Telkomsel kembali melanjutkan komitmen untuk terus bergerak maju dalam menghadirkan perubahan nyata di setiap fase kehidupan masyarakat dari waktu ke waktu, termasuk dalam menghadapi pandemi virus corona jenis baru penyebab Covid-19 dan fase kehidupan dengan kenormalan baru.
semarak.co– Komitmen tersebut kali ini diwujudkan melalui kolaborasi sinergis bersama dua startup yang pernah tergabung dalam program The NextDev Telkomsel, yakni Jahitin dan Kostoom, dengan upaya mendorong pemberdayaan sektor Unit Usaha Kecil dan Menengah (UMKM).
Upaya tersebut dilakukan melalui penyediaan alat pelindung diri (APD) untuk petugas medis dan masker kain bagi masyarakat yang diproduksi langsung oleh sejumlah penjahit lokal.
Vice President Corporate Communications Telkomsel Denny Abidin mengatakan, Pandemi virus corona jenis baru penyebab Covid-19 yang mendorong perubahan di berbagai sektor kehidupan masyarakat telah memotivasi Telkomsel.
“Untuk terus bergerak maju dengan hadir sebagai leading digital telco company yang secara konsisten tetap mendukung pengembangan ekosistem startup di Indonesia, sekaligus meningkatkan dampak positif perusahaan di berbagai fase kehidupan masyarakat,” terang Denny dalam rilis Humas Telkomsel, Jumat (24/7/2020).
Denny melanjutkan, “Kolaborasi kami dengan Jahitin dan Kostoom diharapkan mampu membantu seluruh pihak yang selama ini memiliki kepentingan yang sama dalam upaya menjaga kesehatan dan keselamatan, terutama bagi tenaga medis dan masyarakat terdampak yang kini masih terus berjuang di tengah pandemi ini.”
Dalam kolaborasi ini, kata Denny, Jahitin berkontribusi dengan menyediakan 12.000 set APD yang meliputi baju hazmat, face shield, jubah operasi, pembungkus sepatu, penutup kepala, dan masker.
“Bantuan tersebut telah disalurkan ke lebih dari 30 titik di seluruh Indonesia, dengan fokus utama ke sejumlah rumah sakit rujukan penanganan Covid-19. Sedangkan, Kostoom berperan dalam menyediakan 10.000 buah masker kain non medis yang memiliki kualitas lebih kuat dan tahan lama,” terang dia.
Masker tersebut, klaim Denny, telah dibagikan di 20 titik di seluruh Indonesia, dengan fokus ke masyarakat umum serta petugas dan relawan medis di sejumlah rumah sakit rujukan penanganan Covid-19.
Seluruh APD dan masker kain dibuat langsung oleh para penjahit lokal sebagai pelaku UMKM yang selama ini sudah menjadi mitra dari Jahitin dan Kostoom. Dengan begitu, inisiatif penyediaan bantuan ini juga diharapkan mampu membantu menggerakkan perekonomian melalui pemberdayaan sektor UMKM yang turut terdampak dari pandemi COVID-19.
“Telkomsel pun memastikan bantuan tersebut disalurkan secara terarah sehingga seluruh manfaat akan diterima oleh pihak yang membutuhkan,” ujar Kang Abe, sapaan akrab Denny Abidin.
Telkomsel percaya, kata dia, penanggulangan Covid-19 hanya bisa dilakukan melalui upaya kolektif yang diwujudkan melalui kolaborasi di berbagai lini, termasuk dengan menggandeng para pegiat startup untuk dapat memberikan manfaat lebih melalui penerapan kemanfaatan berbasis teknologi yang dapat turut mendorong sektor UMKM.
“Maka dari itu, kami mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk terus bergotong royong dalam menjaga Indonesia melewati masa sulit ini dengan baik,” papar Kang Abe.
Telkomsel, kutip dia, mengucapkan terima kasih kepada tenaga medis, relawan, pemerintah, organisasi, dan masyarakat luas yang telah berperan aktif dan terus bergandengan tangan dalam menghadapi pandemi COVID-19 dan memiliki semangat adaptif dalam menghadapi fase kehidupan dengan kenormalan baru ini.
Telkomsel akan terus memperkuat upaya kolaboratif bersama para pemangku kepentingan untuk berada di garis terdepan penanganan Covid-19 dan turut membantu seluruh elemen bangsa menghadapi kenormalan baru di Tanah Air.
“Itu sejalan dengan cara Telkomsel dalam memaknai usia ke-25 untuk membawa perubahan nyata di setiap fase kehidupan bangsa. Salah satu perwujudan komitmen tersebut dilakukan dengan memperkuat inisiatif #DiRumahTerusMaju yang telah dijalankan sejak Maret 2020,” terang dia.
Telkomsel juga, klaim Denny, berkomitmen untuk memaksimalkan peran sebagai connectivity enabler untuk menjaga ketersediaan dan kualitas jaringan sesuai dengan arahan Kementerian Komunikasi dan Informatika. (smr)