Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) memfasilitasi 8 Penerbit dan 2 Literary Agency untuk tampil di bawah Ikatan Penerbit Indonesia (Ikapi) di Paviliun Indonesia dalam ajang London Book Fair 2022.
semarak.co-Fasilitasi ini sebagai salah satu bentuk komitmen pemerintah dalam upaya pemulihan ekonomi khususnya di subsektor penerbitan yang selama ini membuka banyak lapangan kerja.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan, fasilitasi penerbit ke London Book Fair merupakan komitmen pemerintah untuk pemulihan subsektor penerbitan dan diharapkan menjadi titik balik kebangkitan subsektor tersebut pascapandemi Covid-19.
“Saya sangat bangga atas partisipasi dari IKAPI (Ikatan Penerbit Indonesia), yakni delapan penerbit dan dua agen literasi untuk hadir di London Book Fair. Partisipasi kita di London Book Fair yang sejak tahun 2015 ini terus bisa dilanjutkan,” kata Menparekraf Sandi Uno dalam Weekly Press Briefing secara hybrid di Gedung Sapta Pesona, Senin (28/3/2022).
Menparekraf menjelaskan, pada 2019 Indonesia pernah menjadi mengambil bagian penting di London Book Fair dengan menjadi market focus country. Ia berharap keikutsertaan kembali Indonesia di ajang London Book Fair 2022 benar-benar dapat mendorong kebangkitan industri kreatif, khususnya subsektor penerbitan.
“Menurut saya langkah kita semua dengan para stakeholder, termasuk Disparekraf Provinsi DKI Jakarta mudah-mudahan menjadi awal kebangkitan kita. Minat baca ini juga akan menentukan bagaimana suatu negara bisa meningkatkan sumber daya manusia,” kata Sandiaga.
“Pemerintah ingin hadir, mendorong industri ini karena multiplier effect-nya luar biasa menghadirkan lapangan kerja, generasi muda yang gemar membaca dan juga peningkatan SDM yang kita miliki memiliki skill lebih baik ke depan,” ujar Sandiaga.
London Book Fair 2022 akan berlangsung pada 5 hingga 7 April 2022. Sebanyak 10 co-exhibitor yang sebelumnya terpilih melalui serangkaian proses seleksi akan menempati Paviliun Indonesia seluas 148,5 meter persegi.
Sepuluh (10) co-exhibitor tersebut terdiri dari dua (2) literary agency yaitu Borobudur Agency dan Literasia Creativa serta delapan (8) penerbit yaitu Mizan Pustaka, Gagas Media, Gramedia International, Kanisius, Afterhours Book, re:ON Comics, Yayasan Pustaka Obor Indonesia, dan Zikrul Bestari.
Selain membawa buku dan konten dari co-exhibitor, Indonesia juga membawa buku yang diseleksi oleh kurator independen. Terdapat total 60 judul yang terbagi dalam 4 kategori besar yaitu buku anak, fiksi, nonfiksi, dan komik.
Deputi Bidang Kebijakan Strategis Kemenparekraf/Baparekraf, Nia Niscaya, mengungkapkan, Kemenparekraf memfasilitasi peserta untuk dapat hadir ke ajang London Book Fair 2022. Kegiatan ini juga mendapat dukungan dari KBRI London.
“Subsektor penerbitan termasuk yang memberikan kontribusi yang terbesar keempat setelah kuliner, fesyen, dan kriya,” ujajr Nia dirilis humas melalui WAGroup SiaranPers Kemenparekraf2, Senin malam (28/3/2022).
Tahun ini dan sejak tahun 2015, tema yang akan diusung adalah ‘17.000 island of imagination’, sejalan dengan payung tema Wonderful Indonesia yang mengajak warga dunia melihat lebih dekat keajaiban budaya-budaya Indonesia khususnya lewat subsektor penerbitan,” kata Nia Niscaya didampingi Direktur Pemasaran Ekonomi Kreatif Kemenparekraf/Baparekraf, Yuana Rochma Astuti.
Ketua IKAPI Arys Hilman, mengatakan, Indonesia harus dapat memaksimalkan kesempatan ini sebaik mungkin. Berkaca pada kesuksesan dua negara di Asia yang sebelumnya pernah mendapat kesempatan sebagai market of focus, yaitu China dan Korea yang industri kreatif perbukuan mereka naik luar biasa.
“Ini yang kita harapkan dengan Indonesia. Karena boleh dibilang dunia perbukuan internasional sedang melirik Indonesia. Nantinya Indonesia akan membawa kira-kira sekitar 260 judul buku,” imbuh Arys yang hadir pada rutin tiap Senin sore itu.
Dari berbagai tema buku, rinci Arys, salah satu yang akan ditonjolkan adalah buku-buku anak. “Mudah-mudahan ini adalah momentum kebangkitan dunia buku Indonesia, seperti halnya dalam hal yang lebih luas adalah kebangkitan ekonomi Indonesia,” ujarnya.
Terlebih tahun ini juga akan kembali digelar pameran-pameran buku di Indonesia. Mulai dari Festival Hari Buku Nasional pada 17-22 Mei 2022 di Surabaya, juga Islamic Book Fair pada 9-13 November 2022 di Jakarta. Berbarengan dengan itu, Jakarta juga akan menjadi tuan rumah International Publishers Association (IPA) World Congress ke-33.
“Konsistensi kehadiran Indonesia pada pameran internasional seperti ini diperlukan untuk menunjukkan daya saing dan kualitas buku tanah air. Berbicara soal buku dan sastra, kita turut berbangga bahwa Jakarta dinobatkan menjadi City of Literature oleh UNESCO dan sekaligus menjadi tuan rumah bagi IPA World Congress ke-33,” ujar Arys.
Turut hadir dalam kesempatan tersebut, Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Wakil Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Angela Tanoesoedibjo; Sekretaris Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Sekretaris Utama Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Ni Wayan Giri Adnyani; serta seluruh pejabat eselon I dan II di lingkungan Kemenparekraf/Baparekraf. (smr)