin nanti warteg bisa  juga seperti restoran   padang. Bahkan menggunakan sistem franchise. Tapi ya itu diperkuat sistem keuangannya. Melalui pelatihan juga ditingkatkan cita rasanya sekaligus tampilannya. Dan bukannya tidak mungkin warteg bisa ada juga di mancanegara,” terangnya.

Dalam kesempatan itu, Sandi juga menyatakan bahwa fokus Prabowo Sandi adalah ekonomi yang fokus pada harga-harga stabil dan terjangkau serta penciptaan dan penyediaan lapangan kerja. (lin)

Cawapres 02 Sandiaga Uno menemui komunitas pedagang warteg di Tegal. foto: dokpri

 

Sumber: WAG FSU for Prabowo Sandi

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *