Kemenkop dan UKM Apresiasi AMEN Phase II Dukung Transformasi Wirausaha Mapan, Pendamping Upayakan Koperasi Jadi Koperasi Modern

Tangkapan layar aplikasi video conference Deputi Bidang Kewirausahaan Kemenkop dan UKM Siti Azizah dalam Program ASEAN Mentorship for Entrepreneurs Network (AMEN) Phase II yang berlangsung sejak Februari-Juni 2023 secara virtual. Foto: humas Kemenkop dan UKM

Kementerian Koperasi (Kemenkop) dan UKM menerjunkan tenaga pendamping sebagai upaya agar 159 koperasi bisa menjadi koperasi modern sampai akhir 2023 sebagaimana target dan arahan Menkop dan UKM untuk bisa mencapai 500 koperasi modern khususnya di sektor pangan selama periode 2020-2024.

semarak.co-Deputi Bidang Perkoperasian Kemenkop dan UKM Ahmad Zabadi mengatakan, untuk mewujudkan target koperasi modern tersebut, sebanyak 134 tenaga pendamping koperasi modern telah diterjunkan ke lapangan.

Bacaan Lainnya

“Para pendamping ini telah terpilih dari seleksi yang ketat. Dari 3.600 peminat, terpilih 134 yang diseleksi secara objektif. Kami juga melibatkan tenaga ahli eksternal dengan kompetensi tinggi. Harapan saya sangat tinggi kepada para pendamping ini,” kata Zabadi dalam Pembekalan Tenaga Pendamping Koperasi Modern 2023 di Surabaya, Jawa Timur, Jumat (9/6/2023).

Lebih lanjut, Zabadi mengatakan bahwa para tenaga pendamping koperasi modern ini diberikan honor Rp8 juta. Menurutnya ini hal yang jarang terjadi karena rata-rata pendamping koperasi hanya diberikan honor Rp2,6 juta sampai Rp4 juta. Khusus pendamping koperasi modern kita ambil tarif tertinggi untuk pendamping.

“Kami mengupayakan untuk memberikan apresiasi setinggi-tingginya dengan batas kemampuan yang kami miliki. Karena pendamping ini kami jalankan untuk mewujudkan pemenuhan target koperasi modern pada periode 2020-2024. Ini strategi utama kita wujudkan pencapaian target kinerja Kedeputian Perkoperasian,” ujar Zabadi.

Zabadi berharap para tenaga pendamping ini berkomitmen untuk mendedikasikan diri dalam melahirkan koperasi modern. Sebab, jika 159 koperasi modern tidak tercapai pada tahun ini, beban target 500 koperasi modern terbentuk sampai dengan 2024 akan semakin berat.

Dia menambahkan, terdapat dua hal yang akan menjadi patokan terwujudnya koperasi modern. Pertama, proses bisnis di koperasi diarahkan menggunakan aplikasi atau berbasis digital dan harus terhubung dengan lembaga keuangan formal.

“Ini bukan berarti hanya punya rekening tapi koperasi dapat memanfaatkan fasilitas pembiayaan. Kalau bisa dapat artinya ada kepercayaan,” ucap Zabadi dirilis humas usai acara melalui pesan elektronik redaksi semarak.co, Jumat (9/6/2023).

Di tempat yang sama, Asisten Deputi Bidang Pengembangan SDM Perkoperasian dan Jabatan Fungsional Nasrun Siagian menjelaskan sebanyak 134 tenaga pendamping berasal dari 28 provinsi di seluruh Indonesia.

Menurutnya, terdapat beberapa kebutuhan koperasi yang akan diberikan pelatihan kepada para pendamping diantaranya tata kelola, pengembangan usaha, pasar ekspor, akuntansi, dan lainnya. “Kami berharap para tenaga pendamping ini dapat mengemban tugas dan kritis menyerap ilmu mengenai koperasi modern sehingga memudahkan dalam mendampingi koperasi nantinya,” ujar Nasrun.

Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jawa Timur Andromeda Qomariah mengapresiasi langkah KemenKopUKM yang mendukung pengembangan koperasi modern.  “Saya harap ini dapat diikuti dengan baik oleh pendamping untuk mempercepat realisasi koperasi modern yang berkualitas melalui pendampingan produktif,” ucap Andromeda.

Terbaru Kemenkop dan UKM sebagai focal point Indonesia pada forum ASEAN Coordinating Committee on Micro Small and Medium Enterprises (ACCMSME) bersama ASEAN Business Advisory Council (ABAC), sukses menyelenggarakan Program ASEAN Mentorship for Entrepreneurs Network (AMEN) Phase II yang berlangsung sejak Februari-Juni 2023 secara virtual.

Deputi Bidang Kewirausahaan Kemenkop dan UKM Siti Azizah menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada AMEN Secretariat dan ABAC yang telah menjalin kolaborasi dengan Kemenkop dan UKM dalam melaksanakan program AMEN Phase II di Indonesia tahun 2023 ini dengan baik.

Serta memberikan selamat kepada para peserta program (Mentees) yang telah mengikuti program mentoring dengan sangat antusias. Kemenkop dan UKM terus berkomitmen untuk menjalin kemitraan dengan berbagai stakeholders, sektor swasta, dan asosiasi maupun lembaga lainnya.

“Guna mendukung para pelaku usaha untuk bisa tumbuh dan bertransformasi menjadi wirausaha mapan dengan usaha yang inovatif dan berkelanjutan,” kata Siti Azizah dalam keterangan resmi, Sabtu (10/6/2023) dirilis humas usai acara melalui pesan elektronik redaksi semarak.co, Sabtu malam (10/6/2023).

AMEN menjadi upaya ASEAN untuk menerapkan standardisasi program pendampingan dan mentorship di negara-negara ASEAN. Setelah program piloting di tahun 2019 yang dilaksanakan di tiga negara yakni Indonesia, Malaysia, dan Filipina, tahun ini AMEN Phase II dilaksanakan dengan partisipasi yang lebih luas, yaitu di 10 negara ASEAN.

AMEN adalah program pelatihan dan pendampingan pelaku usaha yang terdiri dari tiga tahapan, yaitu Mentoring, Coaching, dan Business Improvement Plan Presentation. Pelaksanaan AMEN Phase II melibatkan 24 pelaku usaha/mentees dari berbagai wilayah Indonesia sebagai peserta program dan 11 mentor yang berasal dari akademisi dan pengusaha di Indonesia sebagai fasilitator.

Tercatat ada 11 Modul pembelajaran meliputi, Entrepreneurial Mindset, Marketing Mindset, Business Model Canvas, Operations Management, Digitalization, Supply and Value Chain, Accounting dan Finance Management, Human Resource and Organizational Management, Product Development, Expansion and Internationalization,

Serta Good Governance and Ethics. AMEN Phase II terselenggara atas kolaborasi Public-Private Partnership (PPP) yang terdiri dari KemenKopUKM sebagai representasi sektor publik dan KADIN Indonesia sebagai representasi sektor swasta.

“Program AMEN Phase II ini diharapkan dapat menciptakan ekosistem yang mendukung bagi pengembangan UMKM dan kewirausahaan nasional dan berkontribusi positif terhadap target rasio kewirausahaan sebesar 3,95 persen di tahun 2024,” kata Siti Azizah.

Selanjutnya, program ini diarahkan untuk membantu para pelaku usaha dalam mengidentifikasi akses pendanaan secara 3M (Mentor, Money, dan Market), meningkatkan profitabilitas dan keberlanjutan usaha, serta mendukung terciptanya ekosistem usaha yang berkelanjutan dan mampu mengakselerasi pengembangan UMKM dan kewirausahaan dengan lebih masif dan komprehensif.

Program AMEN Phase II diakhiri dengan sesi Graduation pada 5 Juni 2023 secara online, yaitu agenda wisuda bagi peserta program yang telah mengikuti seluruh rangkaian program dan menuntaskan XI modul dengan baik. (smr)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *