Kementerian Tenaga Kerja (Kemnaker) mengajak Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) untuk berkomitmen memasarkan hasil produksi para tenaga kerja Indonesia dan keluarganya (TKI) dalam Desa Migran Produktif (Desmigratif).
Menteri Tenaga Kerja (Menaker) M Hanif Dhakiri mengatakan, sejak 2017 Desmigratif sudah dijalankan 130 desa kantong pekerja migran/TKI. Kemnaker menggagas Desmigratif sebagai program perlindungan terhadap pekerja migran dari kampung halaman berprinsip empat pilar.
Yaitu layanan migrasi dan informasi pasar kerja di kantor desa; menumbuhkembangkan usaha-usaha produktif pekerja migran & keluarganya; mendirikan Rumah Belajar (community parenting) bagi anak pekerja migran serta memfasilitasi pembentukan & mengembangkan koperasi.
“Pemerintah mengajak berbagai pihak untuk mendukung pengembangan program Desmigratif. Kita berharap para pengusaha ritel yang tergabung dalam Aprindo juga dapat membantu pemasaran produk-produk dari Desmigratif, “ ujar Hanif Dhakiri di Jakarta, Selasa (3/7) seperti dirilis WAG Wartawan PWKI AJMI Kemnaker.
Ketua Aprindo Roy N Mandey menyambut antusias. Aprindo, kata Roy, siap mendukung program Desmigratif untuk memasarkan hasil produksi dan olahannya. “Kami siap membantu pasarkan hasil produksi juga olahan para TKI dan keluarganya yang sudah mengikuti pelatihan pengolahan bahan pokok yang menjadi potensi unggulan di lokasi-lokasi Desmigratif,” ujarnya usai audiensi ke Kemnaker. (lin/pos)