Kementerian PPN/Bappenas Catat, Pertemuan IMF-WB Beri Dampak Ekonomi Langsung

Menteri PPN/Bappenas Bambang Brodjonegoro. Foto: dok humas

Pemerintah mengumumkan adanya dampak ekonomi rambatan ke daerah-daerah lain. Usai penyelenggaraan Pertemuan Tahunan Dana Moneter Internasional (IMF) – Bank Dunia atau World Bank (WB) di Bali, akhir Oktober 2018.

Pertemuan ini berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 0,01%, menciptakan lapangan kerja bagi 22.300 orang di Bali serta meningkatkan upah riil sebesar 0,7%.

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro mengatakan, dampak rambatan dari kegiatan tersebut tidak begitu besar ke wilayah lain. Sebab, hanya sebagian kecil peserta yang melakukan perjalanan ke luar Bali sebelum dan sudah pelaksanaan acara.

“Data Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas mencatat dampak ekonomi langsung dari pelaksanaan pertemuan tahunan IMF-WB 2018 sebesar Rp5,5 triliun. Angka tersebut di antaranya berasal dari investasi konstruksi Rp3,05 triliun. Dan pengeluaran peserta, baik mancanegara maupun domestik senilai Rp582 miliar,” ujar Bambang di Jakarta, Selasa (18/12).

Sementara efek pengganda output perekonomian provinsi Bali sebesar Rp2,7 triliun. Bappenas mencatat peserta yang berasal dari Amerika Serikat adalah peserta terbanyak. Secara keseluruhan, jumlah peserta IMF-WB sebanyak 34761 peserta dari 189 negara.

Adapun peserta dengan waktu tinggal terlama adalah peserta yang berasal dari negara yang berlokasi cukup jauh dari Indonesia, seperti Italia, Luksemburg dan Irlandia. Sedangkan, DKI Jakarta merupakan tempat yang terbanyak dikunjungi peserta pasca pertemuan karena terkait dengan tempat transit pesawat.

Delegasi resmi yang datang pada pertemuan tahunan IMF-WB merupakan jumlah delegasi terbanyak sepanjang sejarah di luar Washington DC. Lebih dari 50% peserta tidak akan datang ke Bali jika tidak ada pertemuan.

“Sehingga pertemuan ini telah mendatangkan wisatawan yang awalnya tidak memiliki rencana datang ke Indonesia. Kesuksesan juga ditunjukkan oleh penilaian peserta yang menyatakan puas atau sangat puas pada semua aspek, khususnya aspek keramahan,” tutupnya. (lin)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *