Kementerian Ekonomi Kreatif (Kemenekraf) memperkuat ekosistem storytelling nasional melalui SCENE 2025 Alumni Bootcamp. Enam penulis skenario terbaik menjalani masterclass intensif untuk mengasah naskah serial orisinal mereka agar mampu bersaing di pasar televisi dan platform digital global.
Semarak.co – Menteri Ekraf (Menekraf) Teuku Riefky Harsya menyatakan, penguatan sektor layar merupakan strategi jangka panjang dalam membangun daya saing ekonomi kreatif Indonesia.
“Kami ingin memastikan industri film, televisi, dan media digital menjadi pilar kuat dalam perekonomian nasional. Melalui program seperti SCENE, kita tidak hanya melatih talenta, tetapi juga menciptakan jembatan antara karya dan pasar global,” ujar, dirilis humas usai acara melalui WAGroup Kemenekraf Siaran Pers, Selasa (11/11/2025).
Kegiatan ini berlangsung selama sepekan, 3–9 November 2025, di Morrissey Hotel, Jakarta. Selain memperkuat ekosistem storytelling Indonesia, diharapkan para peserta mampu menyediakan konten Over-The-Top (OTT) global.
Acara resmi dibuka pada Senin, 3 November oleh Direktur Televisi dan Radio Kementerian Ekraf, Pupung Thariq Fadhillah. Dalam sambutannya, ia menegaskan pentingnya subsektor layar sebagai motor baru ekonomi kreatif Indonesia.
“Industri layar diproyeksikan tumbuh pesat hingga menghasilkan output USD 9,8 miliar dan menciptakan 616 ribu lapangan kerja hingga 2027. Tantangan kita adalah melahirkan sumber pertumbuhan baru dari subsektor TV dan radio melalui konten serial orisinal premium yang digerakkan talenta berkualitas,” ujar Pupung.
Program SCENE 2025 merupakan hasil kolaborasi antara Kementerian Ekraf dan Wahana Edukasi, yang dirancang sebagai masterclass intensif bagi enam penulis skenario terbaik, alumni program SCENE 2020–2024. Pemilihan peserta dilakukan berdasarkan kualitas naskah dan kesiapan mereka untuk memasuki pasar industri kreatif nasional dan internasional.
Enam penulis terpilih tersebut adalah Amelya Juwitasari (Jatim), I Kadek Prawira Nugraha (Bali), Danan Wahyu Sumirat (Kepri), Dhanny Wijaya Setiawan (Jambi), Rinipta Swasti Simson (Jabar), dan R. Deddy Hermawan (Jabar). Mereka dibimbing langsung oleh mentor dan praktisi senior industri film dan media melalui sesi pelatihan yang dirancang komprehensif.
Hasil utama dari bootcamp ini berupa naskah sinematik dan sizzle reel, yaitu trailer profesional yang digunakan untuk pitching ke calon produser, platform OTT, maupun investor.
Karya para peserta nantinya akan difasilitasi untuk mengikuti Jogja-NETPAC Asian Film Festival (JAFF) Market di Yogyakarta sebagai langkah nyata membawa naskah orisinal Indonesia ke panggung internasional.
Dalam ajang JAFF Market, Kemenekraf bersama Wahana Edukasi akan mendirikan booth khusus sebagai ruang promosi dan kolaborasi. Para peserta juga akan mengikuti workshop dan pitching session di hadapan pelaku industri film, OTT, dan perwakilan lembaga investasi.
Kemenekraf berkomitmen memperkuat ekosistem hexahelix dengan melibatkan pemerintah, industri, akademisi, komunitas, media, dan investor dalam pengembangan subsektor kreatif. Upaya ini menjadi visi besar menuju Indonesia Emas 2045.
Dengan lahirnya generasi baru penulis naskah dan kreator serial melalui SCENE 2025 Alumni Bootcamp, Indonesia semakin siap memperluas kiprah di industri layar dunia dan menunjukkan bahwa talenta lokal mampu bersaing secara global melalui kreativitas, profesionalisme, dan kualitas karya. (hms/smr)





