Akurindo Diharapkan Jadi Penyokong Target dalam Tumbuhkan Rasio Kewirausahaan

Sekjen DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto (kanan) menerima cinderamata dari Ketua Rakernas I Akurindo Emir Moeis

Kementerian Koperasi (Kemenkop) dan UKM melalui Deputi Bidang Restruturisasi Usaha Abdul Kadir Damanik mengapresiasi Akurindo (Asosiasi Kelompok Usaha Rakyat) dalam pemberdayaan UMKM di Indonesia. Ini bisa menjadi penyokong daripada salah satu target Kemenkop dan UKM dalam menumbuhkan rasio kewirausahaan nasional yang saat ini sudah mencapai 3,1%.

“Karena memajukan UMKM bukan hanya menjadi tanggungjawab Kemenkop dan UKM saja, tapi juga tanggungjawab kita semua termasuk Akurindo, kami berharap kehadiran Akurindo dapat memperkuat Kemenkop dan UKM dalam memberdayakan koperasi dan UMKM di Indonesia. Kami mengharapkan partisipasi dari masyarakat seperti Akurindo ini dalam mengembangkan UMKM di Indonesia,” kata Damanik mewakili Menteri Koperasi dan UKM AAGN Puspayoga untuk membuka Rakernas I Akurindo di Jakarta, Kamis (26/10).

Damanik pun memaparkan aneka program strategis Kemenkop dan UKM yang bisa disinergikan dengan Akurindo. Diantaranya, pelatihan, khususnya mengenai kewirausahaan, pembiayaan melalui LPDB KUMKM, izin usaha mikro kecil (IUMK), pengurusan hak cipta hasil kerjasama dengan Kemenhukham, Nomor Induk Koperasi (NIK) bila UMKM ingin tergabung dalam wadah koperasi, dan sebagainya.

“Pemberdayaan UMKM perIu adaya sinergi agar lebih kuat untuk naik kelas. Acara Rakernas seperti ini panting untuk memperkuat kelembagaan organisasi dan juga UMKM sebagai anggotanya. Kami menyambut baik kehadiran Akurindo sebagai wadah pemberdayaan UMKM nasional,” imbuh Damanik.

Menurut dia, kehadiran Akurindo akan semakin memperkuat peran pemerintah dalam hal ini kemenkop dan UKM. Pihaknya akan bersinergi dengan Akurindo untuk mengatasasi berbagai persoalan UMKM seperti pembiayaan, pemasaran hingga perizinan. “Kami akan membantu mempermudah UMKM dalam mengurus izin usaha karena sinergi kami dengan Dirjen HAKI sudah terjalain dengan baik. Melalui LPDB, kami akan membantu membantu persoalan permodalan UMKM,” imbuhnya.

Data dari Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, tahun 2014, terdapat sekitar 57,8 juta pelaku UMKM di Indonesia. Sektor ini juga memberikan kontribusi pada Produk Domestik Bruto (PBD) sebesar 60% dan tingkat penyerapan tenaga kerja sekitar 97% dari seluruh tenaga kerja nasional.

Adapun tujuan Akurindo dibentuk, guna membantu memasarkan produk UMKM ke pasar internasional. Maka itu, Rakernas akan membahas rancangan anggaran dasar, anggaran rumah tangga (ART) dan pemilihan sekaligus pelantikan pengurus periode 2017-2022.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto berharap Akurindo menjadi asosiasi kelompok usaha rakyat yang mampu menggelorakan semangat berdikari. Akurindo juga diharapkan menggalang pergerakan ekonomi rakyat yang produktif di seluruh sektor kehidupan. Menurut Hasto, sebagai wadah perjuangan ekonomi kerakyatan, Akurindo harus menjadi mesin yang kuat dan produktif. Sebab, saat ini politik mengusung semangat kerakyatan, bukan wajah kekuasaan. Karena itu, Indonesia tidak boleh mengandalkan basis ekonomi primer. Basis ekonomi berdikari juga harus digarap secara serius.

“Berbicara ekonomi kerakyatan, kita berbicara dalam konteks Pancasila. Misi Akurindo harus sejalan dengan semangat Pancasila. Ideologi yang membangun jiwa gotong rotong. Ini jadi core values kita, bagaimana yang kuat membantu yang lemah namun tetap dalam tatanan kerja professional,” ujar Hasto yang tampil di sela Rakernas I Akurindo.

Dia mencontohkan Presiden pertama Indonesia Soekarno yang mampu berjuang mengatasi berbagai masalah dengan dasar cinta tanah air. Menurut Hasto, sikap mantan presiden yang karib disapa Bung Karno itu juga relevan diterapkan pada masa sekarang. “Segala sesuatu dilakukan dengan rasa cinta. Tanpa itu, kita tak akan bisa bergerak. Sentral dan napasnya ekonomi gotong royong didasari rasa cinta tanah air. Inilah yang akan menjadi kekuatan dalan menggerakkan ekonomi kerakyatan,” ujarnya.

Pria asal Jogjakarta itu menambahkan, Akurindo harus tampil dalam pergerakan ekonomi rakyat. Pasalnya, Indonesia memiliki kekayaan alam dan budaya yang luar biasa. Semua itu bisa dikelola oleh UKM berbasis kerakyatan. Hasto juga meminta Akurindo melakukan penguatan pada masyarakat. Caranya, masyarakat dilatih dan semangatnya dibangkitkan untuk membangun perekonomian dengan landasan cinta tanah air.

Pria berkacamata itu menyadari, banyak cobaan yang datang dalam membangun ekonomi kerakyatan. “Di sinilah Akurindo harus dorong semangat ini. Saya berharap anggota Akurindo harus punya sektor usaha riil di masyarakat,” imbuhnya.
Hasto juga menyinggung kata Indonesia yang ada di dalam Akurindo. Menurut dia, kata itu harus menjadi semangat bagi Akurindo untuk berjuang dengan semangat keindonesiaan.

Dia tidak ingin Akurindo menjadi agen produk asing. Hasto meminta Akurindo juga mengemas potensi lokal sesuai sikap yang telah dicontohkan Bung Karno. “Sekarang Akurindo harus bisa mengembuskan napas dan semangat ini dengan kemasan yang baik dan harus juga bisa kembangkan teknologi dan pemasarannya. Misalnya, bagaimana kopi kita kemas dengan baik, misalnya kopi rasa jahe dan lain-lain. Berbagai kombinasi sangat bisa kita kembangkan karena varian kita luar biasa banyaknya,” imbuh mantan anggota DPR RI itu menambahkan, negara mengemban amanah memajukan kesejahteraan masyarakat.
Sementara itu, Pancasila sebagai jiwa dan kepribadian membangun semangat pembebasan rakyat tertindas.

“Dengan Akurindo ini kita juga bisa membangun pasar tradisional. Namun, dikemas modern dan produknya yang ditampilkan adalah produk lokal. Setiap acara produk lokal kita harus ditampilkan. Semua petani bisa menjadi mitra. Kita bicara politik kerakyatan dan politik kebudayaan. Kita tak bicara politik kekuasaan,” paparnya.

Ketua Rakernas I Akurindo Emir Moeis mengatakan, pihaknya sudah mengembangkan koperasi dan UMKM sejak 2013. Saat itu, Akurindo menghadapi kendala dalam hal market atau pasar. Saat ini, pergerakan pasar mulai hilang atau berubah. “Pasar pelan-pelan mulai sepi dan sebagian besar diganti oleh pasar online. Nah, ini peluang juga buat UMKM karena kelemahan kita dulu adalah pasar. Sekarang bisa masuk melalui teknologi informasi,” jelas Emir.

Emir menambahkan, Akurindo hadir untuk memperkuat UMKM melalui pelatihan, pendampingan, akses permodalan, memperkuat jaringan, dan akses pasar di dalam maupun di luar negeri melalui teknologi informasi. Menurut Emir, Akurindo sebagai wadah pelaku UMKM harus bisa mengenalkan produk seperti Alibaba dan Tokopedia. Bedanya, Akurindo harus mengenalkan barang-barang dari UMKM, bukan produk impor.

Keberadaan organisasi ini diharapkan dapat memperkuat menumbuhkembangkan UMKM guna mendukung perekonomian nasional berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar (UUD) 1945. Langkah tersebut dilakukan dengan memberikan akses pembiayaan, pendampingan, pembukaan jaringan dan pasar. “Semua dilakukan dengan digital. Kita ingin UMKM maju dan dapat mengikuti perkembangan jaman,” kata dia.

Menurut Emir, sudah saatnya, ekonomi Indonesia bertumbuh di atas kaki sendiri. “Akurindo sebagai salah satu elemen penggerak perekonomian kerakyatan ini berkomitmen untuk berbuat lebih banyak lagi ke depannya, sehingga cita-cita bangsa akan kemandirian secara ekonomi bisa terwujud,” ujar Emir.

Ketua Umum Koperasi Jasa Mitra Sarana Perjuangan (MSP) Febri Wibawa Parsa menambahkan, selain permodalan dan manajemen SDM, salah satu kelamahan UMKM nasional adalah akses pemasaran. Untuk mengatasi masalah ini, melalui Koperasi Mitra Sarana Perjuangan (MSP), pihanya secara rutin menggelar MSP Expo.

Pada tahun lalu, ajang MSP Expo digelar bagi UMKM bertema Indonesia Gift di Gedung Smesco, Jakarta. “Pada 7-9 Desember nanti kami akan menggelar MSP Expo di Balai Kartini, Jakarta. Selain di dalam negeri kami juga rutin menggelar pameran di luar negeri, seperti di Rusia, Belgia, Jepang, Sanghai dan Jerman, tuturnya.(lin)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *