Kemebdukbangga/BKKBN dan PBNU Jalin Kemitraan, Fokus Implementasi 5 Quick Win dan Penurunan Stunting

Kemebdukbangga/BKKBN membangun kemitraan dengan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), guna mengakselerasi 5 Quick Win.

Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemebdukbangga)/BKKBN menandatangani MoU (Kesepahaman Bersama) dengan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) guna mengakselerasi 5 Quick Win kementerian dan program Percepatan Penurunan Stunting (PPS).

semarak.co -Kemitraan ditandai dengan Penandatanganan MoU (Kesepahaman Bersama) antara  Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Kepala BKKBN Wihaji dan Ketua Umum PBNU  KH. Yahya Cholil Staquf saat Kongres Keluarga Maslahat Nahdlatul Ulama dan Festival Keluarga Indonesia, dalam rangka memperingati Harlah ke-102 Tahun Nahdlatul Ulama di Hotel Bidakara, Jakarta.

Bacaan Lainnya

Diketahui, salah satu program prioritas PBNU yang disebut Gerakan Keluarga Maslahat Nahdatul Ulama (GKMNU) untuk mewujudkan keluarga maslahat Indonesia telah dimulai pada 2023 dan telah menjangkau lebih dari 1,5 juta keluarga di 10 provinsi.

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) RI Pratikno dalam sambutannya mengatakan, GKMNU mempunyai banyak kesamaan dengan program-program pemerintah.

Menurut Menko PMK Pratikno, pekerjaan yang akan dilakukan ke depan bersama ada pada level mikro dan makro, pekerjaan pemberdayaan di level bawah dan pekerjaan-pekerjaan perlindungan di level atas.

“Kita harus membina individu, keluarga tetapi pemerintah nanti bersama PBNU dan GKMNU untuk bukan hanya memberdayakan tetapi juga melindungi dari berbagai macam hempasan disrupsi yang terjadi sekarang ini,” ujar Pratikno dirilis humas usai acara melalui WAGroup Jurnalis Kemendukbangga/BKKBN, Jumat (31/1/2025).

“Jadi ini adalah tantangan kita bersama. Oleh karena itu ada pekerjaan di level mikro menyentuh keluarga, menyentuh desa2. Tetapi juga ada pekerjaan-pekerjaan besar yang harus kita lakukan untuk melindungi masyarakat kita. Jadi inilah pekerjaan di 2 level yang saya yakin harus kita lakukan bersama2,” ungkap Pratikno lagi.

Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Kepala Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Wihaji mengatakan, akan terus mensinergikan program Kemendukbangga/BKKBN dengan GKMNU yang sama-sama demi kemaslahatan keluarga Indonesia.

“Solusi ini kan yang pertama yang tahu persis itu keluarga NU yang paling bawah tahu persis itu apa program-programnya. Termasuk tadi media sosial dan sebagainya. Kemudian ada lansia, remaja ada calon pengantin dan sebagainya,” tutur Mendukbangga Wihaji.

“Persis yang ditangani oleh Kementerian Kemendukbangga. Karena itu sinergi menjadi penting yang nanti ada program-program yang kerjasama. Saling support antara PBNU khususnya di GKMN ini dengan Kemendukbangga,” demikian Wihaji menambahkan.

Ia tak menutup kemungkinan adanya kerjasama pada lini bawah yakti Tim Pendamping Keluarga dengan Banser, Muslimat, Fatayat, yang disitu ada GKMNU (Gerakan Keluarga Maslahat NU). Soal data keluarga yang dihimpun pada aplikasi yang diluncurkan GKMNU nantinya akan bersama dicek oleh Kemendukbangga apakah termasuk ke dalam keluarga berisiko stunting (KRS).

Data dari GKMNU kita cek benarkah masuk dalam KRS kalau memang masuk maka kita pasti intervensi melalui orang tua asuh cegah stunting. Di Kemendukbangga ungkap Menteri Wihaji, melaksanakan Astacita yang ke-4 dan ke-6 yaitu pengembangan sumber daya manusia dan pengentasan kemiskinan.

Ketua Umum PBNU, KH  Yahya Cholil Staquf berharap GKMNU bisa menjadi solusi dalam mengatasi disrupsi teknologi yang terjadi di masyarakat. “Kita harap Gerakan keluarga ini bisa menjadi serum atau vaksin dari tren perkembangan pergaulan yang kita lihat dewasa ini semakin secara intens di penetrasi oleh berbagai macam platform teknologi digital dan teknologi komunikasi lainnya,”

“Kita berharap bahwa dengan gerakan ini bahwa pergaulan antara sesama kita di dalam masyarakat kita masih bisa kita jaga kehangatannya, kemanusiawiannya dan tidak serta merta menyerah pada platform teknologi yang mungkin memang menyediakan kemudahan-kemudahan, tapi dengan kemudahan-kemudahan tersebut jangan malah merelakan kesejatian hubungan antar manusia diantara kita,” tutupnya.

MoU ini menandai komitmen kedua pihak akan pentingnya pembangunan sumber daya manusia yang berkualitas dalam mewujudkan generasi cerdas, berkarakter, mandiri, dan berahklak baik menuju Indonesia emas 2045.

Melalui kemitraan ini, PBNU akan meningkatkan peran sertanya dalam program Pembangunan Keluarga, Kependudukan, Keluarga Berencana (Bangga Kencana), yang implementasinya mengerucut pada 5 program Quick Win dan PPS Kemendukbangga/BKKBN.

Adapun ruang lingkup ruang lingkup MoU ini meliputi,  advokasi program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting; Edukasi dan sosialisasi program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting; dan Pemberdayaan Ekonomi Keluarga (PEK).

Termasuk juga 5 Quick Win: Gerakan orang Tua Asuh Cegah Stunting (Genting); Taman Asuh Sayang Anak (Tamasya); Gerakan Ayah Teladan (Gate); AI (Artificial intelligence- SuperApps tentang Keluarga; dan Lansia Berdaya. (smr)

Pos terkait