Kereta Layang atau LRT Ditarget Beroperasi, Maret 2019

“Kami berharap, LRT selesai pada pertengahan 2018 untuk infrastruktur. Sisanya, delapan bulan untuk penyelesaian installment (pemasangan) rolling stock (sarana), termasuk sistemnya. Ada suatu teknologi baru Precast dengan bentang yang cukup panjang, yaitu setinggi 30 meter. Kami lebih maju, karena teknologi ini baru digunakan oleh beberapa negara di Asia, seperti Cina, Hongkong, Singapura dan Jepang,” tutur Budi Karya Sumadi, saat melakukan kunjungan kerja ke proyek LRT di lokasi proyek LRT Cibubur Cawang KM 13, Bekasi, Minggu (8/1).

Selain jalur (trek) untuk kereta, Budi mengatakan, juga disediakan alokasi untuk utilitas, seperti kabel telepon, guna menunjang pengoperasian LRT. Moda angkutan massal ringan ini rencananya akan menghubungkan Jakarta dengan kota-kota sekitarnya, yaitu Bogor, Depok, dan Bekasi (Jabodebek). Lebih lanjut Budi menjelaskan, pada tahap awal LRT melayani sampai Cibubur. Namun, ke depan akan dilanjutkan sampai Bogor karena sekitar 800 ribu penumpang Commuter Line di Jabodetabek sekitar 30 persen di antaranya berasal dari Bogor.

Adapun, jalur pembangunan LRT Cawang-Cibubur merupakan lintas pelayanan satu dengan panjang 14,5 kilometer. Proyek ini menggunakan pembiayaan melalui dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang dikerjakan oleh PT Adhi Karya.

Tahun depan, lanjut dia, akan ada opsi proyek ini dibiayai dengan alternatif pembayaran lain yang saat ini tengah didiskusikan dengan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) dan Kementerian Keuangan (Kemenkeu). “Kami sudah memberikan surat jaminan bahwa proyek ini direncanakan Kemenhub dan dilaksanakan oleh PT Adhi Karya dengan opsi pembayaran sebagian dari APBN tahun ini dan untuk tahun depan ada beberapa alternatif pembiayaan yang didiskusikan dengan seluruh stakeholders (pemangku kepentingan), seperti Bappenas dan Kemenkeu,” imbuh dia.

Diharapkan, moda transportasi ini akan membantu masyarakat Bogor, Depok, dan Bekasi untuk mendapatkan transportasi yang nyaman dan banyak pilihan, dan terintegrasi dengan MRT. Pada pengerjaan LRT tahap pertama ini, rute yang dibangun meliputi Cibubur-Cawang sepanjang 14,5 kilometer telah mencapai progres 17 persen, Bekasi Timur-Cawang sepanjang 17,1 kilometer mencapai progres 12 persen, dan Cawang-Dukuh Atas sepanjang 10,5 kilometer dengan progres sekitar dua persen.

Direktur Utama Adhi Karya Budi Harto mengatakan, pihaknya memanfaatkan sindikasi perbankan untuk pembangunan kereta layang (Light Rapid Transit/LRT). Selain itu, Adhi Karya mendapat jaminan pemerintah melalui perpres penunjukan Adhi sebagai kontraktor. Saat ini perseroan telah menggelontorkan dana sebesar Rp 2,5 sampai Rp 3 triliun untuk proyek LRT tahap 1 ruas Cibubur-Cawang. Progres yang telah terbangun untuk LRT tahap pertama tersebut sebanyak 15 persen. “Dana untuk 2017 rencananya Rp 5 sampai Rp 6 triliun meliputi Cawang-Cibubur-Kota dan kami harapkan pada pertengahan 2018 fisik bisa selesai,” ujar Budi saat mendampingi Menhub.

Budi memaparkan penggunaan dana pada 2017 masih berasal dari pinjaman perbankan dan dana internal Adhi Karya. Adapun, pemerintah akan melakukan pembayaran kepada Adhi Karya secara bertahap pada tahun ini sebesar Rp1 triliun.”Pembayaran sudah akan dilakukan pada 2017 dengan bertahap tahun ini melalui APBN sebesar Rp1 triliun,” jelas Harto

Sebelumnya diberitakan tribunnews.com, nilai investasi proyek LRT tahap pertama ditaksir mencapai Rp 34 triliun sepanjang 84 kilometer (km) meliputi Cibubur-Cawang, Cawang-Dukuh Atas serta Bekasi Timur-Cawang. Pada 9 September 2016 Adhi Karya telah memulai pembangunan proyek tersebut dan diresmikan oleh Presiden RI Joko Widodo. (tbc/cnni/dtf/lin)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *