Kementrans Kirim Master dan Doktor untuk Percepat Pengembangan Kawasan Transmigrasi

Wakil Menteri Transmigrasi (Wamentrans) Viva Yoga Mauladi.

Wakil Menteri Transmigrasi (Wamentrans) Viva Yoga Mauladi mengatakan, untuk mempercepat kawasan transmigrasi menjadi pusat pertumbuhan dan memajukan produk unggulan lokal, Kementrans akan mengirim transmigran berpendidikan S2 (master) dan S3 (doktor).

Semarak.co – Transmigran diambil dari berbagai perguruan tinggi seperti UGM, ITB, UI, IPB, Universitas Padjadjaran, Universitas Diponegoro, Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya (ITS), dan beberapa perguruan tinggi di daerah melalui beasiswa Transmigrasi Patriot.

Bacaan Lainnya

“Setelah lulus Program S2 dan S3 di berbagai perguruan tinggi dalam negeri dan luar negeri, selanjutnya mereka akan dikirim ke berbagai kawasan transmigrasi,” ujarnya, Sumber dirilis humas usai acara melalui WAGroup ForWaTrans, Selasa (9/9/2025).

Sebelum meluncurkan Program Transmigrasi Patriot 2026, Kementrans mengirim Tim Ekspedisi Patriot sebanyak 2.000 peneliti dari berbagai perguruan tinggi. Mereka terdiri dari 42 guru besar, 358 doktor, 846 sarjana dan magister, dan 754 mahasiswa.  Mereka disebar ke 154 kawasan transmigrasi di seluruh Indonesia.

Hasil riset dan penelitian dari para peneliti yang dilepas pada Agustus hingga berakhir pada Desember 2025 itu akan dijadikan rekomendasi bagi transmigran patriot untuk mengembangkan kawasan transmigrasi.

“Dari hasil penelitian tim ekspedisi dan direalisasikan transmigran patriot kita harap kawasan transmigrasi menjadi kawasan yang memiliki pertumbuhan ekonomi yang eskalatif, kompetitif, dan bisa mengembangkan potensi produk lokal yang berorientasi ekspor,” jelas Viva Yoga.

Saat ini Kementrans memiliki paradigma baru. Dulu transmigrasi dilakukan secara sentralistik dan top down. Saat ini dilakukan secara desentralistik dan bottom up. “Pemerintah daerah yang membutuhkan transmigran bisa mengajukan ke Kementrans untuk dihubungkan ke daerah yang mau mengirim transmigran,” ujarnya.

Disebut banyak pemerintah kabupaten yang membutuhkan transmigran. Namun, Viva Yoga menegaskan bahwa transmigrasi saat ini orientasinya bukan lagi sekadar memindahkan penduduk namun mengembangkan potensi ekonomi. (hms/smr)

Pos terkait