Kementerian UMKM Gelar Festival Kemudahan dan Pelindungan Usaha Mikro, Menteri UMKM Maman Tekankan Peran Penting Perempuan

Menteri UMKM Maman Abdurrahman usai membuka Muktamar III Ikatan Pengusaha Muslimah Indonesia (IPEMI) 2025 foto bersama pengurus di Jakarta, Senin (5/5/2025). Foto: humas UMKM

Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman menekankan peran penting perempuan dalam pengembangan UMKM di Indonesia. Pengusaha UMKM di sektor ekonomi kreatif sebagian besar dimiliki atau dikelola perempuan. Itu sebabnya peran perempuan sangat penting dan strategis.

Semarak.co-Lebih dari 64% UMKM dikelola pengusaha perempuan. Karena itu dalam kesempatan ini, Menteri UMKM Maman mengapresiasi kinerja pengurus dan seluruh anggota IPEMI dalam memberdayakan pengusaha UMKM perempuan, khususnya pengusaha Muslimah di Indonesia.

Bacaan Lainnya

“Perempuan memiliki kontribusi yang signifikan dalam mendukung peningkatan ketahanan dan kemandirian ekonomi nasional,” ujar Menteri UMKM Maman saat membuka Muktamar III Ikatan Pengusaha Muslimah Indonesia (IPEMI) 2025 di Jakarta, Senin (5/5/2025).

Peran strategis ini selaras dengan upaya pemerintah untuk mendorong partisipasi aktif perempuan di sektor ekonomi produktif dalam transformasi ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. Dari total 65 juta pengusaha UMKM, hanya sekitar 12% UMKM mengadopsi teknologi digital secara efektif.

Dihadapan ratusan peserta Muktamar yang mengusung tema Transformasi & Inovasi UMKM di Era Ekonomi Kreatif: Meningkatkan Daya Saing Global Menuju Indonesia Emas, Menteri UMKM Maman menyebut salah satu tantangan yang harus dihadapi pengusaha UMKM adalah transformasi digital.

Angka 12% ini, terang dia, mencerminkan adanya kesenjangan digital yang cukup signifikan, sehingga dapat menghambat proses transformasi pengusaha UMKM menuju ekosistem yang inovatif dan kompetitif di era ekonomi digital.

Menteri UMKM Maman mengatakan, digitalisasi dan pemanfaatan teknologi seharusnya menjadi alat untuk meningkatkan produktivitas, inovasi, memperluas pasar, dan mempercepat pertumbuhan usaha.

“Saya yakin transformasi usaha dengan adopsi teknologi yang tepat, akan membantu pengusaha UMKM mengakses pasar global dan meningkatkan value added dan layanan,” kata Menteri Maman dirilis humas usai acara melalui WAGroup Media Teman UMKM, Senin (5/5/2025).

Di bagian lain dirilis humas sebelumnya, Kementerian UMKM menggelar ajang Festival Kemudahan dan Pelindungan Usaha Mikro yang ke-2 di Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur. Acara ini digelar sebagai bagian dari upaya mempercepat transformasi usaha mikro dari sektor informal ke sektor formal melalui kolaborasi lintas K/L, pemerintah daerah, swasta dan BUMN.

Deputi Bidang Usaha Mikro Kementerian UMKM Riza Damanik mengatakan, pemerintah berkepentingan untuk terus meningkatkan produktivitas usaha mikro secara nasional melalui fasilitas kemudahan untuk mendapatkan legalisasi dan sertifikasi usaha.

“Inilah urgensi diselenggarakannya Festival Kemudahan dan Pelindungan Usaha Mikro, sebagaimana amanat PP 7 Tahun 2021,” ujar Riza Damanik dalam sambutan pembukaan di Trenggalek seperti dirilis humas usai acara melalui WAGroup Media Teman UMKM, Senin pagi (5/5/2025).

Berdasarkan data Dinas Koperasi, Usaha Mikro dan Perdagangan Kabupaten Trenggalek memiliki 143.975 usaha mikro. Namun, baru 25.800 usaha yang memiliki Nomor Induk Berusaha (NIB) melalui sistem OSS hingga tahun 2024.

Legalitas usaha disebutnya sangatlah penting karena telah menjadi syarat bagi UMKM untuk mengakses berbagai dukungan, termasuk fasilitas pembiayaan murah, pendampingan dan pelatihan, serta pengembangan pasar.

Ajang Festival Kemudahan dan pelindungan Usaha mikro kali ini melibatkan 1.200 usaha mikro di wilayah Trenggalek dan sekitarnya. Peserta akan memperoleh 19 fasilitasi layanan dan pendampingan bagi UMKM untuk mendapatkan NIB, Sertifikat Halal, PIRT, Merek/HKI, aduransi mikro.

Hingga layanan permodalan dan layanan bantuan serta pendampingan hukum. Pemerintah juga mendorong adanya klasterisasi usaha mikro untuk meningkatkan skala ekonomi dan produktivitas usaha mikro.

Melalui klaster, peluang kemitraan dengan usaha yang lebih besar dan akses pasar yang lebih luas akan semakin terbuka. Riza menambahkan, Kementerian UMKM akan terus bersinergi dan berkolaborasi dengan berbagai pihak, untuk menggulirkan berbagai program strategis.

“Sebagaimana pesan Pak Menteri UMKM Maman Abdurrahman kepada kami, tanpa sinergi dan kolaborasi, target-target ini akan sulit dicapai. Pemerintah akan terus mendukung UMKM melalui berbagai program strategis,” imbuh Riza Damanik.

Dilanjutkan Riza Damanik, “Termasuk penyaluran Kredit Usaha Rakyat atau KUR ke sektor produksi, pelibatan UMKM dalam program makan bergizi gratis, serta keterlibatan dalam pembangunan 3 juta unit perumahan rakyat.”

Kesempatan sama, Bupati Trenggalek Mochamad Nurul Arifin mengatakan, ajang Festival Kemudahan dan Pelindungan Usaha Mikro di Kabupaten Trenggalek diharapkan bisa menjadi momen kebangkitan UMKM Trenggalek.

Untuk mencapai pertumbuhan ekonomi 8 persen sebagaimana amanat Presiden, pihaknya akan mendorong aparat terkait untuk turun ke lapangan menjemput bola memberikan izin usaha. “Tahun lalu, untuk meningkatkan pendapatan ekonomi daerah, kami telah menerbitkan 11 ribu perizinan,” ujar Nurul.

Ditambahkan Nurul, “Atau setara dengan Rp580 miliar, dari angka tersebut sebanyak 49 persen di antaranya adalah usaha mikro. Maka dengan adanya ajang ini, diharapkan kesejahteraan masyarakat semakin meningkat di tahun 2025.”

Wakil Gubernur Jawa Timur (Jatim) Emil Dardak yang mengapresiasi terselenggaranya ajang Festival Kemudahan dan Pelindungan Usaha Mikro di Kabupaten Trenggalek. “Kami senang dan berharap, kemudahan atas perizinan berusaha tidak berhenti di angka 1.200 ini,” imbuh Emil Dardak.

“Bagi UMKM yang ingin mengurus perizinan bisa mengakses secara online lewat platform yang disediakan Pemerintan Provinsi Jawa Timur, kata Wakil Gubernur Jawa Timur,” demikian Emil Dardak menambahkan. (hms/smr)

Pos terkait