Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI H. Ahmad Muzani menyalurkan infak kemanusiaan bencana erupsi Gunung Lewotobi Laki Laki Nusa Tenggara Timur (NTT) sebesar Rp250 juta melalui Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI di kantor Baznas RI kawasan Matraman Jakarta Timur, Senin (25/11/2024).
semarak.co-Infak Kemanusiaan hasil Lelang sapi yang dilakukan Muzani untuk membantu penanganan korban bencana erupsi Gunung Lewotobi di NTT diterima Ketua Baznas Prof KH Noor Achmad secara simbolis.
Hadir Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat (Dirjen Bimas) Islam Kementerian Agama (Kemenag) Prof. Kamaruddin Amin, calon gubernur (cagub) Rahmat Mirzani Djausal, serta Ketua Umum Asosiasi Peternakan Pelindung Sapi Indonesia (APPSI) H. Dadang.
Ketua BAZNAS RI Prof. Noor Achmad menyampaikan terima kasih sekaligus mengungkapkan rasa syukur atas kontribusi H. Ahmad Muzani yang sudah ketiga kali menyalurkan bantuannya melalui BAZNAS.
“Ini adalah kali ketiga Bapak H Ahmad Muzani memberikan sumbangan melalui BAZNAS. Sebelumnya, beliau telah membantu korban bencana di Palestina sebesar Rp250 juta dan banjir bandang Sumatera Barat sebanyak Rp500 juta,” terang Prof KH Noor dalam sambutan.
“Alhamdulillah, kali ini beliau kembali hadir untuk membantu korban bencana erupasi gunung Lewotobi di NTT sebesar Rp250 juta lebih. Donasi tersebut akan disalurkan melalui program BAZNAS Tanggap Bencana,” demikian Prof KH Noor menambahkan dalam sambutan.
BAZNAS Tanggap Bencana (BTB) adalah program BAZNAS yang memiliki ketangguhan teruji, sering bekerja sama dengan BNPB. “BTB selalu hadir dalam setiap bencana. Dan insya Allah, amanah ini akan kami salurkan dengan sebaik-baiknya,” imbuh Prof KH Noor.
Prof KH Noor berjanji dihadapan Ketua MPR Muzani pihaknya akan menyalurkan sebaik-baiknya ke korban bencana erupsi gunung Laki Laki Lewotobi NTT. “Pak H Muzani pernah menyalurkan bantuan untuk Palestina dan sampai hari ini masih kami amankan dana yang khusus Palestina Rp250 miliar,” papar Prof KH Noor.
Pihaknya sudah mengundang seluruh mitra-mitra di seluruh dunia seperti UNRWA dan Husnul Hayat di Mesir. “Rata-rata memang belum disalurkan. Ini karena pintu masuk Raffah masih dikunci. Ada lewat Yordania, tapi kalau jalur darat harus mutar. Kecuali dari udara baru bisa sampai Raffah. Maka itu, kami focus lewat jalur Mesir,” terang dia.
Begitu perang selesai, lanjut Prof KH Noor, pihaknya tidak akan lupa melanjutkan penyaluran donasi yang bahkan dimanfaatkan untuk rekonstruksi seperti membangun rumah sakit, masjid masjid, dan sekolah-sekolah. “Tapi secara bersamaan perhatian kami tetap ada prioritas pada korban bencana-bencana di dalam negeri,” cetusnya.
Indonesia sudah diakui dunia sebagai masyarakat dengan kedermawanan tinggi. “Kami yakin dengan kedermawanan masyarakat Indonesia, kebutuhan saudara-saudara kita di Lewotobi dapat segera terpenuhi. Karena itu, kami memberi prioritas musibah bencana di dalam negeri untuk terus digelontorkan,” ujarnya.
Dilanjutkan Prof KH Noor, “Donasi ini kami simpan terpisah yang disebut Mukoya. Artinya donasi masyarakat yang minta atau niatnya untuk disalurkan ke Palestina tidak akan tercamur dengan donasi untuk yang di dalam negeri. Jadi itulah mengapa diamankan sampai waktu yang tepat untuk disalurkan.”
Donasi untuk bantuan korban musibah erupsi Gunung Laki Laki Lewotobi NTT sebesar Rp250 juta dari Muzani dicatat sebagai yang pertama. Untuk itu, Prof KH Noor mendeklarasikan untuk open donasi. Di mana donasi dari Muzani sudah langsung menjadi Mukoya khusus untuk bantuan Lewotobi NTT.
