Kick-Off bjbPreneur, Menkop Teten: Indonesia Perlu Lahirkan Entrepreneur dan Wujudkan Ekonomi Baru Berbasis Inovasi dan Teknologi

Menkop dan UKM Teten Masduki (tengah) menerima cinderamata dari Direktur Komersial dan UMKM Bank BJB Nancy Adistyasari usai memberi sambutan dalam acara Kick-Off bjbPreneur di Jakarta, Kamis (1/2/2023). Foto: dok humas Kemenkop dan UKM

Menteri Koperasi (Menkop) dan UKM Teten Masduki menekankan Indonesia perlu melahirkan lebih banyak entrepreneur dan mewujudkan ekonomi baru melalui pendekatan inkubasi berbasis inovasi dan teknologi untuk menghasilkan produk baru yang kompetitif.

semarak.co-Menkop dan UKM Teten pun mengajak asosiasi-asosiasi dalam pengembangan UMKM mulai melirik penggunaan inovasi dan teknologi. Karena, untuk melahirkan entrepreneur baru, maka harus memiliki kompetensi inovasi dan teknologi.

Bacaan Lainnya

“Di negara maju seperti Jepang dan Korsel, UMKM menjadi bagian dari Supply Chain Industry atau rantai pasok industry,” kata Menkop dan UKM Teten Masduki pada acara Kick-Off bjbPreneur di Jakarta, Kamis (1/2/2023) dalam sambutan.

“Ini yang kita harus bangun. Ini yang sedang kita pelajari di berbagai negara tentang startup. Dari situ saya punya catatan, kita tidak memiliki ekosistem yang cukup untuk mengembangkan startup berbasis inovasi dan teknologi,” imbuh Menkop Teten.

Kita belum memiliki itu, sambung Menkop Teten, karena harus menghubungkan riset dari BRIN dan perguruan tinggi, serta pembiayaan. Sebab, Menteri Teten menyebut, UMKM tidak mungkin ada lompatan teknologi kalau tidak tergabung dalam industri (rantai pasok).

“Yang ideal, bagaimana UMKM sebagian besar harus menjadi bagian dari rantai pasok industri. Industri maju UMKM-nya juga ikut maju,” kata Menkop Teten dilansir humas usai acara melalui pesan elektronik redaksi semarak.co, Kamis (1/2/2024).

Indonesia memiliki potensi menjadi negara maju dengan minimum pendapatan perkapita 13.000 dolar AS. Kalau tidak ada perubahan, tidak mungkin bisa mencapai pendapatan itu untuk menuju 2045. “Yang kita butuhkan adalah bagaimana kita ada lompatan untuk ke arah sana,” katanya.

Karena itu, Menkop Teten berharap muncul entrepreneur baru yang terdidik dari kampus. “Kita perlu pendekatan entrepreneur seperti ini, tidak bisa hanya pelatihan-pelatihan sepintas. Kita harus pilih telur yang bagus untuk dierami dan dibesarkan,” ujarnya.

Dilanjutkannya, “Dan untuk mengembangkan lembaga inkubator di kampus, saya ingin agar hal ini ditekankan kampus-kampus. Survei kami menyebutkan 72 persen mahasiswa ingin menjadi entrepreneur. Ini sedang didiskusikan untuk dikembangkan bersama para rektor perguruan tinggi.”

Menkop Teten menekankan investasi asing harus bermitra dengan UMKM. Perusahaan besar mencari startup yang bisa bekerja sama dengan mereka, bukan mengambil alih yang kecil. Terkait digitalisasi, MenkopUKM mengatakan akan terus mendorong upaya UMKM go digital.

“Jangan mereka hanya jualan saja. Hanya payment saja, tidak menggunakan IoT di hulu. Jadi, tidak melahirkan ekonomi baru. Saya terus mendorong digital ekonomi agar tidak dikuasai platform global. Digital ekonomi kita harapkan tidak hanya berjualan di e-commerce, tapi juga meningkatkan penggunaan aplikasi digital untuk mengagresi usaha kecil,” ucapnya.

Di Kementerian Koperasi (Kemenkop) dan UKM, terang dia, ada yang namanya Entrepreneur Hub, yang akan bekerja sama dengan Korsel, Jepang, dan Belanda. “Ada 500 startup yang docking di kami, kita inkubasi untuk lebih ke hulu agribisnis dan aquaculture,” katanya.

Agribisnis dan Aquaculture

Kesempatan sama, Direktur Komersial dan UMKM Bank BJB Nancy Adistyasari menyatakan, strategi Bank BJB dalam mengembangkan UMKM sejalan dengan Kemenkop dan UKM, dimana fokusnya pada upaya menumbuhkan UMKM di sektor agribisnis dan aquaculture.

Selain itu, pihaknya menerapkan pola kemitraan dan saat ini sudah ada 80 offtaker di bidang agribisnis. Sehingga ini tentu sejalan dengan strategi yang sudah dijalankan Kemenkop dan UKM. Program bjbPreneuer merupakan upaya pengembangan UMKM yang dibantu Bank BJB untuk tumbuh dengan mengembangkan inovasi dan bisa meningkatkan daya saing.

“Kegiatan yang diikuti sekitar 2000 peserta ini, kami harapkan bisa memacu pengusaha baru dan berusia muda. Karena yang penting bagaimana kita mengembangkan jiwa entrepreneur sejak dini,” papar Nancy dalam sambutan.

Sebab, sambung Nancy, program bjbPreneur yang dilaksanakan Februari-Mei 2024 merupakan strategi pemberdayaan untuk melakukan pengembangan kompetensi dan penciptaan pengusaha baru. Bank BJB juga bekerja sama dengan 100 perguruan tinggi yang tersebar di 5 wilayah kantor Bank BJB.

Yakni Universitas Parahiyangan Bandung (Wilayah 1), Universitas Esa Unggul Jakarta (Wilayah 2), Universitas Swadaya Gunung Jati Cirebon (Wilayah 3), Universitas Bina Nusantara Tangerang (Wilayah 4), dan Universitas 11 Maret Solo/UNS (Wilayah 5).

“Fokus kita di tiga pilar, yaitu Womenpreneur, Agripreneur, dan Digipreneur. Dari 2000 peserta bjbPreneur, kami melakukan pelatihan daring sebanyak 500 orang. Di sini, ada pembelajaran, riset, branding, digitalisasi, dan inovasi khususnya tentang pembangunan berkelanjutan,” ujarnya.

Tahap berikutnya, masuk dalam tahap mentoring. Dimana ada 100 peserta yang mendapatkan pendampingan secara langsung. “Kami mempertajam untuk melakukan ekspor, kurasi, dan memastikan pelatihan yang sebelumnya bisa terimplementasi dengan baik,” katanya.

Selanjutnya, sambung Nancy, akan ada 20 UMKM yang masuk ke tahap penjurian. “Yang kita harapkan dari 20 orang yang terpilih, yaitu bisa menularkan semangat baru untuk berinovasi, berkembang, dan berusaha,” kata Nancy dipenutup rilis humas Kemenkop dan UKM. (smr)

Pos terkait