Kepala BPJPH Haikal Sebut Tertib Halal Dorong Pencapaian Target Pertumbuhan Ekonomi 8%

Kepala BPJPH Ahmad Haikal Hasan memberi arahan dalam peresmian Asy-Syafi'iyah Halal Center di Universitas Asy-Syafiiyah Jakarta. Foto: humas BPJPH

Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) Ahmad Haikal Hasan mengatakan bahwa kepatuhan ekosistem industri halal terhadap Jaminan Produk Halal atau tertib halal dipastikan akan mendorong laju pertumbuhan ekonomi 8% sebagaimana ditargetkan oleh pemerintah.

semarak.co-Kepala BPJPH Haikal mengatakan, “Jika ekosistem halal kita dari hulu ke hilir tertib halal, saya pastikan cita-cita kita untuk menjadi produsen produk halal nomor satu di dunia akan terwujud.”

Bacaan Lainnya

“Dan sektor halal kita dipastikan berkontribusi penting dalam menopang target pertumbuhan ekonomi 8% sebagaimana dicanangkan oleh Bapak Presiden Prabowo. Saya jamin kita pasti nomor satu. (Tapi) karena kita belum tertib halal. Kalau kita tertib halal, pasti peringkat kita melambung,” demikian Haikal menambahkan.

Optimisme tersebut bukan tanpa alasan. Sebab, besarnya potensi ekonomi halal memang sangat terbuka lebar. State of the Global Economy (SGIE) Report 2023 melaporkan bahwa Pengeluaran konsumen muslim global adalah sebesar US$2,29 triliun di enam sektor ekonomi riil (2022) dan diproyeksikan mencapai US$3,1 triliun pada tahun 2027.

Perkembangan ke 6 sektor rill tersebut didukung oleh sektor keuangan syariah sebagai enabler yang pada 2021/2022 asetnya mencapai US$3,9 triliun, diproyeksikan meningkat hingga US$5,9 triliun pada 2025/2026.

“Data perdagangan juga menunjukkan bahwa Indonesia mencatatkan ekspor produk halal senilai USD 41,42 miliar, atau setara Rp673,90 triliun di periode Januari–Oktober 2024,” rinci Babe Haikal dirilis humas usai acara melalui WAGroup Media Halal Indonesia (BPJPH), Selasa (14/1/2025).

Di periode yang sama, surplus neraca perdagangan produk halal Indonesia mencapai USD 29,09 miliar. Menilik kinerja ekspor produk halal Januari-Oktober 2024, sektor makanan olahan mendominasi nilai ekspor sebesar USD 33,61 miliar, diikuti pakaian muslim USD 6,83 miliar, farmasi USD 612,1 juta, dan kosmetik USD 362,83 juta.

“Potensi perdagangan produk halal dunia terus meningkat ditandai data yang menunjukkan bahwa angka belanja masyarakat muslim dunia diproyeksikan akan terus meningkat. Dan itu merupakan potensi besar ekonomi halal yang tak boleh kita lewatkan,” ungkap Babe Haikal.

“Sekarang, apa yang harus kita lakukan untuk ekonomi Indonesia. Tentu kita harus sama-sama perkuat ekosistem halal kita dari hulu hingga ke hilir. Dari usaha mikro, kecil, menengah hingga besar,” demikian Babe Haikal menambahkan.

Dilanjutkan dia, “Dari sektor makanan, minuman, kosmetik, obat, produk kimiawi, biologi, bahkan rekayasa genetik, hingga hingga barang gunaan. Ingatlah, ini akan menjadi amal jariyah kita. Untuk itu, sinergi-kolaborasi penguatan ekosistem halal ini harus kita perkuat.”

“Upaya edukasi dan literasi halal juga harus kita tingkatkan bersama melibatkan seluruh pemangku kepentingan terkait, lintas kementerian, lembaga, pemda, perguruan tinggi, halal center, ormas, termasuk juga para ulama, asatidz, dan tokoh masyarakat di seluruh Indonesia,” demikian pungkasnya. (smr)

Pos terkait