Kemenparekraf Dorong Penguatan Ekraf Nasional lewat AKI 2024, Menparekraf Sandi Uno: Pelayanan Prima Jadi Daya Tarik Wisman Datang Berkali-kali

Menparekraf/Kabaparekraf Sandiaga Salahuddin Uno di acara Bimtek Peningkatan Kualitas Pelayanan Prima Bagi Pengelola Destinasi Pariwisata di Provinsi Kepulauan Riau, Sabtu (30/3/2024) di SwissBell Hotel Harbour Bay, Batam. Foto: humas Kemenparekaf2

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengungkapkan, kepuasan layanan yang didapatkan wisatawan mancanegara (wisman) akan memberikan dampak yang besar terhadap pengalaman mereka berwisata.

semarak.co-Sehingga menjadi nilai tambah dah daya tarik untuk mereka datang berkali-kali ke Indonesia. Dari 11,7 juta wisman di 2023, mereka yang datang berwisata lebih dari dua kali ke Indonesia salah satunya didorong atas pengalaman berwisata yang mereka dapatkan.

Bacaan Lainnya

“Pengalaman berwisata itu salah satunya didapatkan dari kepuasan atas pelayanan,” kata Menparekraf Sandi Uno di acara Bimtek Peningkatan Kualitas Pelayanan Prima Bagi Pengelola Destinasi Pariwisata di Provinsi Kepulauan Riau, Sabtu (30/3/2024) di SwissBell Hotel Harbour Bay, Batam.

Faktor ini, terang Menparekraf Sandi Uno, yang jadi pembeda bagi Indonesia sehingga mereka tertarik untuk datang berkali-kali ke Indoneaia. Kepuasan layanan itu di antaranya mulai dari cara berkomunikasi, sikap, tingkah laku, cara memberikan salam, dan lainnya.

“Wisatawan yang datang itu mereka berkeinginan untuk healing, tapi pasti ada kendala yang akan mereka hadapi mulai dari bahasa juga budaya. Inilah yang harus kita berikan solusi dengan pelayanan yang baik,” kata Menparekraf Sandi Uno dirilis humas usai acara melalui WAGroup SiaranPers Kemenparekraf, Minggu (31/3/2024).

Untuk itu Menparekraf Sandi Uno mengapresiasi pelaksanaan acara bimbingan teknis hasil kolaborasi Kemenparekraf dengan Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau. Melalui acara ini diharapkan para peserta yang terdiri dari perwakilan asosiasi juga pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif di Kepulauan Riau dapat meningkatkan pelayanan bagi wisatawan.

“Khususnya untuk melakukan inovasi, adaptasi, dan kolaborasi agar bisa meningkatkan kualitas pelayanan sehingga menghadirkan pengalaman yang berkesan bagi wisatawan. Karena kita sedang mengupayakan peningkatan kunjungan wisata yang signifikan,” ujarnya.

Terlebih Kepulauan Riau merupakan pintu masuk terbesar ketiga wisman yang datang ke Indonesia setelah Bali dan Jakarta. Kepulauan Riau dinilai tidak hanya memiliki daya tarik yang beragam, tapi juga infrastruktur yang baik.

Karenanya peningkatan kesiapan sumber daya manusia (SDM) ini sangat penting untuk terus memperkuat Kepri sebagai gerbang terbesar ketiga kedatangan wisman ke Indonesia. “Agar Kepri lebih siap dari segi pelayanan dan keramahtamahan,” ujarnya.

Menparekraf Sandi Uno dalam kesempatan tersebut juga menyatakan akan kembali menindaklanjuti usulan dari Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau terkait permohonan pemberlakukan short term visa selama tujuh hari bagi wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Kepulauan Riau.

Sebelumnya Menparekraf Sandiaga telah mengirimkan surat kepada Kementerian Hukum dan HAM juga Kementerian Keuangan terkait hal tersebut. “Kami mengusulkan untuk biaya short term visa ini sebesar 10 dolar AS. Short term visa ini nantinya diharapkan dapat meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara ke Kepri yang tahun ini ditargetkan 3 juta,” tutupnya.

Turut hadir dalam kesempatan tersebut, Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kemenparekra/Baparekraf, Hariyanto; Direktur Event Daerah Kemenparekraf/Baparekraf, Reza Fahlevi; serta Direktur Pengembangan Destinasi I Kemenparekraf/Baparekraf, S Utari Widyastuti. Turut hadir pula Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau, Guntur Sakti.

Di bagian lain dirilis humas Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) mendorong penguatan pelaku ekraf nasional melalui program Apresiasi Kreasi Indonesia (AKI) 2024.

Menparekraf Sandi Uno mengatakan, AKI 2024 akan diselenggarakan di 12 Kota di Indonesia yaitu Toba, Tanjung Pinang, Singkawang, Bekasi, Serang, Magelang, Blitar, Denpasar, Labuan Bajo, Palu, Ternate, dan Merauke.

“Tahun ini AKI 2024 akan melibatkan tujuh subsektor ekonomi kreatif yakni Kuliner, Kriya, Fesyen, Aplikasi, Musik, Film, serta Game,” kata Menparekraf Sandi Uno dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu (30/3/2024).

Menparekraf Sandi Uno mengungkapkan, AKI adalah program tahunan Kemenparekraf yang bertujuan sebagai wadah bagi pelaku ekraf untuk masuk ke dalam ekosistem, membangun jejaring, dan database.

“AKI siap menjadi wadah bagi pelaku ekraf untuk masuk ke dalam ekosistem, membangun jejaring dan database, ajang publikasi dan promosi, serta memperluas pasar,” kata Menparekraf Sandi Uno dirilis humas usai acara melalui WAGroup SiaranPers Kemenparekraf, Minggu (31/3/2024).

Program ini diluncurkan bertepatan dengan bulan suci puasa Ramadhan yang menjadi momentum meningkatnya industri kreatif di Indonesia. Di mana tren berbelanja di Indonesia selama bulan Ramadhan mencerminkan karakteristik unik dari bulan suci tersebut.

Yang mana umat Muslim berpuasa dan mempersiapkan diri untuk merayakan Idulfitri setelah sebulan penuh menjalankan ibadah puasa. Selama Ramadan, ada peningkatan signifikan dalam konsumsi makanan dan minuman, terutama saat waktu berbuka (iftar) dan sahur.

“Ini mencakup pembelian bahan makanan untuk persiapan sahur dan berbuka, serta pembelian makanan dan minuman khusus yang populer selama bulan Ramadan, seperti kurma, bubur, sirup, dan camilan khas,” ujar Menparekraf Sandi Uno.

Selain itu, tren belanja online makin populer di Indonesia, dan tren ini juga terlihat selama bulan Ramadan. Banyak orang yang memanfaatkan platform e-commerce untuk membeli berbagai barang, mulai dari makanan hingga pakaian dan produk kecantikan.

Momen ini bisa digunakan sebagai sarana pemasaran produk-produk kreatif Indonesia dengan mengikuti program AKI. “Kehadiran AKI juga sebagai ajang publikasi dan promosi serta memperluas pasar bagi brand lokal Indonesia,” ujar Menparekraf Sandi Uno.

Program ini terbuka bagi seluruh Warga Negara Indonesia minimal berusia 17 tahun, memiliki KTP dan NPWP, dan berdomisili di Indonesia, tanpa biaya pendaftaran. Ada beberapa kriteria khusus yang harus dipenuhi oleh calon peserta tergantung pada subsektor yang dipilih. (smr)

Pos terkait