Sebelumnya ada Mukoya untuk Lumajang, lalu dilakukan open donasi sampai terkumpul Rp54 miliar. Kemudian disalurkan untuk membangun masjid, pasar, hunian sementara atau huntar. Penyerahan infak ini menjadi titik awal dibukanya penggalangan dana resmi oleh BAZNAS untuk bencana erupsi Gunung Lewotobi di Nusa Tenggara Timur (NTT).
“Semoga donasi ini menjadi pemicu bagi masyarakat untuk ikut berpartisipasi. Dengan ini, kami resmi membuka donasi untuk Lewotobi. Peran BAZNAS dalam penyaluran bantuan internasional, termasuk untuk Palestina. Hingga kini, BAZNAS terus menyalurkan untuk bantuan kemanusiaan di Palestina,” paparnya.
“Namun, kami tetap memprioritaskan penanganan bencana di dalam negeri, termasuk pembangunan hunian sementara dan fasilitas umum di daerah terdampak,” demikian Prof KH Noor dirilis humas usai acara melalui WAGroup Baznas Media Center (BMC), Senin malam (25/11/2024).
Prof KH Noor menjelaskan, BAZNAS berencana menggunakan infak kemanusiaan bencana erupsi Gunung Lewotobi NTT yang terkumpul untuk membangun kembali fasilitas umum seperti masjid, sekolah, dan rumah sakit, serta membangun hunian sementara atau hunian tetap di wilayah terdampak.
Ketua MPR RI Ahmad Muzani mengapresiasi peran BAZNAS sebagai lembaga terpercaya dalam mengelola dana kemanusiaan. “Gotong royong dan saling membantu adalah tradisi bangsa kita. BAZNAS telah menjadi jembatan yang terpercaya untuk menyalurkan bantuan kepada mereka yang membutuhkan,” katanya.
BAZNAS telah menunjukkan kinerja yang dapat diandalkan dalam pengelolaan bantuan masyarakat. BAZNAS adalah lembaga terpercaya oleh negara yang telah teruji dalam membantu masyarakat menghadapi berbagai musibah. Kami berterima kasih atas peran BAZNAS yang selalu sigap dan amanah.
BAZNAS selalu hadir di tengah masyarakat ketika terjadi musibah. Jam terbangnya dalam mengelola bantuan sudah tidak diragukan lagi. Ahmad Muzani juga mengajak masyarakat untuk ikut bersama memberikan dukungan kepada korban terdampak bencana alam dengan berinfak ke BAZNAS.
“Semua bantuan yang kami berikan bersumber dari hasil penjualan Lelang sapi. Kami berharap kegiatan ini dapat menginspirasi masyarakat bahwa sapi memiliki nilai yang tinggi dan melalui BAZNAS, hasil tersebut dapat disalurkan menjadi amal yang bermanfaat,” ujar Muzani.
Pihaknya percaya BAZNAS adalah lembaga yang amanah sehingga kita semua dapat menitipkan amal terbaik untuk membantu mereka yang membutuhkan. “Sudah jadi tradisi tolong menolong, yaitu jika ada yang bermasalah atau musibah tanpa dminta akan memberi bahkan sampai ke luar negeri seperti Palestina,” terang dia.
Karena itu, nilai Muzani, lembaga seperti Baznas menjadi penting eksistensinya yang dipercaya untuk mengumpulkan dana masyakat sekaligus menyalurkan. “Saya 3 kali datang ke sini. Pertama menyerahkan infak kemanusiaan Rp250 juta untuk Palestina,” rinci Muzani.
Lalu infak kemusiaan Sumatera Barat (Sumbar) Rp500 juta. Hari ini Rp250 untuk musibah bencana erupsi gunung Lewotobi di NTT. Jadi ketiga infak kemanusiaan itu dananya bersumber dari sapi. Kalau Rp250 juta pertama dari lelang kontes sapi, lalu yang Rp500 hasil lelang sapi di media sosial (medsos).
“Hari ini, donasi kami bersumber dari kontes sapi di Lampung dari tanggal 16-17 November yang laku seharga Rp250 juta. Adapun sapinya kami beli dari petani seharga Rp100 juta, hari itu juga dilakukan konte siapa yang mau beli, ternyata laku Rp150 dari pembeli saudara Rahmat Mirzani Djausal yang calon gubernur (cagub) Lampung deal Rp250 juta. Tapi modal dari saya Rp100 juta, tentu saya satukan dalam infak kemanusia melalui Baznas ini,” tutupnya. (smr)