Kementerian Ekonomi Kreatif/Badan Ekonomi Kreatif (Kemenekraf/Barekraf) dan Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Kemendes PDT) meneken kerja sama pengembangan ekonomi kreatif yang merata hingga ke desa.
Semarak.co – “Ini adalah pekerjaan besar bagi kita bersama untuk menjadikan ekonomi kreatif sebagai mesin baru pertumbuhan ekonomi nasional,” ujar Menekraf Teuku Riefky Harsya, dirilis humas usai acara melalui WAGroup Kemenekraf Siaran Pers, Selasa (18/2/2025).
Kata dia. desa memiliki peran penting dalam pemerataan kesejahteraan masyarakat. Apalagi dalam program Asta Cita ke-6 Presiden Prabowo disebutkan bahwa pembangunan akan dimulai dari desa untuk pemerataan ekonomi dan pemberantasan kemiskinan.
Kemenekraf akan melibatkan seluruh stakeholder yang terdiri dari pelaku bisnis, pemerintah, komunitas, media, lembaga keuangan, serta Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal sebagai penyelenggara urusan negara dalam bidang desa dan daerah tertinggal.
“Pengembangan ekonomi kreatif memerlukan pembinaan, pengembangan, dan pendampingan yang merata, tidak hanya di pusat tetapi juga hingga ke desa dan daerah tertinggal,” tambah Riefky.
Menurut Riefky, ruang lingkup kerja sama menyangkut empat poin, yaitu pertukaran dan pemanfaatan data serta informasi, penguatan kelembagaan dan tata kelola Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) di sektor ekonomi kreatif.
Selain itu, pengembangan ekonomi kreatif di desa dan daerah tertinggal, serta peningkatan kapasitas sumber daya manusia di bidang ekonomi kreatif.
“Pengembangan ekonomi harus menjangkau semua pihak, termasuk pedesaan yang sangat membutuhkan. Kolaborasi antarkementerian menjadi kunci dalam membangkitkan semangat gotong royong, inovasi, dan pemberdayaan di desa,” tegasĀ Riefky.
Sementara itu, Kemendes PDT akan memperkuat program Festival Bangun Desa, Bangun Indonesia. Program ini bertujuan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi desa, memaksimalkan dana desa untuk ketahanan pangan, serta membangun desa terdepan untuk Indonesia.
“Kami berkomitmen menjalin kolaborasi dengan kementerian terkait untuk mengatasi berbagai persoalan di desa. Melalui sinergi ini, kami optimistis dapat mempercepat program prioritas seperti ketahanan pangan, makanan bergizi gratis, dan optimalisasi dana desa,” ujar Mendes Yandri. (hms/smr)