Kemenag Segera Buka Pendaftaran Beasiswa Indonesia Bangkit 2025, Cek Persyaratannya

Sekretaris Jenderal Kemenag Kamaruddin Amin.

Pusat Pembiayaan Pendidikan Agama dan Pendidikan Keagamaan (Puspenma) Sekretariat Jenderal Kementerian Agama (Kemenag) akan membuka pendaftaran Beasiswa Indonesia Bangkit (BIB) 2025.

Semarak.co – BIB merupakan beasiswa kolaborasi Kemenag dengan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) Kementerian Keuangan. Tujuannya, meningkatkan kualitas sumber daya manusia di lingkungan Kemenag pada bidang sains dan teknologi, sosial humaniora dan keagamaan.

Bacaan Lainnya

“Pengumuman pendaftaran BIB 2025 akan dilakukan pada 21 Maret 2025. Sementara untuk pendaftarannya dibuka mulai 1 April 2025,” ujar Sekretaris Jenderal Kemenag Kamaruddin Amin, dirilis humas melalui laman resmi kemenag.go.id di WAGroup, Kamis (19/3/2025).

Pihaknya ingin memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi masyarakat untuk melanjutkan pendidikan tinggi, baik di dalam maupun luar negeri, tanpa terkendala biaya.

Kamaruddin Amin menjelaskan, Kemenag akan menjaring calon penerima beasiswa (Awardee) untuk studi pada jenjang S1, S2 dan S3 di Dalam dan Luar Negeri dengan skema pembiayaan fully funded.

Kepala Puspenma Kemenag Ruchman Basori mengatakan, para pendaftar dapat memilih jenis beasiswa yang ada. Ada tiga jenis beasiswa, yaitu: beasiswa umum, beasiswa prestasi, dan beasiswa target.

Beasiswa umum adalah layanan beasiswa reguler yang sasarannya adalah keluarga besar Kementerian Agama, baik santri, siswa, mahasiswa, guru, ustadz, dosen, tenaga kependidikan, alumni pendidikan keagamaan, dan pegawai Kementerian Agama.

Beasiswa prestasi adalah layanan beasiswa bagi calon pendaftar yang memiliki prestasi akademik dan non akademik, misalnya tahfidz Al-Qut’an dan juara olimpiade, baik tingkat nasional maupun internasional.

Sedangkan beasiswa target adalah beasiswa afirmasi melalui Program Beasiswa Santri Berprestasi (PBSB) dan Pendidikan Jarak Jauh S1 pada UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon (UIN SSC).

Adapun persyaratannya adalah, Kemampuan Bahasa Inggris (TOEFL) atau Bahasa Arab (TOAFL), usia maksimal 40 tahun untuk S2 dan 45 tahun untuk S3, Memiliki ijazah atau surat keterangan lulus, Bagian dari Keluarga Besar Kemenag dan melengkapi persyaratan administrasi lainnya.

Ruchman Basori mengajak kepada keluarga besar Kemenag (santri, siswa, mahasiswa, guru, ustadz, dosen, tenaga kependidikan, alumni pendidikan keagamaan dan pegawai Kementerian Agama), untuk memanfaatkan kesempatan emas ini.

Pendaftar disarankan segera mempersiapkan dokumen yang dibutuhkan agar bisa mendaftar tepat waktu sesuai dengan persyaratan dan mekanisme pendaftaran, yang dapat diakses pada: www.beasiswa.kemenag.go.id. (hms/smr)

Pos terkait