PT Bank Syariah Indonesia (BSI) dan Plasticpay meluncurkan program bertajuk Small Movement for Green Economy dalam rangka memperingati Hari Tanpa Kantong Plastik Internasional pada 3 Juli 2021 secara daring melalui platform Youtube di Jakarta, Jumat (9/7/2021).
semarak.co-Wakil Direktur Utama 1 BSI Ngatari mengatakan, pada tahap awal, BSI dan Plasticpay Indonesia akan menempatkan reverse vending machine (RPM) di area publik. Program itu menjadi wujud komitmen BSI dalam mendukung ekonomi hijau di Indonesia sekaligus meningkatkan kepedulian publik terhadap lingkungan.
Mesin daur ulang sampah plastik tersebut pada tahap pertama, kata Ngatari, ditempatkan di Gedung BSI Wisma Mandiri 1 Jakarta dan selanjutnya mesin tersebut juga akan ditempatkan di area umum di Jabodetabek dengan menggandeng Plasticpay untuk mengedukasi daur ulang sampah plastik.
“Kolaborasi ini untuk mengedukasi masyarakat agar aware terhadap sampah plastik dan mulai memilah dan mengolah dengan baik menjadi barang yang bernilai ekonomi tinggi lewat platform digital,” kata Ngatari seperti dirilis humas melalui WAGroup Media BSI dan Jurnalis Syariah, Jumat (9/7/2021).
Lewat program ini, lanjut Ngatari, pencapaian dampak lingkungan akan terukur secara bersamaan dengan pendapatan finansial yang diinvestasikan kembali untuk program berkelanjutan. Masyarakat yang ingin ikut serta mengurangi plastik, lanjut Ngatari, dapat dengan mudah mereedem plastik tersebut ke mesin RVM.
“Cukup dengan menukar plastik, scan barcode, masyarakat memperoleh poin yang dapat ditukarkan dengan merchandise dari BSI dan Plasticpay Indonesia, di mana 1 poin senilai sama dengan Rp1. Untuk 1 botol ukuran 600 ml setara dengan 56 poin atau Rp56, untuk 1 kg setara 2968 poin atau senilai Rp3.000,” paparnya.
Selain itu, BSI juga akan memberikan privilege bagi masyarakat yang membuka rekening senilai Rp 1 Juta pada periode 5 – 30 Juli 2021 di BSI area Jakarta. Nasabah juga akan mendapat merchandise totebag hasil dari daur ulang 15 botol plastik.
Turut hadir Komisaris Independen BSI M Arief Rosyid Hasan, Wakil Direktur Utama 2 BSI Abdullah Firman Wibowo, Direktur Pengelolaan Sampah Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Novrizal Tahar, CEO Plasticpay Suhendra Setiadi.
Direktur Pengelolaan Sampah Kementerian LHK Novrizal Tahar menyatakan apresiasi dan ucapan selamat atas launching program plasticpay BSI. Tentu ini sangat membanggakan dan membahagiakan bagi pemerintah, terutama karena masuknya lembaga keuangan dalam ekosistem pengelolaan sampah.
“Dan banyaknya muncul social enterpreneur yang memudahkan masyarakat untuk mengelola sampah. Semoga program ini dapat turut memecahkan persoalan sampah di Indonesia,” tutur Novrizal dalam peluncuran program yang dilakukan secara virtua seperti dalam rilis humas BSI ini juga.
CEO Plasticpay Indonesia Suhendra Setiadi menyampaikan terima kasih kepada Bank Syariah Indonesia atas kolaborasi yang terjalin. “Melalui gerakan sosial yang mengajak dan mengedukasi masyarakat untuk mengolah sampah plastik secara 360 derajat, kami berharap dapat menciptakan snowball effect,” imbuh Suhendra.
Itu untuk bersama-sama mengubah perilaku yang meluas dan mendalam, juga meningkatkan partnership dengan UMKM untuk menghasilkan produk yang mendukung green economy.
Berdasarkan studi National Plastic Action Partnership tahun 2020, Indonesia merupakan negara penyumbang sampah plastik terbesar urutan ke-2 di dunia, dengan volume sampah plastik sebesar 6,8 juta ton per tahun.
Selain itu juga, data dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia menyebutkan bahwa sebanyak 72% masyarakat Indonesia masih tidak peduli akan pengelolaan sampah plastik yang dihasilkan.
PT Bank Syariah Indonesia, sebagai bank Syariah terbesar di Indonesia menunjukan kepedulian tersebut sebagai wujud melaksanakan maqoshid syariah rahmatan lil alamin. BSI berharap bahwa keberadaan BSI di Indonesia akan memberikan manfaat tidak hanya untuk kemajuan ekonomi, tetapi juga untuk masyarakat dan alam sekitar. (smr)