Ditulis Zahir Al Minangkabawi *)
semarak.co-Sahabat sholehku,
Hari Selasa besok waktu Saudi Arabia, jamaah haji berada di Arafah untuk melaksanakan wukuf sebagai puncak ibadah haji. Dan kita di Indonesia disunnahkan berpuasa pada hari Arafah. Hari Arafah bukanlah hari untuk beberes rumah, belanja, tidur atau istirahat. Ia adalah hari agung dan mulia. Bahkan Allah menyebut Ahli Arafah adalah penduduk langit.
Hari pembebasan dari api neraka.
Hari ketaatan,
Hari mujahadah dengan ibadah,
Dan waktu yang paling agung untuk berdoa adalah hari Arafah.
Berusahalah memenuhi hari itu dengan ketaatan atau taqarrub pada Allah. Seandainya saja kamu memiliki satu permata dunia, pasti kamu akan tergoda dan tergila-gila.
Apatah lagi jika kamu memiliki satu hari paling baik di dunia? Jika lailatul Qadar tidak diketahui kapan waktunya, sedangkan hari Arafah diketahui pasti kapan ia ada. Jika pada malam lailatul Qadar malaikat pada turun, sedangkan hari Arafah Allah langsung yang turun.
Maka, manfaatkan sebaik-banyak kesempatan dan berusahalah semaksimal yang kalian bisa dengan jadwal istimewa pada hari Arafah. Kirimkan pada orang yang kalian sayangi, karena ia hanya sehari dalam setahun
- 🌹Tidur lebih cepat agar bisa maksimal beribadah esok harinya
- 🌹Bangun sebelum shubuh untuk sahur dengan niat puasa arafah
- 🌹Sholat minimal 2 atau 4 rakaat , mintalah kebaikan dunia akhirat dalam sujud, perbanyak tahmid berharap Allah menyampaikan kita pada hari turunnya rahmat dan ampunan Allah SWT
- 🌹Perbanyak istighfar sebelum shubuh sampai Allah menetapkan kita dalam golongan yg bertaubat di waktu sahur.
- 🌹Bersiap berwudhu 5 menit sebelum azan shubuh. Resapi dan rasakan dosamu berguguran bersamaan dengan aliran air wudhu.
- 🌹Berdoa setelah berwudhu
- 🌹Sholat subuh kemudian berdiam dirilah di mushalla sampai waktu syuruq sekitar 15 menit
- 🌹Mulailah membaca takbir setelah salam
- 🌹Bacalah Al-Quran, perbanyak tasbih, tahmid, tahlil dan jangan lupa dzikir pagi
- 🌹Shalat Syuruq 2 rakaat agar mendapat pahala haji dan umrah bersama Rasul. Jangan sampai ketinggalan
- 🌹Kamu bisa memilih tidak tidur sama sekali pada hari Arafah agar tidak terlewat sedetikpun kecuali dipenuhi dengan ibadah dan zikir, dan yakinlah Allah akan mengabulkannya.
- 🌹Atau kamu bisa tidur dengan niat supaya bisa kuat beribadah.
- 🌹Kemudian bangunlah, berwudhu , dan shalat dhuha minimal 4 rakaat dan sertai dengan ibadah lainnya. Takbir, dzikir, tilawah dan perbanyak baca “La ilaha illallah wa lahul hamdu wa huwa ‘ala kulli syaiin qodir”
- 🌹Shalat dzuhur, kemudian bertakbirlah, bertasbihlah dan baca Al-Quran
- 🌹Dengarkanlah khutbah arafah dengan segenap jiwa, insyaAllah tahun ini akan menjadi lebih luar biasa.
- 🌹Shalat ashar , takbir dan baca dzikir sore
- 🌹Bacalah Al-Quran sebelum magrib kira-kira sejam, lalu mulailah berdoa dengan khusyu’. Sampaikanlah kondisi dan hajatmu pada Allah. Sertakan juga doa untuk saudara muslim seluruh dunia.
- 🌹Berdoalah pada Allah agar matahari tidak terbit kecuali kita tercatat sebagai hamba yg terbebas dari api neraka.
- 🌹Semoga Allah memberikan kita taufiq untuk beramal shalih dan kita berdoa agar diterima segala amalan kita.
Jangan lupa mengingatkan keluarga dan orang tersayang. Semoga Allah jadikan kita sebagai orang yang diterima amalannya dan dibebaskan dari api neraka. Jangan lupa shalawat pada Nabi SAW. Allohumma sholli ‘alaa sayyidina Muhammad SAW. Yuk berdoa: “Ya Allah, karuniakanlah aq cinta kepadaMu, cinta kepada orang-orang yang mencintaiMu dan cinta kepada amal-amal yang mendekatkan aq kepada cintaMu”
Berikut yang Zahir Al Minangkabawi
Soal: Assalamu’alaikum. Mohon pencerahannya Ustadz, kalau tahun ini nggak ada haji bagaimana dengan ibadah Qurban, apakah tetap boleh dilaksanakan? Dan bagaimana dengan puasa Arafah? (Abdul Hadi, Qatar +974 7747 7xxx)
Jawab: Wa’alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh, Alhamdulillah washshalatu wassalamu ‘ala rasulillah amma ba’du. Sebelumnya, informasi yang dikeluarkan pemerintah Arab Saudi beberapa hari yang lalu bahwa haji tahun ini di tengah pandemik Covid-19 yang masih melanda dunia tetap diadakan, meskipun dengan jumlah terbatas. Alhamdulillah.
Untuk ibadah qurban dan puasa Arafah, keduanya berkaitan dengan waktu bukan dengan tempat sehingga anggaplah haji tahun ini tidak ada, maka kedua ibadah ini tetap dilaksanakan sesuai dengan waktunya di masing-masing negara yaitu tanggal 9 Dzul Hijjah untuk puasa Arafah, meskipun berbeda antara satu negara dengan negara yang lain.
Demikian pula, jika seandainya terjadi perbedaan penetapan awal masuknya Dzul Hijjah antara suatu negara dengan Arab Saudi yang mengakibatkan terjadinya perbedaan tanggal 9 Dzul Hijjahnya (hari Arafah), maka seorang muslim hendaknya mengikuti negaranya meskipun hari tersebut tidak bersamaan dengan Wuquf di Arafah.
Pernah ditanyakan kepada Syaikh Abdurrahman bin Nashir Al-Barrak hafizahullah, pertanyaan: Kami di India tahun ini 1439 H, hari Senin besok adalah tanggal 8 Dzul Hijjah padahal bagi jama’ah haji (di Arab Saudi) adalah tanggal 9.
Apakah kami berpuasa mengikuti jama’ah haji (yang wuquf) ataukah sesuai dengan tanggal kami di India? Syaikh Abdurahman bin Nashir Al-Barrak hafizahullah menjawab:
فيومُ عرفة مِن حيث استحباب صيامه لا يرتبط بيوم الوقوف بعرفة ، بل هو اليوم التاسع مطلقًا في كلّ بلد بحسبه ، وكذلك عشر ذي الحجة تكون بحسب رؤية الهلال في كلّ بلد ، كما يصنع المسلمون في سائر البلدان في الصّيام والإفطار في دخول رمضان وشوال ، وعلى هذا فيوم الثلاثاء التاسع مِن ذي الحجة عندكم هذا العام هو اليوم الذي يستحبّ لكم صيامه ، كما أن يوم الأربعاء هو يوم النَّحر عندكم
“Puasa Arafah dari sisi anjuran berpuasanya tidak berkaitan dengan hari Wuquf di Arafah. Akan tetapi dia adalah puasa hari kesembilan (bulan Dzul Hijjah) secara mutlak di setiap negeri. Demikian pula 10 Dzul Hijjah (Idul Adha) seseuai dengan ru’yah hilal pada masing-masing negara, sebagaimana yang telah dilakukan umat Islam di seluruh negeri dalam hal berpuasa dan berbuka, masuknya Ramadhan dan Syawwal.
Berdasarkan hal ini, maka hari selasa besok 9 Dzul Hijjah di negara kalian tahun ini itulah hari yang dianjurkan untuk puasa Arafah. Sedangkan hari Rabu besoknya adalah hari Nahr (Idul Adha) bagi kalian.” (Disadur dari website resmi beliau dengan judul Hal Shiyamu Arafah Murtabith bi Al-Wuquf bi Arafah). Dan disebutkan dalam fatwa Islam. Web:
وصيام يوم عرفة منفصل عن وقوفه في عرفة، فالصيام يشرع لمن لم يكن حاجاً، وبالتالي فهو مربوط بالزمن وليس بالمكان،
“Puasa Arafah terpisah dari Wuquf di Arafah. Puasa tersebut disyariatkan kepada selain jama’ah haji, karenanya dia berkaitan dengan waktu bukan tempat.” (Disadur dari artikel dengan judul: Shiyamu Arafah Murtabith bi Az-Zaman wa Laisa Bi Al-Makan)
Dari keterangan para ulama ini, maka kita bisa mengambil kesimpulan bahwa puasa Arafah dan Qurban tetap dilaksanakan sesuai dengan penetapan ru’yah hilal pada masing-masing negara, meskipun anggaplah memang tidak ada haji. Karena dia berkaitan dengan waktu yaitu tanggal 9 Dzul Hijjah bukan Wuquf di Arafah. Wallahu a’lam.
sumber: WAGroup Keluarga DPRa angke (postSenin26/6/2023/mudiyo)/PEACE ANIS PRIANGAN TIMUR (postSenin26/56/2023/admin10maribaraja)