Assessment Center menjadi salah satu langkah Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) untuk menggali potensi pegawai. Kementerian PANRB rutin mengadakan assessment center yang diikuti para pegawai minimal dua tahun sekali.
semarak.co-Kepala Biro Sumber Daya Manusia (SDM) dan Umum Kementerian PANRB Sri Rejeki Nawangsasih mengatakan, kegiatan ini juga menjadi dasar dalam melakukan pengembangan kapasitas dan kompetensi pegawai.
Kegiatan ini juga, lanjut Sri Rejeki, tetap digelar di tengah pandemi Covid-19 dengan melakukan sejumlah penyesuaian terhadap metode assessment center agar dapat mematuhi protokol kesehatan yang berlaku.
“Salah satu tujuan kegiatan ini adalah untuk pengembangan karier dan juga diri pegawai. Assessment ini juga menjadi cara membangun manajemen talenta di internal Kementerian PANRB,” ujar Sri Rejeki saat membuka Assessment Center secara daring, belum lama ini seperti dirilis humas melalui WAGroup JURNALIS PANRB, Senin (27/9).
Senior Konsultan Iradat Anny Andayani memastikan bahwa penyesuaian metode ini tidak berdampak pada hasil assessment center apabila dibandingkan dengan yang telah dilakukan sebelum pandemi.
“Bedanya dengan assessment center yang lalu hanyalah kombinasi pelaksanaan luring dan daring, juga lebih banyak menggunakan tes berbasis komputer dari pada kertas, itu saja,” terang Anny di Jakarta, Senin (27/9/2021).
Anny juga menjelaskan bahwa assessment center mendukung kebijakan talent mapping Kementerian PANRB. Hasil assessment center ini nantinya menjadi data dalam sembilan kotak (nine box) manajemen talenta yang digunakan untuk menunjukkan sekumpulan pegawai ASN berdasarkan tingkatan potensial dan kinerja.
“Kalau pegawai berada di kotak-kotak bagian bawah itu, kan, perlu dikembangkan. Hasil asssesment ini akan memberi tahu kita bagian mana yang harus dikembangkan,” imbuh Anny masih dirilis humas PANRB.
Pada kesempatan tersebut Analis Berita pada Sekretariat Kementerian PANRB Nani Permata Sari menyambut antusias pelaksanaan assessment center bagi pegawai pelaksana ini. Ia menuturkan bahwa ada beragam manfaat yang diperoleh tidak hanya untuk organisasi, tetapi juga untuk individu.
“Adanya assessment center memberi kesempatan pegawai untuk memahami kompetensi yang dimiliki, sehingga mengetahui lebih jauh potensi yang bisa dikembangkan,” jelas Nani.
Sebelumnya, rangkaian assessment center juga telah dilakukan pada 22-23 September 2021 secara daring, dengan tes perihal pengalaman pribadi, dan beberapa inventori lainnya. Assessment center secara luring yang diikuti oleh 84 pegawai akan dilaksanakan selama empat hari hingga 30 September 2021 sebagai upaya mencegah kerumunan dan pelaksanaan protokol kesehatan maksimal. (rum/smr)