Ketum PWI Pusat Hendry Ch Bangun Buka OKK Angkatan ke-18, Tokoh Pemuda Jakbar H Syam Apresiasi Kekompakan PWI

Ketum PWI Pusat (kanan depan) bersama Tokoh Pemuda Jakbar H Syam saat wawancara cegat di sela acara OKK PWI Jaya di gedung Wali Kota Jakbar, Rabu (30/10/2024). Foto: dok Plt PWI Jaya

Tokoh Pemuda Jakarta Barat (Jakbar) H Syam mengapresiasi kekompakan pengurus dan anggota Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat dengan Ketua umum (Ketum) Hendry Ch Bangun dan sekretaris jenderal (Sekjen) Iqbal Irsyad.

semarak.co-Ini seperti disampaikan H Syam saat menghadiri Pembukaan Orientasi Kewartawanan dan Keorganisasian (OKK) di kantor Wali Kota Jakbar, Rabu (30/10/2024). H. Syam juga kagum melihat Ketum PWI Pusat Hendry karena terus bergerak untuk NKRI harga mati.

Bacaan Lainnya

Berdasarkan penjelasan yang disampaikan Hendry, H Syam meyakini dan memberi support Hendry sebagai Ketua umum PWI Pusat sangat sah karena mempunyai Surat Keputusan (SK) Menteri Hukum dan HAM (Menhumham) semasa Yassona Laoly.

“Saya mengapresiasi kekompakan para wartawan dalam kegiatan OKK yang dilakukan PWI DKI Jakarta hari ini di wilayah Jakarta Barat,” kata H. Syam di sela OKK yang diselenggarakan Kelompok Kerja (Pokja) PWI Jakbar bersama PWI DKI Jakarta atau PWI Jaya didukung Pemkota Jakbar, PLN, PAM Jaya, dll.

“Kalau saya lihat tadi penjelasannya, jelas sekali sangat sah PWI yang diketuai Bapak Hendry Ch Bangun ini. Ada SK Kemenhumkam dan AHUnya. Sebagai tokoh pemuda di Jakarta Barat, saya berharap para wartawan dalam menjalankan tugasnya di lapangan agar menulis berita sesuai fakta, tidak mendramatisir dan tidak menganulir berita-berita yang tidak jelas,” cetusnya lagi.

Ketum PWI Pusat Hendry berterima kasih atas dukungan siapa saja untuk PWI, termasuk tokoh pemuda seperti H. Syam. “PWI itu harus bersama masyarakat karena tujuannya sama-sama merah putih dan NKRI harga mati. Siapa pun yang punya tujuan merah putih adalah teman kita,” pungkasnya.

Sebelumnya, Ketum PWI Hendry Ch Bangun hadir membuka OKK PWI DKI Jakarta Angkatan 18 di Aula Ali Sadikin, Kantor Wali Kota Jakarta Barat, Rabu (30/10/2024). Lantas Hendry menekankan bahwa kegiatan OKK ini sangat bagus karena pembekalan bagi calon anggota biasa PWI agar mereka memahami kewajibannya sebagai anggota PWI.

Mantan Wartawan Senior Kompas ini juga mengingatkan 50 peserta OKK bahwa PWI itu merah putih, PWI itu NKRI harga mati, PWI itu berjuang untuk kepentingan bangsa dan negara. “Nggak ada yang lain, hanya itu aja,” pesan Hendry dalam sambutan sebelum membuka OKK.

Bagi PWI, terang Hendry, pertama-tama anggotanya harus warga negara Indonesia dan harus berprofesi sebagai wartawan. “Jadi kalau wartawan mau nulis berita, kerangka berpikir kita adalah kita warga negara Indonesia ikut berjuang menjaga kedaulatan bangsa sebagaimana diputuskan dalam Kongres pertama PWI pada 1946,” ujarnya.

Dalam menjalankan tugas, kata dia, acuan wartawan itu tertuang dalam Peraturan Dasar (PD) dan Peraturan Rumah Tangga (PRT), yakni Pancasila dan UUD 45, bukan tujuan yg lain. “Itu yang harus ditekankan,” tambahnya.

Terkait polemik yang dialami PWI Pusat saat ini, Hendry mengatakan sebetulnya tidak ada masalah. Cuma ada orang-orang yang menginginkan ini jadi masalah. “Kita ini yang sah. Kita ini yang memiliki SK Kemenhumkam, ada AHUnya yang dikeluarkan 9 Juli 2024. Itu sah dari negara. Yang lain itu nggak punya,” bebernya.

Kalau dalam organisasi hanya ada satu SK Kemenhumkan. Kalau ada yang mengaku-ngaku PWI, dasarnya apa? “Bikin KLB apa, yang ikut hanya segelintir orang. Dalam organisasi itu kalau buat KLB harus ada dua per tiga yang hadir mengusulkan. Di Indonesia harus ada 26 provinsi. Kalau hanya 25 tetap tidak sah, apalagi ini hanya segelintir orang, ya, tidak sah,” sindirnya.

Menurut Hendry, jika ada yang mengaku-ngaku PWI atau Ketum PWI, kita biarkan saja. “Kita yakin karena kita yg benar dan sah menurut UU, kita yang akan menjadi pihak yang benar,” ujarnya.

Pelaksana Tugas (Plt.) Ketua PWI Jaya Ariando Dijan Winardi alias Doni menyampaikan kegiatan OKK ini menjadi kegiatan pertama dan akan ada lagi kegiatan yang sama yang akan dilakukan PWI Jaya. “Mungkin 2-3 kali dalam setahun kita akan buat kegiatan serupa,” kata Doni.

Ditambahkan Doni bahwa kegiatan OKK PWI harus dilakukan secara periodik. “Saya sangat berharap dengan OKK ini peserta semakin memahami kode etik jurnalistik dan dapat menjadi wartawan yang professional,” ujarnya.

Ketua PWI Pokja Wali Kota Jakbar Kornelius Naibaho menyampaikan bahwa dinamika PWI saat ini sangat luar biasa. “Kami PWI Pokja Wali Kota Jakbar adalah salah satu loyalis Ketum PWI yang diketuai Hendry Ch Bangun,” imbuh Kornel yang memberi sambutan mewakili Penasehat PWI Pokja Walikota Jakbar H. Umar Abdul Aziz.

“Dan siap mendukung segala kegiatan beliau bersama Plt PWI Jaya yang diketuai Bang Donny. Salah satunya kegiatan OKK hari ini. Sebagai loyalis, kami terus juga mendapat tekanan dari pihak sebelumnya,” demikian Kornel menambahkan.

Misalnya, rinci Kornel lagi, bocor surat pemberitahuan ke Polda Metro Jaya berisi untuk demo mengganggu acara OKK PWI Jaya. Kemudian ada chat WhatsApp (WA) agar PLN tidak memberi sponsor, dan ada pembentukan pengurus Pokja Jakbar yang dipaksakan sebagai tandingan.

Sebagai Ketua Pokja, lanjut Kornel, hal berat yang ia lakukan adalah bagaimana menjalin keutuhan dari semua stakeholder yang ada di wilayahnya. Ia juga menekankan bahwa dirinya melakukan kegiatan organisasi yang sehat.

Melalui kegiatan OKK ini, Kornel berharap akan melahirkan anggota-anggota PWI yang berkualitas, bermartabat, bukan preman dan tidak membuat onar. Kepada peserta, Kornel mengajak untuk menyimak setiap pemateri karena materi-materi itu yang akan menempa kita menjadi wartawan yang punya SDM baik, bermartabat dan berhati nurani.

“Kegiatan OKK ini menghadirkan tiga narasumber dari PWI Pusat dan PWI DKI Jakarta, seperti Abdillah yang menjabat Bendahara Plt PWI Jaya menyampaikan materi PD/PRT dan Kode Perilaku Wartawan PWI,” rinci dia.

Pemateri kedua Irmanto, Ketua Bidang Organisasi PWI Pusat berbicara Kode Etik Jurnalistik (KEJ), dan Pedoman Pemberitaan Ramah Anak (PPRA). Yang ketiga adalah Ary Julianto, Satgas Antihoax PWI Pusat menyampaikan materi UU Pers, Pedoman Pemberitaan, dan Media Siber. (smr)

Pos terkait