Kemenparekraf Gelar Bincang Pasar Modal 2021 dengan Pelaku Parekraf Indonesia Timur

Tangkapan layar aplikasi video conference pada acara Bincang Pasar Modal yang bertajuk Langkah Awal Mengenal Pasar Modal, di Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), Rabu (3/3/2021). Foto: humas Kemenparekraf

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) menyelenggarakan acara Bincang Pasar Modal 2021 dengan pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif di Indonesia Timur, khususnya Makassar. Sebelumnya, pelaksanaan kegiatan Bincang Pasar Modal 2021 di Surabaya dan Bandung.

semarak.co-Direktur Akses Pembiayaan Kemenparekraf/Baparekraf Hanifah Makarim menjelaskan tujuan dari acara ini adalah untuk memperkenalkan pasar modal kepada para pelaku usaha, khususnya UMKM di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.

Bacaan Lainnya

“Pasar modal ini merupakan salah satu sumber pembiayaan, satu option yang mungkin belum terlalu dipahami oleh kebanyakan pelaku usaha,” ujar Hanifah saat memberikan sambutan di acara Bincang Pasar Modal yang bertajuk Langkah Awal Mengenal Pasar Modal, di Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), Rabu (3/3/2021).

Karena itu, kata dia, pihanya akan memperkenalkan cara melantai di bursa dan tentunya dengan pakar-pakar yang luar biasa supaya para pelaku usaha mendapat gambaran bahwa UMKM ternyata bisa masuk ke pasar modal.

Karena, saat ini permodalan masih menjadi salah satu kendala bagi para pelaku usaha di Indonesia. Sebanyak 92,37 persen pelaku ekonomi kreatif hanya mengandalkan modal sendiri atau pinjaman dari keluarga untuk membantu usahanya.

Sedangkan, hanya 24,44 persen yang memperoleh pembiayaan dari perbankan dan 0,66 persen dari lembaga keuangan nonperbankan. Acara ini menghadirkan beberapa narasumber yaitu, Kepala Divisi Pasar Modal Syariah KNEKS Luqyan Tamani, Direktur PT Cashlez Worldwide Indonesia Cendy Hadi Putranto.

Lalu Partnership Coordinator IDX Incubato Alan Fatih, Kepala Kantor Perwakilan BEI Sulawesi Selatan Fahmin Amirullah, Pakar Ekonomi Ki DR Saur Pandjaitan XIII, dan Sub Koordinator Pasar Modal Sabar Norma Megawati.

Para narasumber menyampaikan materi penting terkait alternatif akses permodalan melalui skema IPO, manfaatnya, hal-hal yang perlu disiapkan oleh pelaku usaha jika ingin melantai di bursa efek, hingga succes story perusahaan yang sudah listing di Bursa Efek Indonesia.

“Kami berharap kegiatan ini dapat memberikan wawasan serta manfaat bagi pelaku usaha mengenai pasar modal. Selain itu, kita berharap Kota Makassar bisa menjadi trend setter untuk Indonesia Timur, dalam mendorong pelaku usaha lainnya memasuki pasar modal, sehingga pelaku usaha bisa go public,” kata Hanifah.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Sulawesi Selatan, Denny Irawan Saardi, menyampaikan apresiasi kepada Kemenparekraf/Baparekraf yang telah menginisiasi kegiatan Bincang Pasar Modal 2021.

Sehingga, pelaku usaha di Makassar dapat mengenal lebih dalam mengenai cara-cara melantai di bursa efek. Kegiatan ini sangat baik dilakukan, karena menjadi momentum untuk mencari solusi dari persoalan-persoalan yang banyak dialami oleh pelaku UMKM kita.

“Tidak hanya persoalan manajemen, tapi akses untuk mendapatkan modal menjadi persoalan yang sangat mendasar. Semoga, para pelaku usaha bisa menemukan model akses pembiayaan lainnya untuk mengembangkan bisnisnya,” kata Denny.

Sementara, Partnership Coordinator IDX Incubato, Alan Fatih, mengatakan pelaku UMKM sangat mungkin untuk melantai di bursa efek melalui skema IPO. Ia menjelaskan skema IPO (Initial Public Offering) merupakan proses sebuah perusahaan untuk menawarkan sahamnya agar dapat dibeli oleh masyarakat umum melalui Bursa Efek untuk yang pertama kalinya.

Ada beberapa platform yang disediakan Bursa Efek Indonesia, yaitu papan utama, papan pengembangan, dan papan akselerasi. Papan akselerasi ini yang dapat dimanfaatkan pelaku usaha untuk melantai di bursa. Ini merupakan kesempatan yang baik untuk mengembangkan usaha melalui pasar modal.

“Harapannya pasar modal ini bisa menjadi sumber pendanaan bagi semua size perusahaan dan kami juga berharap perusahaan dapat berkembang melalui pasar modal. Jadi, tidak menunggu besar dulu untuk IPO, tapi IPO untuk menjadi besar,” ujarnya. (smr)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *