Ditjen Pendidikan Vokasi, Pendidikan Khusus, dan Pendidikan Layanan Khusus (PKPLK) Kemendikdasmen bekerja sama dengan Kementerian Ketenagakerjaan bekerja sama untuk optimalisasi peran Bursa Kerja Khusus (BKK) bagi lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).
Semarak.co – Dirjen PKPLK Tatang Muttaqin mengatakan, BKK memiliki peran strategis untuk menghubungkan lulusan SMK dengan dunia usaha dan dunia industri. Akan tetapi, untuk mengoptimalkan peran BKK, perlu mendapat perhatian, utamanya terkait dengan kemampuan teknis.
“Saat ini jumlah BKK belum mencapai 50 persen dari seluruh jumlah SMK di Indonesia yang berjumlah kurang lebih 14 ribu. Kami berharap kolaborasi ini jumlah BKK akan terus bertumbuh sama dengan jumlah SMK yang ada di Indonesia,” kata Tatang, dirilis humas Kemendikdasmen usai acara melalui WAGroup Mitra BKHumas Fortadik, Minggu (20/7/2025).
Tatang menyampaikan bahwa Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi PKPLK telah berupaya untuk meningkatkan kompetensi manajerial dengan menggelar berbagai pelatihan bagi kepala dan wakil kepala SMK untuk mendorong kolaborasi dengan dunia usaha dan dunia industri.
“Kami juga terus mendorong penguatan kompetensi teknis dan non-teknis, termasuk analisis kebutuhan pasar kerja, dan berkolaborasi dengan stakeholder. BKK tidak hanya menjadi jembatan, tetapi juga mitra aktif bagi dunia usaha dan dunia industri dalam mempersiapkan tenaga kerjakompeten dan berdaya saing,” tambahnya.
Melalui kerja sama ini, nantinya BKK akan mendapat pembinaan dalam pengelolaan lembaga serta penyediaan informasi terkait kebutuhan pasar kerja berdasarkan sektor dan rumpun keahlian.
Selain itu, peserta didik SMK dan LKP juga dapat dapat memanfaatkan layanan e-assessment secara optimal, memfasilitasi perizinan pameran kesempatan kerja yang diselenggarakan SMK, termasuk memfasilitasi lulusan SMK dan lembaga kursus dan pelatihan (LKP) dalam hal kewirausahaan.
“Dengan komitmen bersama, lembaga pelayanan penempatan tenaga kerja atau BKK tidak hanya akan menjadi lembaga penyalur tenaga kerja terampil, tetapi juga wadah pengembangan talenta yang berdaya saing global, sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi nasional,” tambahnya.
Menteri Ketenagakerjaan Yassierli menyambut baik kerja sama ini. Menurutnya, penciptaan lapangan kerja tidak bisa lagi dilakukan dengan pendekatan business as usual. Akan diperlukan strategi baru yang berorientasi pada kolaborasi lintas sektor untuk menjawab tantangan ketenagakerjaan masa kini.
“Penciptaan lapangan kerja hari ini memerlukan pendekatan yang lebih dari sekadar connecting the dots, tetapi juga harus connecting more dots, yaitu melibatkan lebih banyak pihak dari berbagai sektor. Kami di Kementerian Ketenagakerjaan siap untuk itu,” ujarnya.
Sebagai persoalan bersama, masalah kebekerjaan memerlukan kebersamaan dan kolaborasi dalam menyelesaikannya. Yang perlu diutamakan adalah kebersamaan. Ketika semua pihak terhubung dengan visi yang sama, kita akan lebih mudah menciptakan solusi nyata bagi bangsa,” tegasnya. (hms/smr)