PT Bank Syariah Indonesia (BSI) memberi dukungan pembiayaan Pertashop pada ekosistem pesantren. Selain menggandeng Pertamina, BSI menggandeng Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) yang dituangkan dalam nota kesepahaman Pengembangan Bisnis Pertashop serta Fasilitas Pembiayaan di Lingkungan MES.
semarak.co-Dalam nota kesepahaman itu, ketiga entitas sepakat berkolaborasi dalam pengembangan bisnis Pertashop serta fasilitas pembiayaan di lingkungan pesantren sebagai wujud komitmen membangun ekonomi umat bagi usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) berbasis pesantren.
Penandatanganan nota kesepahaman atau memorandum of understanding (MoU0 dilakukan ditengah acara Silaturahmi Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin bersama MES di kantor BSI, The Tower Jakarta, Jumat (4/6/2021).
Direktur Utama Bank Syariah Indonesia Hery Gunardi mengatakan, segmen UMKM menjadi salah satu fokus Bank Syariah Indonesia dalam mengembangkan ekosistem halal yang bermanfaat bagi umat. Strategi yang dilakukan adalah menumbuhkan segmen UMKM berbasis ekosistem/komunitas dan value chain yang terintegrasi.
“Kami berharap dapat menggali potensi pesantren di seluruh daerah melalui peran masing-masing pihak lewat kerja sama dalam pengembangan ekonomi umat khususnya pengembangan bisnis Pertashop,” ujar Hery dalam rilis humas melalui WAGroup Media BSI dan Jurnalis Syariah, Sabtu (5/6/2021).
Lalu penyampaian potensi lokasi hingga penjaringan pesantren, sambung Hery, sosialisasi dan pendampingan pengembangan usaha Pertashop sampai pemberian fasilitas pembiayaan.
BSI berharap mampu mendorong UMKM untuk berkembang dan naik kelas, tidak hanya memberikan dukungan finansial, tapi juga pendampingan bagi pelaku usaha. Di antaranya melalui penyediaan Pusat Pelatihan & Pendampingan UMKM.
Juga penyelenggaraan pelatihan pemasaran produk UMKM dan pembangunan sentra UMKM di daerah. Dengan UMKM naik kelas, diharapkan dapat berkontribusi dalam pemulihan ekonomi nasional.
Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati menjelaskan Pertamina telah membangun kemitraan dengan berbagai pihak untuk pembangunan Pertashop. Kehadiran Pertashop diharapkan dapat mempermudah masyarakat untuk mendapatkan akses BBM yang ramah lingkungan, yaitu Pertamax dengan harga yang sama seperti di SPBU.
Sebelumnya, Pertamina juga telah membangun Pertashop di Pesantren. “Melalui kerja sama ini kehadiran Pertashop di lingkungan Pesantren akan bertambah,” imbuh Nicke dirilis yang sama.
Wapres sekaligus Ketua Dewan Pembina PP MES Kiai Haji Ma’ruf Amin hadir didampingi Ketua Dewan Penyantun PP MES Arsjad Rasyid, Ketua Dewan Penggerak PP MES Prof. Muhammad Mahfud MD.
Ada juga Wakil Ketua Dewan Pembina PP MES Agung Firman Sampurna, Ketua PP MES Erick Tohir, Direktur Utama Bank Syariah Indonesia Hery Gunardi, Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati, dan jajaran pengurus MES.
“Hadirnya Pertashop di Pesantren yang berada dalam jaringan MES merupakan bentuk komitmen Pertamina sebagai BUMN, dalam pemerataan energi berkualitas, dan menggerakan perekonomian nasional mulai dari tingkat desa melalui UMKM dan pemberdayaan masyarakat kecil dengan investasi yang terjangkau,” ucap Nicke.
Sebelumnya BSI telah memberi pembiayaan Pertashop ke Pesantren Binaan Habib Muhammad Lutfi Bin Ali Bin Yahya di Pekalongan, Jawa Tengah. Dalam hal ini, BSI berkomitmen memberikan dukungan produk dan jasa layanan perbankan bagi UMKM di lingkungan pesantren, mulai dari agen Laku Pandai, modal kerja untuk usaha, termasuk jika ingin membuka Pertashop.
Terbaru humas BSI melansir melalui WAGroup yang sama, Minggu (6/6/2021), BSI bersama BPR Syariah (BPRS) Hijra Alami melakukan penandatangan kerja sama layanan digital Application Programming Interface (API).
Kerjasama ini dilakukan sebagai langkah keseriusan BSI dalam rangka membangun ekosistem digital syariah di Indonesia. Tak bisa dipungkiri bahwa di tengah era open banking dan pandemi saat ini, pasar fintech dan e-commerce menjadi mitra sinergis bagi perbankan, termasuk bank syariah.
Application Programming Interface (API) menjadi solusi dan tawaran yang menarik bagi para partner digital seperti e-commerce, fintech, merchant, payment gateway dan lainnya yang membutuhkan layanan white label perbankan syariah yang menyatu dalam produk & layanan mereka kepada end-user.
API ini nantinya akan menjadi sistem yang bisa diadopsi dan terintegrasi dengan sistem yang sudah ada. Berbagai fitur dan layanan API diantaranya Basic Service berupa balance inquiry, overbooking, account statement.
Ada juga premium service seperti create dan edit virtual account untuk cash management system, online transfer, fitur travel umroh yang terdiri dari list travel, paket umroh, detail paket, cashout.
Kemudahan ini tentu memudahkan para end-user untuk mengontrol transaksi keuangan secara real time dengan berbagai security yang sudah diproteksi. Melihat peluang inilah, BSI berupaya menggenjot salah satu sumber fee based income melalui API.
Layanan ini menjawab tantangan sistem IT perbankan syariah yang canggih,handal,aman dan amanah. Dimana per Mei 2021, fee based income melalui API telah tumbuh 86% dengan target hingga akhir 2021 mencapai lebih dari 500 miliar.
Hadir pada kesempatan ini Group Head of Digital Banking Bussiness Bank Syariah Indonesia Wijayanto dan Direktur Utama BPRS Hijra Alami Tri Israharjo Santoso di Jakarta, Jumat (4/6/2021) seperti dirilis humas melalui WAGroup yang sama, Minggu (6/6/2021).
Group Head of Digital Banking BSI Wijayanto menyatakan, BSI serius menggarap pasar digital sebagai sarana untuk memperluas jaringan. “Tentunya kerja sama dengan mitra yang handal, sehat secara finansial, amanah, dan senantiasa mendukung UMKM serta pemulihan ekonomi nasional,” tuturnya.
Sementara Tri Israharjo Santoso mengatakan, BPRS Hijra Alami yang juga menjadi mitra layanan API merupakan satu-satunya BPRS yang beroperasi di Jakarta dan memiliki portfolio peer to peer lending yang baik.
Yakni Rp522 miliar dengan tingkat pengembalian pembiayaan 100%. Artinya BPRS Hijra Alami adalah perusahaan yang sehat dan juga menerapkan prinsip-prinsip syariah di semua sektor bisnisnya.
“Melalui kerjasama ini kami siap kolaborasi aktif dengan Bank Syariah Indonesia baik sebagai mitra pembiayaan maupun layanan IT core perbankan yang membantu operasional dan control BPRS Hijra Alami,” ujar Tri.
Tri menutup dengan mengatakan,” Tentu kami berharap terus adanya pengembangan dan inovasi sistem IT yang canggih sehingga semakin mempermudah mitra dalam sisi pengawasan finansial.” (smr)