Pemberian kemudahan dalam pelayanan publik terhadap kelompok rentan menjadi komitmen pemerintah untuk mewujudkan keadilan bagi masyarakat. Lima instansi pemerintah telah didapuk menjadi instansi percontohan sarana prasarana pelayanan publik ramah kaum rentan, di antaranya Kementerian Keuangan (Kemenkeu) dan Kementerian Luar Negeri (Kemenlu).
semarak.co-Kepala Biro Organisasi dan Ketatalaksanaan Sekretariat Jenderal Kementerian Keuangan (Sekjen Kemenkeu) Dini Kusumawati mengatakan bahwa keberhasilan instansinya dalam mewujudkan pelayanan inklusif tidak lepas dari komitmen pimpinan.
Pendekatan top-down membuat kebijakan dapat diimplementasikan lebih cepat serta selaras dengan tujuan organisasi. Perintah dari Menteri Keuangan bahwa kita itu tidak hidup sendiri.
“Faktanya kita macam-macam, jadi semua orang harus kita fasilitasi, termasuk yang berkebutuhan khusus,” ujar Dini usai diwawancarai acara Penyampaian Apresiasi Penyelenggaraan Sarana Prasarana Pelayanan Publik Kelompok Rentan 2020 di Jakarta, Selasa (9/3/2021) seperti rilis humas melalui WAGroup JURNALIS PANRB, Rabu (10/3)
Integritas, profesionalisme, sinergi, pelayanan, dan kesempurnaan adalah lima nilai yang dipegang teguh jajaran Kementerian Keuangan sehingga mampu meningkatkan pelayanan publik.
Inovasi maupun penyediaan sarana dan prasarana responsif gender dalam program internal bernama Pengarusutamaan Gender turut menjamin pemenuhan fasilitas yang ramah terhadap kaum rentan. Hasilnya, Kementerian Keuangan menjadi salah satu role model penyelenggaraan sarana prasarana pelayanan publik kelompok rentan.
Untuk pertama kalinya, monitoring dan evaluasi penerapan sarana prasarana pelayanan publik kelompok rentan diselenggarakan oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) tahun 2020.
Kegiatan tersebut merupakan respon pemerintah untuk menjamin pelayanan publik yang aksesibel dan inklusif bagi kaum rentan. Terdapat lima lokus dengan 55 unit pelayanan yang menjadi evaluasi layanan kaum rentan tahun 2020.
Yakni Mahkamah Agung, Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, Kementerian Agraria dan Tata Ruang atau Badan Pertanahan Nasional, Kementerian Perhubungan, serta Kementerian Keuangan.Dukungan untuk memberikan pelayanan bagi kelompok rentan turut disampaikan Direktur Jenderal Protokol dan Konsuler Kementerian Luar Negeri Andy Rachmianto.
Ia menjelaskan bahwa pengadaan sarana dan prasarana di dalam gedung pelayanan publik terpadu Kementerian Luar negeri berpedoman pada Surat Edaran Menteri PANRB No. 66/2020. Surat edaran memuat komponen sarana dan prasarana yang wajib dipenuhi oleh setiap Unit Penyelenggara Pelayanan Publik agar ramah kaum rentan.
“Sudah kami lengkapi dengan sarana dan prasarana bagi kelompok rentan untuk menerima pelayanan publik dari Kemenlu, termasuk juga kriteria-kriteria yang diminta oleh Kementerian PANRB,” jelas Andy.
Unit Pelayanan Protokol dan Konsuler Kementerian Luar Negeri mampu meningkatkan kualitas pelayanan publik dari Sangat Baik (A-) pada 2019 menjadi Pelayanan Prima (A) di 2020. Dikatakan bahwa inovasi-inovasi, khususnya aplikasi-aplikasi digital, menjadi faktor pendorong peningkatan kualitas pelayanan.
Lebih lanjut, Andy meyakini bahwa kunci untuk mempertahankan pelayanan prima terletak pada kualitas sumber daya manusia (SDM) yang merupakan garda terdepan pelayanan publik. “Terus profesional, terus tingkatkan kemampuan, dan terus beradaptasi dengan perubahan-perubahan yang terjadi di masyarakat,” tegasnya. (clr/smr)