Ketidakpastian Dukungan Jokowi, Pengamat Nilai Kegalauan Kubu Ganjar dan Prabowo Bisa Untungkan Anies Baswedan

Capres Anies Baswedan dan Cawapres Muhaimin Iskandar saat menghadiri acara PKS di Bekasi. foto: internet

Pengamat politik dari Universitas Andalas Najmuddin Rasul menilai saat ini terjadi kegalauan pada kubu PDIP yang mengusung calon presiden (capres) Ganjar Pranowo dan Partai Gerindra yang mengusung Prabowo Subianto.

semarak.co-Kegalauan kedua poros ini menurut Najmuddin disebabkan ketidakpastian dukungan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) kepada siapa. Bahkan Najmuddin menilai endorsement dari Jokowi tidak menjamin memberikan kemenangan mutlak terhadap capres yang bertarung.

Bacaan Lainnya

Walau hasil survei menunjukkan kepuasan publik terhadap Jokowi 80% lebih, Najmuddin melihat justru sebaliknya lebih banyak rakyat Indonesia yang kecewa terhadap pemerintahan Jokowi 10 tahun terakhir.

“Ini keuntungan bagi Koalisi Perubahan yang mengusung Anies Baswedan. Karena mereka tidak bergantung kepada endorsement dari Jokowi,” kata Najmuddin di Jakarta Minggu, (1/10/20023) dilansir republika.co.id, Ahad 01 Oct 2023 23:46 WIB.

Jokowi, kata dia membuat utang RI kian membengkak, pembangunan infrastruktur yang tidak tepat sasaran serta semakin semrawutnya penegakkan hukum. Sedangkan baik PDIP maupun Gerindra menurut Najmuddin masih percaya capres yang di endorse Jokowi akan mendapatkan suara signifikan pada Pemilu nanti.

“Menurut saya, Megawati dan Prabowo harus memiliki self confidence. Jangan terlalu percaya, tergantung dan mengagungkan Jokowi. Hingga saat ini, Jokowi masih belum memberikan pertanda pasti siapa capres yang ingin ia menangkan,” terang Najmuddin.

Di saat bersama PDIP, lanjut dia, Jokowi yang juga masih berstatus kader partai banteng memberikan sinyal mendukung Ganjar. Pada kesempatan lain ketika bersama elit Gerindra, ia memberikan sinyal mendukung Prabowo Subianto.

Yang dilihat Najmuddin, Jokowi hanya memainkan politik dua kaki antara Ganjar dan Prabowo untuk membuat dirinya aman pasca lengser dari kursi presiden 2024 nanti. Jokowi ingin dirinya dan juga keluarganya tidak duisik ketika sudah tidak lagi menjadi presiden.

“Ini politik dua kaki Jokowi. Jokowi menggantungkan harapan pada Ganjar atau Prabowo agar pascalengser proyek-proyek mercusuar nya tetap berlanjut. Dan mungkin juga ada masalah terkait hukum,” kata Najmuddin menutup. (net/rep/smr)

Pos terkait