Kepemimpinan Berbasis Kebohongan Dimurka Allah

Prof. Ryaas Rasyid. Foto: WAG Keluarga Alumni HMI MPO

Prof. Ryaas Rasyid *)

semarak.co-Pagi ini saya kirim pandangan saya ke beberapa grup whatsapp (diketahui kemudian kiriman chat/postingan ini menjadi pesan berantai, terutama di berbagai whatsapp (WA) grup sepanjang hari hingga malam pada Senin, 4/12/2023) sebagai berikut:

Bacaan Lainnya

Dalam pandangan saya, bangsa kita ini sedang mengalami azab Allah akibat salah pilih pemimpin. Kepemimpinan berbasis kebohongan ini mengundang kemurkaan Allah. Azab itu berupa:

  1. Kezaliman penguasa pada semua level,
  2. Memburuknya kondisi kehidupan masyarakat lapisan bawah,
  3. Rusaknya persatuan,
  4. Konflik sesama umat Islam,
  5. Terpuruknya daya beli bersamaan dengan nilai rupiah (dobel negatif=sdh daya beli jatuh akibat pengangguran dan phk, nilai uang pun merosot),
  6. Rusaknya moralitas penegak hukum.

Semua ini adalah akibat kehadiran para pembohong di puncak-puncak kepemimpinan negara dan pemerintahan. Bagaimana mereka akan mampu menghentikan Azab Allah kalau masih terus menumpuk kebohongan?

Doa-doa para kiai dan ulama yang dikumandangkan pada acara-acara kenegaraan dan pemerintahan tidak akan sampai apalagi terkabul. Mereka hanya pelengkap upacara belaka. Maka salah satu jalan perjuangan untuk  kembalinya berkah dan rahmat Allah SWT kepada bangsa ini adalah kebangkitan para pejuang melawan kebohongan.

Sudah beberapa tahun ini kebohongan menyebar dan beranak pinak. Kita yang sadar akan hakikat realitas politik dan sosial ekonomi yang semakin buruk ini merasakan betapa bangsa Indonesia terkepung dan terkooptasi oleh kebohongan yang sistematis.

Sehingga telah sampai pada kondisi yang membahayakan eksistensi kebenaran. Kalau semua ini tdk bisa dihentikan, bukan tidak mungkin kebenaran hanya akan tinggal sebagai kenangan belaka, bahkan jadi bahan olok2an. “Kebohongan adalah musuh besar peradaban.”!!!

*) mantan Menteri Otda

 

sumber: WAGroup Keluarga Alumni HMI MPO (postSenin4/12/2023/anisanatsir247)

Pos terkait