Menteri Ekonomi Kreatif (Menteriekraf) Teuku Riefky Harsya menerima audiensi Asosiasi Pegiat Industri Board Game Indonesia (APIBGI), membahas strategi kolaborasi yang dapat dijalankan bersama pemerintah dalam memperkuat ekosistem industri board game.
Semarak.co – Riefky menyatakan, industri ini bukan hanya tentang permainan, tetapi juga tentang kreativitas, narasi budaya, dan pengalaman bersama. Kemenekraf melihat banyak peluang kolaborasi untuk menguatkan rantai nilai desain dan produksi board game agar semakin berdaya saing.
“Kolaborasi antara APIBGI dan Kementerian Ekraf bukanlah hal baru. Dalam beberapa tahun terakhir, berbagai program pengembangan industri serta fasilitasi promosi board game lokal ke pasar internasional telah dilakukan bersama,” ujarnya, dirilis humas usai acara melalui WAGroup Kemenekraf Siaran Pers, Jumat malam (16/10/2025).
Riefky menyatakan, industri board game memiliki potensi besar, khususnya dalam bidang desain dan inovasi konten lokal. Salah satu fokus utama APIBGI pada 2026 adalah penyelenggaraan Indonesia International Board Game Con 2026, sebuah acara pameran berskala internasional yang akan mempertemukan pelaku industri lokal dan global.
Acara ini akan menghadirkan berbagai aktivitas, seperti pameran produk, sesi pemasaran, turnamen board game, talkshow, serta forum “speed dating” antara desainer dan publisher. Inisiatif ini diharapkan menjadi titik temu penting bagi pertumbuhan industri board game Indonesia di kancah internasional.
Frederick Rasali, anggota APIBGI, yang juga cukup concern dalam menggelar event akbar tersebut, menjelaskan bahwa penyelenggaraan konferensi tahun depan akan menjadi langkah besar bagi industri board game nasional.
“Ini bukan pertama kalinya Indonesia mengadakan konferensi board game, tapi ini akan menjadi yang pertama dalam skala besar. Kami akan mengundang pelaku industri internasional, dari publisher hingga pemain. Misinya adalah agar desainer Indonesia dapat menembus pasar luar negeri,” ungkap Frederick.
Kemenekraf melihat potensi besar dari permainan papan sebagai media kolaboratif lintas subsektor. Salah satu peluang yang tengah dikembangkan adalah menghubungkan pemilik kekayaan intelektual (Intellectual Property/IP) lokal dengan para desainer board game.
Selain itu, ada potensi sinergi antara industri desain permainan papan dengan industri percetakan nasional, yang dapat menciptakan efek berantai positif di sektor kreatif lainnya.
Melalui inisiatif tersebut, ekosistem board game diharapkan tidak hanya berkelanjutan secara internal, tetapi juga memperkuat ekosistem ekonomi kreatif yang lebih luas. Dengan kolaborasi yang tepat, industri ini dapat menjadi ruang inovasi lintas bidang, mulai dari desain, produksi, hingga distribusi yang melibatkan banyak pelaku ekonomi kreatif lokal.
“Kami berharap bisa lebih banyak mengirim desainer ke luar negeri, sekaligus mengundang publisher internasional ke Indonesia. Selain itu, kami ingin memperkuat basis board game edukatif agar lebih banyak masyarakat mengenal board game,” tutup Mahawira Singh Dillon, selaku Ketua APIBGI. (hms/smr)