Kementerian PPPA dan G20 Empower Saling Dukung Perkuat Kepemimpinan Perempuan

Deputi Bidang Partisipasi Masyarakat Kementerian PPPA Indra Gunawan. Foto: humas Kementerian PPPA

Indonesia sebagai satu-satunya negara di Asia Tenggara yang menjadi anggota G20 untuk pertama kalinya menerima mandat Presidensi G20 2022. Tidak ingin melewatkan momentum penting tersebut, Indonesia melalui G20 Empower mendorong pemberdayaan dan kemajuan keterwakilan perempuan di sektor swasta.

semarak.co-Deputi Bidang Partisipasi Masyarakat Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Indra Gunawan menjelaskan, kehadiran G20 Empower untuk mendorong keterwakilan perempuan. Kita mendorong keterwakilan perempuan di level pengambilan keputusan, khsusnya di dunia usaha.

Bacaan Lainnya

“Hal ini sejalan dengan apa yang menjadi perhatian KemenPPPA, yakni fokus untuk melakukan upaya-upaya mainstreaming gender ke berbagai pihak, terutama untuk G20 Empower dengan para pelaku atau dunia usaha yang menjadi mitra KemenPPPA,” ujar Indra Gunawan di Jakarta, Minggu (30/1/2022).

Keanggotan G20 Empower saat ini diwakili advocate atau focal point terdiri perwakilan Pemerintah, organisasi bisnis, dan dunia usaha. Indra menjelaskan peran mereka adalah memberikan atau menyampaikan praktik-praktik baik di perusahaannya terkait dengan kebijakan-kebijakan yang lebih mendukung upaya pemberdayaan perempuan.

“Kita akan banyak menggandeng teman-teman dunia usaha. Mereka akan menjadi bagian advocate bagi G20 Empower,” papar Indra seperti dirilis humas Kementerian PPPA melalui pesan elektronik redaksi semarak.co, Minggu malam (30/1/2022).

Kita harapkan melalui upaya-upaya ini, lanjut Indra, semakin mendukung dan mendorong keterwakilan perempuan, khususnya di tingkat pengambilan keputusan dan juga keberpihakan berbagai dunia usaha terhadap berbagai isu-isu perempuan. Tentunya kita berharap masyarakat juga akan banyak merasakan manfaatnya.

Indra menambahkan dengan keterwakilan perempuan dalam pengambilan keputusan dan keberpihakan atas kebijakan-kebijakan perusahaan pada perempuan, perempuan diharapkan akan semakin terlindungi. Upaya-upaya untuk peningkatkan pemberdayaan perempuan dan keterwakilan perempuan juga semakin meningkat.

“Melalui Presidensi G20 Indonesia 2022 saat ini, saya rasa menjadi momen yang baik untuk terus mengadvokasi berbagai pihak dan kalangan, terutama masyarakat untuk bersama-sama melakukan berbagai upaya pemberdayaan perempuan, keterwakilan perempuan, dan keberpihakan kepada isu-isu perempuan,” tambah Indra.

G20 Empower merupakan salah satu kelompok atau forum khusus selain W20 pada Presidensi G20 yang mendiskusikan penguatan posisi dan isu kesetaraan bagi perempuan. G20 Empower terdiri dari aliansi pemerintah dan swasta.

Chair G20 Empower, Direktur and Chief Strategic Transformation and Information Officer XL Axiata Yessie D. Yosetya menuturkan, G20 Empower bertujuan untuk memajukan kepemimpinan perempuan di perusahaan-perusahaan sektor swasta.

Adapun 3 tema penting yang diangkat dalam G20 Empower, rinci Yessie, yakni akuntabilitas terhadap Key Performance Indicators (KPI) dari perusahaan untuk mendorong kepemimpinan dan penguatan posisi perusahaan di dunia kerja.

Upaya pihak swasta dan pemerintah untuk terus mendorong dan mendukung peran perempuan dalam SME (Small Medium Enterprises) sebagai penggerak ekonomi, dan membangun kesiapan perempuan di masa depan dalam ekonomi digital.

“Ada beberapa program yang dilakukan sejalan dengan isu atau tema yang kita ajukan. Pertama agenda kami adalah pengukuran. Mengukur setiap perusahaan itu sampai dimana kemajuan kepemimpinan perempuan, dan untuk bisa mengukur, maka perusahaan-perusahaan harus secara transparan melaporkan bagaimana posisi perempuan di perusahaan masing-masing,” ucapnya.

Kedua, lanjut Yessie, kita juga mau melihat kesetaraan gender dalam hal untuk mendapatkan akses finansial, untuk mendapatkan modal, dan memajukan UMKM yang tentunya ini menjadi poros perekonomian kita.

“Ketiga, kita harus memastikan ada pelatihan-pelatihan, terutama pelatihan digital supaya perempuan mampu untuk menjadi pemimpin di masa depan. Indonesia adalah negara pertama yang mengusung tema female enterpeneurship,” imbuh Yessie dirilis humas Kementerian PPPA ini.

Tema ini diusung kenapa? lanjut dia, karena pihaknya yakin perempuan di UMKM merupakan poros pemulihan ekonomi sehingga dengan tema Presidensi Indonesia 2022 Recover Stronger, Recover Together, maka pemimpin perempuan di sektor wirausaha yang menjadi kunci untuk economy recovery ke depannya.

Dengan penuhnya dukungan baik dari dalam negeri, khususnya Kementerian PPPA, instansi pemerintah lainnya, engagement group, dan working group dari internasional, baik dari G20 Member Country maupun organisasi internasional, Yessie mengaku sangat optimistis ketiga isu utama yang diajukan bisa memajukan G20 di masa datang dan memastikan kepemimpinan perempuan di perusahaan-perusahaan bisa ditingkatkan lebih baik lagi. (smr)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *