Kenang Tsunami Aceh, Erdogan Janji Turki Selalu Hadir untuk Indonesia, Menteri Sofyan: Recovery Aceh Luar Biasa!

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan (dalam tangkapan layar monitor) memberi sambutan secara virtual acara Global Aceh Solidarity Forum bertema '17 Years Tsunami Aceh: Global Solidarity for Humanity and Sustainable Development-An Aceh Model sekaligus Kongres I Diaspora Global Aceh di Aula Prona Lantai 7, Gedung Kementerian ATR/BPN, Jakarta, Minggu (26/12/2021). Foto: nusantaratv.com

Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/Kepala BPN) Sofyan A. Djalil menyatakan apresiasinya terhadap proses pemulihan Aceh yang dinilainya berjalan luar biasa. Hal itu disampaikannya dalam Global Aceh Solidarity Forum bertema ’17 Years Tsunami Aceh: Global Solidarity for Humanity and Sustainable Development-An Aceh Model sekaligus Kongres I Diaspora Global Aceh.

semarak.co-Menteri ATR/BPN Sofyan mengatakan, Diaspora Aceh itu adalah masyarakat Aceh yang berada di luar negeri dan di dalam negeri, inilah yang dinamakan forum Diaspora Global Aceh. Kenapa ada peringatan seperti ini, pertama adalah peristiwa Tsunami Aceh suatu peristiwa alam atau bencana alam yang sangat fenomenal.

Bacaan Lainnya

Dan masyarakat Aceh, kata Menteri Sofyan, tidak pernah melupakan siapa pun dari komunitas internasional, pimpinan negara, tokoh-tokoh negara, dan donatur yang ikut kontribusi dalam meringankan beban masyarakat terutama korban tsunami di Aceh. Intinya adalah, kata Sofyan, seandainya kita mengikuti bertakwa maka false of merger itu dengan izin Tuhan mungkin bisa diatasi dan bisa juga tidak terjadi pada saat tertentu.

“Recovery Aceh sangat luar biasa. Setelah 17 tahun dilanda tsunami, Aceh kini telah pulih dengan sangat luar biasa. Karena tidak tahu tsunami di Aceh intervalnya paling cepat 700 tahun, dan paling cepat 83.000 tahun potensi tsunami di Indonesia ini selalu ada tapi kita tidak tahu kapan terjadinya,” ujar di Aula Prona Lantai 7, Gedung Kementerian ATR/BPN, Jakarta, Minggu (26/12/2021).

Bahkan bisa juga terjadi sekarang, besok dan mungkin bisa juga terjadi 10.000 tahun yang akan datang. False of marger yang terjadi seperti itu secara teori manusia tidak bisa melakukan apa-apa. Kedua, ungkap dia, adalah ulah tangan manusia ini presentable dapat diciptakan misalnya karena banjir, tanah longsor, rusaknya lingkungan itu bisa diciptakan.

“Maka dengan adanya desain tata ruang yang baik kita menjaga lingkungan, dan hutan ini bisa dicegah apabila ada good government dari para pemangku kepentingan,” imbuh Menteri Sofyan seperti dikutip Nusantaratv.com – 26/12/2021 20:50, kemudian dilansir humas Kementerian ATR/BPN melalui WAGroup Forum Mitra ATR/BPN, Senin (27/12/2021).

Kasus di Aceh bisa menjadi pembelajaran yang bagus sekali, lanjut Menteri Sofyan, yakni setelah tsunami itu sangat luar biasa untuk Internasional di bawah kepimpinan Kuntoro Mangkusubroto, satu-satunya negara di mana bantuan dari internasional hampir 100 persen di approch tidak ada kasus di negara lain yang seperti bencana tsunami di Aceh.

Menteri ATR/Kepala BPN juga sangat mengapresiasi Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan yang sudah membantu dalam bencana tsunami 17 tahun lalu hingga sekarang sampai mau menyampaikan testimoni adalah sebuah penghargaan sangat luar biasa. “Kegiatan ini merupakan bagian dari peringatan mengenang 17 tahun bencana tsunami yang melanda Aceh pada Minggu, 26 Desember 2004,” sebut dia.

Seperti diberitakan, tsunami Aceh diawali gempa dengan magnitudo 9,3 Skala Richter. Gempa dirasakan selama 10 menit dan beberapa waktu kemudian terjadi tsunami. Kala itu, air laut naik hingga 50-an meter. Pemulihan Aceh yang luar biasa ini, menurut Sofyan, didukung oleh good government dan good management dari para pemangku kepentingan.

Mereka bekerja bahu-membahu mewujudkan Aceh, agar mampu bangkit dan masyarakatnya bisa mendapatkan masa depan yang lebih baik. “Kita merupakan satu-satunya negara yang mendapatkan bantuan internasional sebesar 7 miliar dolas AS. Jumlah ini bisa disalurkan untuk pembangunan Aceh, yang didukung good government dan good management, terutama dari pemerintah daerah,” tukas Sofyan.

Sebelumnya Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menghadiri acara Diaspora Aceh Global Forum yang digelar virtual pada Minggu (26/12/2021). “Saya sangat terhormat bisa hadir dalam acara Global Aceh Diaspora sebagai peringatan 17 tahun Aceh,” harap Erdogan dalam sambutan secara daring dikutip Forumterkininews.id dilansir humas di WAGroup.

Semoga para korban yang mengalami tragedi tsunami Aceh 2004, harap Erdogan, dapat perlindungan dari Allah dan yang meninggal dunia mendapatkan rahmat Allah. Erdogan lantas mengurai bahwa Indonesia dan Turki memiliki hubungan yang baik hingga saat ini.

Kedua negara saling membantu, terutama dalam hal kebencanaan, di mana kala itu badai tsunami menewaskan ratusan ribu jiwa dan meluluhlantakkan infrastruktur di Aceh. “Saya teringat Sultan Aceh Alauddin menangis meminta pertolongan kepada kami. Hari ini kita melanjutkan solidaritas kita dengan saudara kita Indonesia,” ujarnya.

Sebagaimana Rasulullah bersabda, kutip Erdogan, sesama muslim adalah saudara. Erdogan menyampaikan Turki akan selalu hadir ketika Indonesia mengalami bencana. Sebab sebagai saudara, Turki juga merasakan sakit saat Indonesia berjuang melawan bencana.

“Kebahagiaan Indonesia juga menjadi kebahagiaan kami. Meski jarak kita berjauhan, tapi terima kasih kepada Allah, kami tidak meninggalkan saudara kami di Indonesia selama masa sulit itu,” sambung Erdogan.

Saat tsunami Aceh, kenang Erdogan, warga Turki yang merasa sedih lantas menggalang dana, baik materil maupun immateril kepada Indonesia. Sejumlah LSM di Turki juga bergerak membantu Indonesia untuk pulih dari bencana. Selain masyarakat Turki, pemerintah Turki juga turun tangan membantu.

Red Crescent and Turkey Cooperation and Cooperation Agency (TIKA) dengan cepat ke lokasi bencana dan mendampingi warga Aceh serta mendampingi untuk proses pemulihan Aceh. PM Turki juga memberikan perhatiannya kepada Aceh dengan secara langsung datang ke Indonesia setelah tragedi. Saya juga kala itu bersyukur bisa hadir dan menjadi saksi mata melihat langsung saudara kami di Aceh,” sambung Erdogan. (smr)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *