Kemenkop dan UKM Kejar Target Kluster Pertanian

BOJONEGORO-Menteri Koperasi dan UKM Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga mengatakan, program kluster pertanian pertama di Sukabumi menggandeng PT Pertamina dengan mengambil penyaluran dana CSR (corporate social responsibility) nya melalui program kemitraan bina lingkungan (PKBL). Dalam hal ini 2.400 petani yang tergabung dalam kluster tinggal berproduksi saja, sedang saprodi (sarana produksi padi) disiapkan koperasi. Karena itu, para petani wajib mendirikan koperasi. Kemudian koperasi membuat PT yang diberi nama PT BUMR dengan produksi membeli Gabah Kering Panen (GKP) seharga rp 4.500 per kg, menggiling padi jadi beras, dan memasarkannya.

“Saya melihat Bojonegoro khususnya di kecamatan Padangan ini punya potensi besar untuk dikembangkan menjadi salah satu kluster pertanian. Di sini sudah ada KUD bagus dan bisa jadi contoh bagi KUD lain. Untuk tahap awal, saat ini sudah disiapkan lima kluster pertanian di lima daerah dengan masing-masing luas lahannya 1.000 hektar, nantinya akan ada 65 kluster pertanian yang saya kira akan mampu mengurangi bahkan menhentikan ketergantungan beras impor,” ujar Puspayoga dalam kunjungan, seperti dikutip humas Kemenkop dan UKM.

Ketua KUD Padangan Mihandri Samsuri menyatakan kesiapannya untuk menjadi kluster pertanian. “Saat ini kami sudah bekerja sama dengan lima Kelompok Pertanian (KK). Dimana KUD Padangan bertindak selaku inti, sedangkan KK sebagai plasma. KUD Padangan menyiapkan saprodi dan pembiayaan untuk produkai padi yang didananai melalui unit KSP KUD kami. Nantinya hasil produksi KK akan dibeli dan dipasarkan oleh KUD Padangan. Saat ini ada lima KK yang masing-masing beranggotakan 50 petani, dimana setiap KK memiliki lahan antara 50-150 hektare,” imbuhnya.

Seperti diketahui, KUD Padangan pada 2016 membukukan omset senilai Rp 37 miliar, asetnya saat ini sebesar Rp 6,137 miliar dan sisa hasil usaha (SHU) sebesar Rp 710 juta sebelum pajak. Saat ini unit usaha yang digeluti terdiri dari penyalur pupuk.bersubsidi, jasa pergudangan, unit simpan pinjam (USP), payment poin online (PPD). Sedang usaha rintisannya ada 3 yaitu sistem resi gudamg (SRG), properti dan angkutan. (lin)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *