Kemenekraf Tampilkan 6 Talenta SCENE ke Industri di JAFF Market 2025

Menteri Ekonomi Kreatif Teuku Riefky Harsya visitasi ke booth SCENE di JAFF Market 2025 di Yogyakarta.

Program Masterclass Pengembangan Audiovisual Naskah Serial (SCENE) Kementerian Ekonomi Kreatif/Badan Ekonomi Kreatif (Ekraf) memamerkan capaian lima tahun dengan menampilkan enam talenta penulis skenario terbaik di ajang JAFF Market 2025 di Yogyakarta.

Semarak.co – Menteri Ekraf (Menekraf) Teuku Riefky Harsya saat visitasi ke booth SCENE mengapresiasi konsistensi SCENE sebagai program inkubasi talenta berkelanjutan. Dia berharap program ini terus berlanjut sekaligus menjadi motor penggerak kreativitas nasional.

Bacaan Lainnya

“Peserta harus melihat diri sebagai pemilik IP bernilai ekonomi, bukan sekadar penulis naskah. SCENE 2025 menjadi ajang akselerasi, sehingga peserta harus siap pitching dengan standar industri global di JAFF Market,” ujarnya, dirilis humas usai acara melalui WAGroup Kemenekraf Siaran Pers, Selasa (2/12/2025).

Industri film Indonesia memasuki golden era dengan market share lokal menembus 60% dan penonton stabil di atas 60 juta per tahun. Masa depan milik kreator yang menguasai cerita kuat, teknologi produksi, dan strategi pemasaran digital.

Berjalan sejak 2020, program ini menghadirkan mentor dan praktisi terkemuka dari industri layar untuk melahirkan penulis baru dengan standar industri dan untuk pertama kalinya menghadirkan showcase eksklusif dalam ajang pasar film terbesar di Indonesia, JAFF Market 2025.

Partisipasi perdana SCENE di JAFF Market ini menjadi momentum yang merangkum perjalanan program dari tahun 2020 hingga 2025. Booth SCENE menampilkan transformasi kurikulum, proses kreatif, hingga output karya peserta yang telah digembleng sejak lima tahun terakhir.

Pada hari terakhir, 1 Desember 2025, Wamenekraf Irene Umar  visitasi dan menyatakan antusias dengan karya-karya yang dihasilkan fresh dan relatable dengan masyarakat. Dia berharap karya-karya ini dapat menembus industri dan diproduksi.

“Acara ini menunjukkan bagaimana industri kreatif dapat dikolaborasikan melalui hexahelix. Fokus pada pengembangan talenta, distribusi film, dan upskilling menjadi kunci agar ekosistem industri terus berkembang. Indonesia memiliki potensi kreatif besar,” ujarnya.

“Pasar domestik harus kita menangkan, namun peluang global jauh lebih luas. Dengan kualitas dan kolaborasi yang tepat, konten kreatif Indonesia siap bersaing di tingkat internasional,” sambung Irene.

Kehadiran SCENE di JAFF Market 2025 bukan sekadar pameran, melainkan langkah strategis untuk mendekatkan alumni yang telah siap produksi (production-ready) dengan ekosistem industri layar yang sesungguhnya.

Sejak 2024, Kemenekraf berkolaborasi dengan Wahana Edukasi (WE) membawa pembaruan yang menekankan pada pembentukan kreator yang tidak hanya mahir dalam penulisan teknis, tetapi juga tajam dalam pengembangan kekayaan intelektual (IP), hingga kemampuan pitching.

Pada 2025 menjadi tahun spesial bagi program ini. SCENE 2025 telah mengurasi dan memilih enam peserta yang merupakan alumni terbaik angkatan 2020 hingga 2024. Keenam talenta ini tidak hanya mengikuti workshop dan networking, tetapi juga akan mempresentasikan karya mereka secara langsung.

Puncaknya, mereka akan menayangkan sizzle reel proyek mereka di hadapan para investor, produser, dan tamu industri pada acara SHOWCASCENE pada 9 Desember 2025. Presentasi ini diharapkan menjadi gerbang pembuka terealisasinya skenario terbaik anak bangsa. (hms/smr)

Pos terkait