Sebanyak 21,9 juta keluarga di Indonesia teridentifikasi sebagai keluarga berisiko stunting. Padahal percepatan penurunan stunting adalah salah satu agenda prioritas nasional untuk mewujudkan sumber daya manusia (SDM) yang sehat, cerdas, dan produktif.
semarak.co-Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) terus melakukan upaya untuk menurunkan angka stunting dengan pelayanan Keluarga Berencana (KB). Salah satunya digelar di RSKIA Sadewa, Sleman, Yogyakarta, Sabtu (28/5/2022) dilansir koranindopos.com/29 Mei 2022.
Kepala BKKBN dr. Hasto Wardoyo mengatakan, ada 166 akseptor yang melakukan KB dengan metode operasi wanita (MOW). Hasto menjelaskan, program KB menjadi kunci penting dalam rangka menurunkan stunting nasional. Karena itu, BKKBN terus menggenjot program KB diseluruh daerah. Program stunting dan juga KB di DIY menjadi percontohan secara nasional.
DIY juara 3 nasional. Stuntingnya DIY itu sudah 16%. Terendah Bali, terendah kedua DKI dan terendah ketiga DIY. KB penting sekali mencegah stunting. Kunci menurunkan stunting asalkan jumlah anak jangan terlalu banyak dan jaraknya jangan kurang dari 3 tahun. Kalau kurang dari 3 tahun jaraknya cenderung stunting dan autis.
Acara yang digelar oleh BKKBN ini merupakan rangkaian kegiatan menjelang puncak Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-29 yang dibantu para stake holder terkait. Pelayanan metode operasi wanita (MOW) ini merupakan pertama kali digelar di Yogyakarta yang menjadi bentuk keseriusan BKKBN terhadap pengendalian penduduk.
Sementara itu Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi DIY Shodiqin mengatakan menyambut Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke 29 akan dilaksanakan Pelayanan KB Serentak Sejuta Akseptor. Shodiqin mengatakan DIY akan memberikan pelayanan kepada 10.223 akseptor untuk semua metode kontrasepsi.
“Dalam pelaksanaan Gebyar Pelayanan KB MOW ini kami memberi apresiasi kepada kapanewon (kecamatan) yang berhasil menggerakan masyarakat untuk ber-KB. Kami juga memberikan apresiasi kepada penyuluh KB yang berhasil memotivasi dan menggerakan masyarakat untuk ber-KB,” kata Shodiqin dalam sambutannya sambil merinci, Kapanewon Depok, Kapanewon Prambanan, dan Kapanewon Kalasan. (net/kic/smr)