Wakil Menteri Ekonomi Kreatif (Wamen Ekraf) Irene Umar menyatakan, pemerintah ingin membangun soft power melalui ekonomi kreatif. Salah satu kekuatan yang bisa diproyeksikan menjadi soft power seperti kuliner hingga game.
Semarak.co– Irene menyatakan, Indonesia memiliki banyak acara gim sepanjang tahun. Namun, Indonesia Game Week adalah pusatnya, ajang untuk menunjukkan kepada dunia bahwa inilah yang Indonesia miliki.
“Kembalilah ke Indonesia. Jika ingin berbisnis antarpelaku industri (Business-to-Business/B2B) atau langsung kepada konsumen (Business-to-Consumers/B2C), di sinilah tempatnya,” ujarnya, pada acara Indonesia Game Week (IGW) 2025 di Blok M Hub Jakarta, dirilis humas melalui WAGroup kemenekraf Siaran Pers, Minggu (10/8/2025).
Irene menekankan pentingnya peran industri gim berbasis kearifan lokal dalam menjadi kekuatan nasional. Dia menyebut kekuatan Indonesia tidak hanya terletak pada sektor digital, tetapi juga pada produk dan kreasi lokal yang merepresentasikan kekuatan bangsa mulai dari kuliner hingga permainan tradisional dan modern.
“Bersama UniPin kami kolaborasi dengan Makaroni Ngehe, ada juga Esteh Indonesia, dan minuman jamu lokal dari Acaraki. Inilah soft power Indonesia. Saya akan terus mendorong untuk bangga dan mencoba karya anak bangsa.Karena Indonesia bukan hanya punya gim digital, tetapi juga board games karya kreator lokal,” jelasnya.
UniPin adalah platform pembayaran gim digital lokal yang telah berkembang dan mendunia. CEO UniPin Ahsadi Ang menilai bahwa kolaborasi lintas sektor, khususnya dengan sektor kuliner menjadi kunci bagi industri gim untuk mengangkat karya anak muda dan berdampak lebih luas.
“Gim kini menjadi ruang budaya baru, tempat berinteraksi, berekspresi, bahkan menjadi gaya hidup generasi muda. Kolaborasi antara gim dengan industri kuliner dan brand lifestyle mampu memperluas jangkauan pasar, meningkatkan pendapatan, serta mendukung karya anak bangsa,” tegas Ahsadi.
Wakil Ketua Komisi VII DPR Rahayu Saraswati mendukungan semangat gotong royong Kemenekraf dan UniPin dalam acara IGW 2025. Menurutnya, kekayaan intelektual (Intellectual Property/IP) lokal harus terus diperjuangkan untuk mendunia melalui upaya bersama.
“Bicara soft power, mungkin Jepang, Korea Selatan, jauh di depan. Tapi bukan berarti kita berkecil hati. Justru ini saatnya kita menggali, melihat potensi yang ada. Pemerintah tidak bisa sendiri dalam hal ini, intinya adalah bagaimana kita gotong-royong supaya dunia bisa melihat Indonesia memiliki IP yang luar biasa,” kata Rahayu
Dalam acara IGW 2025 ini, UniPin meluncurkan kampanye #BanggaMainLokal sebagai bentuk komitmen untuk menyatukan pelaku industri game, makanan dan minuman, serta gaya hidup ke dalam sebuah ekosistem kreatif.
Berbagai pihak seperti developer game lokal, termasuk Anantarupa Studios, Lentera Nusantara, Gaco Games, dan Ikan Asin Productions, serta merek F&B seperti Makaroni Ngehe, Esteh Indonesia, dan Acaraki turut berpartisipasi dalam kegiatan ini. (hms/smr)