Kemenparekraf Gelar Bedah Konten Bahas Outlook Parekraf 2023/2024

Kolase Menparekraf Sandi Uno (dalam layar monitor) dengan para pembicara bedah konten untuk membahas lebih dalam mengenai Outlook Pariwisata 2023/2024 melalui Forum Group Discussion (FGD) di Jakarta, Rabu (11/10/2023). Foto: Kemenparekraf2

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) menggelar bedah konten untuk membahas lebih dalam mengenai Outlook Pariwisata 2023/2024 melalui Forum Group Discussion (FGD) di Jakarta, Rabu (11/10/2023).

semarak.co-FGD digelar guna memetakan isu strategis, peluang, dan tantangan sehingga menghasilkan sejumlah rekomendasi mengenai strategi yang inovatif dan aktual dalam pengembangan sektor parekraf.

Bacaan Lainnya

Forum Outlook pada 10 Oktober 2023 di Hotel Borobudur Jakarta dengan tema Tourism & Creative Economy Outlook Forum: Survive, Revive, Thrive merupakan tindak lanjut dari arahan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno saat peluncuran Outlook Parekraf 2023/2024, September 2023.

Menparekraf Sandiaga, saat memberikan keynote speech dalam Forum Outlook, secara daring, Selasa (10/10/2023) menyampaikan meskipun dibayangi dinamika ketidakpastian perekonomian global, pariwisata internasional telah rebound 84 persen pada tujuh bulan pertama 2023.

“Pemulihan ini menunjukkan resiliensi industri pariwisata dalam menghadapi tantangan ekonomi dan geopolitik. Dalam kaitannya dengan tren sektor parekraf, bleisure, dan mobility as experience menjadi highlight tren sektor pariwisata,” ujar Menparekraf Sandi Uno dalam sambutan.

“Adapun untuk sektor ekonomi kreatif, pertumbuhan konsumsi audio-visual secara streaming dan gim menjadi peluang yang perlu ditangkap,” demikian Menparekraf Sandi Uno menambahkan seperti dirilis humas usai acara melalui WAGroup SiaranPers Kemenparekraf, Rabu (11/10/2023).

Deputi Bidang Kebijakan Strategis Kemenparekraf/Baparekraf Dessy Ruhati mengatakan data driven dibutuhkan sebagai dasar pengambilan keputusan, untuk kemudian memantik inovasi pelaku. Baik industri pariwisata maupun ekonomi kreatif selalu membutuhkan kebaruan, yang diharapkan menjadi keberlanjutan.

“Dalam hal ini, dukungan penuh Pemerintah dalam membentuk regulasi dan ekosistem yang sehat sangat dibutuhkan untuk menjadikan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif dapat survive, revive, and thrive,” ujar Dessy.

Forum ini menghadirkan delapan pakar parekraf, baik dari dalam maupun luar negeri, untuk berbagi wawasan dan berdiskusi aktif dengan peserta secara luring dan daring. Pada sesi awal, Gary Bowerman sebagai Direktur Check In Asia.

Dan Mason Tay sebagai Associate Director Global Market Growth Tripadvisor berbincang terkait ‘Short-term Tourism Outlook of Global and Asia Post Pandemic’, yang dipandu oleh Nia Niscaya, Adyatama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Ahli Utama Kemenparekraf/Baparekraf.

Sesi diskusi selanjutnya dimoderatori oleh Tiara dari TTG Asia dengan narasumber Widya Listyowulan sebagai Vice President Public Policy and Government Affairs Traveloka, Tirza R Munusamy sebagai Chief of Public Affairs Grab Indonesia, dan Pauline Suharno, Sekretaris Jenderal Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) yang membahas ‘Pariwisata hari ini: dari kebaruan sampai keberlanjutan’.

Diskusi pada sesi panel dan sesi pariwisata menitikberatkan pada isu bahwa sektor pariwisata diproyeksikan akan kembali menguat, baik di pasar domestik maupun mancanegara, terutama pada pasar-pasar tradisional Indonesia, misalnya Tiongkok dan Jepang.

Menguatnya permintaan utamanya didukung oleh peningkatan literasi digital secara signifikan. Sementara, tren, peluang, dan tantangan ekonomi kreatif diulas pada sesi terakhir dalam tema ‘Ekonomi kreatif hari ini: berkarya, berinteraksi di era disrupsi’.

Noviar Rahman, Chief Investment Officer, INFIA Group; Adib Hidayat, VP Digital Music, Nuon Digital Indonesia; dan Dian Lasvita, VP Originals Vidio sepakat bahwa pemanfaatan media sosial diperlukan untuk mengakselerasi produk ekonomi kreatif, utamanya untuk penetrasi pasar hingga ke tingkat global, dengan memanfaatkan modal yang cukup rendah.

Forum Outlook Pariwisata dan Ekonomi Kreatif 2023/2024 menjadi salah satu wadah berbagi dan bertukar pikiran dalam menghadapi peluang dan tantangan masa depan, untuk mendukung akselerasi pembangunan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif Indonesia. (smr)

Pos terkait