Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) bersama konsorsium pelaksana Sertifikasi Cleanliness, Health, Safety and Environmental Sustainability (CHSE), yakni PT Sucofindo (Persero), PT TUV Rheinland Indonesia, dan PT Mutuagung Lestari selesai melakukan 6300 proses audit dan sertifikasi CHSE kepada pelaku usaha industri pariwisata di 34 Provinsi.
semarak.co-Direktur Standardisasi dan Sertifikasi Usaha, Deputi Bidang Industri dan Investasi Kemenparekraf Oni Yulfian menyatakan, dengan berhasil diraihnya sertifikat CHSE ini mampu mengembalikan kepercayaan masyarakat pada produk pariwisata Indonesia.
“Kami pun mengapresiasi tim konsorsium atas bantuan dan kerja kerasnya yang baik selama ini. Khususnya selama proses audit dan sertifikasi lebih cepat dari target yang telah disepakati,” papar Oni dalam sambutan acara Closing Meeting Kegiatan Pelaksanaan Sertifikasi CHSE di Jakarta, Jumat (12/11/2021).
“Kami berharap dengan adanya sertifikat CHSE ini mampu meningkatan kepercayaan wisatawan dan usaha pariwisata kembali bergairah,” ujar Oni lagi seperti dirilis humas Sucofindo melalui email semarak.redaksi@gmail.com, Selasa (16/11/2021).
Pada kesempatan yang sama, Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Sucofindo Budi Hartanto mengucapkan rasa terima kasih atas kepercayaan yang telah diberikan oleh Kemenparekraf untuk proses audit sertifikat CHSE.
“Syukur alhamdulillah kami sampaikan bahwa hari ini merupakan kebahagiaan kita bersama karena telah menyelesaikan kegiatan CHSE yang ditugaskan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif,” imbuh Budi.
“Terima kasih atas kepercayaan yang telah diberikan dan kami telah menyelesaikan seluruh target yang telah ditentukan oleh KEMENPAREKRAF, yaitu audit dan sertifikasi CHSE kepada 1.000 pelaku usaha hotel dan 5.300 pelaku usaha non hotel di 34 Provinsi,” ujar Budi lagi.
Selanjutnya, Budi berharap untuk ke depannya tetap terjalin kerja sama yang baik antara PT SUCOFINDO (Persero) dengan Kemenparekraf. Hal ini sebagai komitmen PT SUCOFINDO (Persero) dalam mendukung program pemerintah untuk meningkatkan pariwisata Indonesia.
“Oleh karena itu, masukan serta arahan yang diberikan oleh Kemenparekraf memacu dan memotivasi kami sebagai improvement Sucofindo sehingga kami bisa membantu menjalankan program pemerintah dalam meningkatkan pariwisata secara keseluruhan,” kata Budi.
Hasil dari laporan akhir konsorsium kegiatan Sertifikasi CHSE ini, tercatat Kemenparekraf bersama tim konsorsium berhasil menyelesaikan proses audit dan sertifikasi kepada 6.300 pelaku usaha, yaitu dengan spesifikasi 1.000 pelaku usaha hotel dan 5.300 pelaku usaha non hotel, dan hanya 6.118 yang lolos dan berhasil meraih sertifikat CHSE dan mendapatkan label Indonesia Care.
Dalam upaya pemulihan ekonomi nasional, Sucofindo melalui peranannya sebagai BUMN Jasa Survei akan terus adaptif mencipta inovasi dan berkolaborasi untuk membantu para pelaku usaha.
Bentuk komitmen ini pun menurut Budi sejalan dalam pencapaian Visi dan Misi Sucofindo, khususnya mampu menciptakan nilai ekonomi kepada para pemangku kepentingan melalui layanan jasa inspeksi, pengujian, sertifikasi, konsultansi serta jasa terkait lainnya untuk menjamin kepastian berusaha.
Berbagai Inovasi yang dimiliki Sucofindo untuk meningkatkan daya saing pelaku usaha, di antaranya adalah penunjukan Sucofndo sebagai Lembaga Pemeriksa Halal oleh BPJPH. Sucofindo dilengkapi dengan peralatan uji laboratorium dengan teknologi Digital Droplet PCR, Jasa monitoring limbah dengan menggunakan Teknologi Sistem Informasi atau Sparing, dan Pengujian & Kalibrasi berbagai Alat kesehatan; Type Approval Alat Komunikasi, Digital Survey, Inspection Geo Survey. (smr-29)