Kementerian Pariwisata (Kemenpar) menggelar pertemuan dengan mitra co-branding Wonderful Indonesia untuk memperkuat jejaring ekosistem sekaligus membahas arah kolaborasi promosi pariwisata di tahun mendatang menuju Co-Branding 5.0 melalui forum “Wonderful Indonesia Co-Branding Forum (WICF) 2025.”
Semarak.co – Deputi Bidang Pemasaran Kemenpar Ni Made Ayu Marthini berharap agar forum ini menjadi wadah kolaborasi yang semakin kuat antara pemerintah dan industri dalam membangun ekosistem pariwisata yang kreatif, inklusif, dan berkelanjutan.
“WICF 2025 menjadi momentum penting untuk memperkenalkan arah baru kampanye Wonderful Indonesia menuju era Co-Branding 5.0, di mana kolaborasi dan inovasi menjadi kunci dalam memperkuat posisi pariwisata Indonesia di mata dunia,” ujar Ni Made, dirilis humas usai acara melalui WAGroup Siaran Pers Kemenpar2, Kamis malam (13/11/2025).
WICF 2025 menghadirkan ruang interaktif antara Kemenpar dan 49 mitra co-branding untuk menyelaraskan tujuan strategis program kementerian. Saat ini Kemenpar mengusung lima program unggulan yaitu Gerakan Wisata Bersih, Tourism 5.0, Event Berbasis IP Indonesia, Desa Wisata, dan Pariwisata Berkualitas.
Kemenpar juga menghadirkan sesi business matching untuk menjajaki peluang kerja sama strategis. Para peserta memperoleh kesempatan mengeksplorasi potensi sinergi dalam pengembangan produk, kampanye promosi bersama, serta inisiatif co-branding yang memperkuat citra Wonderful Indonesia di pasar domestik dan internasional.
Kemenpar sebelumnya telah meluncurkan kampanye internasional bertajuk “Go Beyond Ordinary” di ajang World Travel Market (WTM) London 2025 pada 6 November 2025. Kampanye ini merupakan langkah strategis untuk memperkuat posisi Wonderful Indonesia sebagai destinasi pariwisata yang autentik, berkelanjutan, dan berkualitas tinggi.
Menurut Ni Made, kampanye tersebut menandai arah baru promosi pariwisata Indonesia yang berfokus pada pengalaman bermakna melalui tiga pilar utama terdiri dari gastronomy, wellness, dan marine tourism. Ketiga pilar ini mencerminkan harmoni budaya, alam, dan kreativitas bangsa.
“Dengan semangat Go Beyond Ordinary, Indonesia menegaskan komitmennya sebagai destinasi yang tidak hanya dikunjungi, tetapi juga dihayati sebagai tempat alam, budaya, dan manusia berpadu menciptakan perjalanan yang meninggalkan kesan mendalam,” ujar Ni Made.
Asisten Deputi Strategi dan Komunikasi Pemasaran Pariwisata Kemenpar Firnandi Gufron menambahkan, kolaborasi lintas sektor menjadi kunci keberlanjutan program co-branding.
“Sinergi yang terjalin antara pemerintah dan para mitra diharapkan dapat melahirkan inisiatif pemasaran yang lebih inovatif, berdampak nyata bagi industri, serta memperkuat citra positif pariwisata Indonesia di kancah global,” ujarnya.
Wonderful Indonesia Business Matching Johor Bahru Perkuat Jejaring Pasar Malaysia dan Singapura
Kementerian Pariwisata (Kemenpar) memperkuat pemasaran pariwisata Indonesia di pasar Malaysia dan Singapura melalui penyelenggaraan Wonderful Indonesia Business Matching Johor Bahru 2025.
Deputi Bidang Pemasaran Kemenpar, Ni Made Ayu Marthini, menjelaskan kegiatan yang berlangsung pada 5–6 November 2025 ini mempertemukan 24 perwakilan industri pariwisata Indonesia (seller) dengan 32 buyer asal Malaysia dan 23 buyer asal Singapura.
“Johor Bahru dekat dengan Indonesia dan menjadi pintu lintas utama antara Malaysia dan Singapura. Kedua negara ini merupakan pasar utama bagi pariwisata Indonesia, sehingga kami ingin menjangkau langsung mitra industri di kawasan ini untuk memperkuat kerja sama bisnis dan memperluas promosi destinasi,” kata Made.
Menurut Made, kegiatan ini menjadi langkah strategis untuk memperkuat jejaring bisnis pariwisata, memperkenalkan produk serta destinasi unggulan Indonesia, dan menjaga daya saing pariwisata Indonesia di kawasan Asia Tenggara, khususnya di pasar Malaysia dan Singapura.
Ia menambahkan pada 2024 Indonesia menjaring sekitar 2,2 juta wisatawan asal Malaysia dan 1,4 juta wisatawan asal Singapura. Dengan potensi pasar yang besar dan konektivitas yang kuat, kegiatan ini diharapkan dapat memperkuat kolaborasi industri serta mendorong peningkatan jumlah kunjungan wisatawan ke Indonesia.
“Kami berharap kegiatan ini menjadi ruang nyata bagi para pelaku industri untuk menjajaki kerja sama bisnis baru. Melalui sinergi ini, diharapkan lahir inovasi produk dan paket wisata yang lebih kompetitif dan relevan dengan minat pasar di Malaysia dan Singapura,” ujarnya.
Made menegaskan kegiatan ini tidak hanya berfungsi sebagai ajang promosi, tetapi juga sebagai wadah kolaborasi konkret antar pelaku industri.
“Kami optimistis bahwa hasil business matching ini akan berkontribusi positif terhadap peningkatan kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia, sekaligus memperkuat hubungan industri pariwisata di kawasan regional,” katanya.
Sementara itu, Konsul Jenderal Republik Indonesia Johor Bahru, Sigit Suryantoro Widiyanto, menyampaikan bahwa kerja sama sektor pariwisata menjadi bagian penting dari program Jiran Istimewa atau JIWA antara Indonesia dan Malaysia.
“Kegiatan ini sejalan dengan semangat Jiran Istimewa yang mendorong penguatan hubungan sosial, ekonomi, dan budaya antar kedua negara. Sektor pariwisata memiliki peran strategis dalam memperkuat konektivitas masyarakat lintas batas,” ujar Sigit. (hms/smr)





