Bandara Jenderal Besar Soedirman di Kabupaten Purbalingga menjadi contoh yang baik dari semangat kolaborasi lintas instansi dalam menghadirkan bandara baru guna memperkuat konektivitas udara dan mendukung pertumbuhan perekonomian bagi masyarakat setempat.
semarak.co-President Director PT Angkasa Pura (AP) II Muhammad Awaluddin mengatakan, seluruh stakeholder saling bersinergi untuk tujuan yang sama yakni mendukung perekonomian dan mobilitas masyarakat Jawa Tengah khususnya di bagian barat dan selatan.
“AP II selaku pengelola Bandara Jenderal Besar Soedirman mengucapkan terima kasih kepada seluruh stakeholder yang telah mendukung penuh operasional bandara untuk penerbangan komersial,” ujar Awaluddin dalam rilis humas AP II by email semarak.redaksi@gmail.com, Minggu (13/6/2021).
Operasional Bandara Jenderal Besar Soedirman tidak lepas dari peran TNI AU yang berkontribusi lahan di wilayah Lanud Jenderal Besar Soedirman;,lalu Pemprov Jawa Tengah yang mendukung pengadaan lahan untuk runway, kemudian Pemkab Purbalingga yang mendukung pembangunan akses jalan darat.
Lalu pengadaan tanah, rehabilitasi drainase & terminal sementara, juga AirNav Indonesia yang membangun tower navigasi, Pertamina yang siap menyediakan bahan bakar bagi pesawat, dan tentu AP II yang membangun runway, taxiway, apron, dan operasional bandara.
“Kolaborasi ini mampu mempercepat produktivitas Bandara Jenderal Besar Soedirman. Sebagai bandara yang baru dibangun dan dalam tahap pengembangan, bandara ini sudah dapat cepat produktif dengan memperhatikan keamanan, keselamatan, pelayanan, melalui pemenuhan berbagai regulasi,” papar Awaluddin.
Yaitu security, safety, service through compliance atau 3S+1C). Tidak berhenti di sini, stakeholder kini semakin berkolaborasi guna meningkatkan utilisasi dan produktivitas bandara.
Saat mendampingi Presiden Joko Widodo meninjau Bandara Jenderal Besar Soedirman Jumat (11/6//2021), Awaluddin menyampaikan rute yang sudah dibuka adalah Jakarta – Purbalingga – Surabaya dan Surabaya – Purbalingga – Jakarta oleh Citilink dengan masing-masing 4 pergerakan penerbangan pada Kamis dan Sabtu.
“Maskapai yang melakukan penerbangan adalah Citilink dengan penerbangan Jakarta – Purbalingga kemudian Purbalingga – Surabaya dan kembali di hari yang sama, sehingga ada 4 kali take off dan landing [pada 1 hari],” jelas Awaluddin yang mantan Direktur PT Telkom.
Antusiasme masyarakat, kutip dia, cukup tinggi di mana tingkat keterisian penumpang (load factor) untuk rute dari dan ke Jakarta saat baru dibuka mencapai 70% dan kini sudah meningkat ke 80%. Sementara untuk rute dari dan ke Surabaya dari sekitar 25% saat baru dibuka, kini meningkat ke sekitar 40%.
Upaya meningkatkan utilisasi bandara tidak berhenti, dan berkat kolaborasi di antara stakeholder, pada akhir Juni 2021 akan ada penerbangan baru di Bandara Jenderal Besar Soedirman. Lion Air Group melalui Wings Air telah menyatakan akan membuka rute baru yakni Jakarta – Purbalingga – Semarang dan sebaliknya.
Pertemuan sudah dilakukan, dan dalam waktu dekat pada akhir Juni 2021 direncanakan Lion Air Group melalui Wings Air akan membuka rute Jakarta – Purbalingga – Semarang dan Semarang – Purbalingga – Jakarta.
“Kami berterima kasih atas kolaborasi erat seluruh stakeholder sehingga utilisasi dan produktivitas Bandara Jenderal Besar Soedirman terus meningkat, di saat pengembangan bandara masih terus berlanjut,” ujarnya.
Dengan bertambahnya rute dari dan Bandara Jenderal Besar Soedirman, pihaknya berharap dapat semakin mendukung aktivitas masyarakat termasuk mendukung UMKM di Purbalingga dan daerah sekitar.
Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi menuturkan seluruh pihak harus berkolaborasi dan bersinergi untuk semakin memajukan Bandara Jenderal Besar Soedirman.
“Proses pembangunan bandara ini memiliki sejarah panjang, dirintis sejak 15 tahun lalu dan akhirnya mimpi besar masyarakat Purbalingga memiliki bandara ini pada 1 Juni menjadi kenyataan,” imbuh Dyah dalam rilis humas AP II.
Tentunya bandara ini, lanjut dia, dibuat untuk seluruh masyarakat, dan kita masih punya PR untuk bersama-sama agar bandara ini semakin berkembang dan penerbangan semakin banyak.
Pariwisata merupakan sektor potensial hampir seluruh Kabupaten/Kota di Jawa Tengah bagian barat-selatan. “Mudah-mudahan keberadaan bandara ini sebagai penunjang ke depannya dapat memberikan dampak signifikan, dampak yang baik untuk kesejahteraan masyarakat khususnya di Jawa Tengah bagian barat-selatan,” ujarnya.
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi juga menyampaikan agar kolaborasi di antara stakeholder dapat selalu semakin ditingkatkan. (smr)